Adat, Tradisi, Agama, Budaya Hindu Bali

Senin, 23 Mei 2022

MAKALAH SUSILA | TRI GUNA

 MAKALAH SUSILA

TRI GUNA

https://docs.google.com/document/d/14iDcazwOYYkLF5CaPBJej_TtOgmrzdVv/edit?usp=drivesdk&ouid=116074829356382389329&rtpof=true&sd=true





Disusun oleh : 

I Gede Agus Amerta

Npm : 211055



PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA HINDU

STKIP AGAMA HINDU AMLAPURA


KATA PENGANTAR


Om Swastyastu

Asung Kertha Wara Nugraha saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmatnyalah,Saya dapat menyelesaikan makalah  ini yang berjudul Tri Gunaselesai tepat pada waktunya.

Tentu saja dalam penyelesaian makalah  ini saya selaku penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu saya sehingga makalah  ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.

Saya menyadari makalah  ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari pembaca demi menyempurnakan makalah  ini di kemudian hari.


Om Shantih, Shantih, Shantih Om

Karangasem ,April 2022













DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................         ii



BAB  I   PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang ...........................................................................................         1

B.      Rumusan Masalah ......................................................................................         1

C.      Tujuan Penulisan ........................................................................................         1

                                                                                                         

BAB  II PEMBAHASAN

A.     Pengertian Tri Guna....................................................................................         2

B.      Bagian-bagian Tri Guna..............................................................................         2

C.      Pengaruh Triguna pada Kehidupan Pribadi Seseorang...............................         3


BAB III PENUTUP

A.     Kesimpulan.................................................................................................         4

B.      Saran...........................................................................................................         4


DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.  Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di lembaga pendidikan formal maupun nonformal serta masyarakat.


B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas maka dapat di peroleh Rumusan Masalah sebagai berikut:

1.   Apa pengertian Tri Guna?

2.   Apa bagian-bagian Tri Guna?

3.   Apa Pengaruh Triguna pada Kehidupan Pribadi Seseorang?


C.      Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1.   Untuk mengetahui pengertian Tri Guna

2.   Untuk mengetahui bagian-bagian Tri Guna

3.   Untuk mengetahui Pengaruh Triguna pada Kehidupan Pribadi Seseorang






BAB II

PEMBAHASAN


A.      Pengertian Tri Guna

Tri Guna terdiri dari dua kata yakni Tri yang artinya tiga dan guna yang artinya sifat. Jadi tri guna berarti tiga sifat yang mempengaruhi manusia. Ketiga sifat ini saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dan membentuk watak seseorang. Apalagi jika ketiga sifat tersebut dapan berjalan dengan harmoni, maka sesorang akan dapat mengendalikan pikirannya dengan baik.

Tetapi jika ketiga sifat itu terus bergerak seperti roda kereta yang sedang berputar silih berganti, saling ingin menguasai maka kehidupan seseorang akan kurang damai. Untuk itu dari ketiga sifat itu perlu dikendalikan.


B.       Bagian-Bagian Tri Guna

1. Sattwam

Sifat sattwam yakni sifat tenang, suci, bijaksana, cerdas dan sifat-sifat baik lainnya. Orang yang dikuasai sifat Sattwam biasanya berwatak tenang, waspada dan berhati damai dan welas asih.Kalau mengambil tindakan akan ditimbang dulu secara matang, kemudian dilaksanakan. Semua pikiran perkataan dan prilakunya mencerminkan kebajikan. Sepeti tindakan Yudhistira dalam cerita Mahbharata. Demikian kalau orang dikusai sifat Sattwam.

2. Rajas

Sifat rajas yakni sifat lincah, gesit, tergesa-gesa, bimbang, iri hati, angkuh dan bernafsu. Orang yang dikuasai sifat Rajas biasanya selalu gelisa, keinginannya bergerak cepat, mudah marah, senang terhadap yang memujinya dan bencih orang yang merendahkannya. Yang baik pada sifat ini adalah giat bekerja dan disiplin. Maka dari itu agar sifat ini dapat dikendalikan, maka perlu dilatih dengan kesabaran dan ketenangan sehingga jernih terbebas dari buruk.

3. Tamas

Sifat tamas yakni sifat tamak,paling malas, kumal, rakus dan suka berbohong.  Orang yang dikuasai sifat Tamas, biasanya berifikir, berkata, dan berbuat sangat lamban. Kadang-kadang, malas suka tidur, rakus, dan dungu. Besar birahinya, keras keinginannya, serta suka tidur campur denga anak dan istrinya. Orang yang dikuasai sifat Tamas akan jauh dari sifat susila (kabajikan), karena perbuatanya hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak mempunyai rasa kasih saying terhadap orang lain di sekitarnya.


C.      Pengaruh Triguna pada Kehidupan Pribadi Seseorang

-          Orang yang dikuasai oleh sifat sattwam biasanya berwatak tenang, waspada, dan berhati yang damai serta welas asih. Kalau mengambil keputusan akan ditimbang terlebih dahulu secara matang, kemudian barulah dilaksanakannya. Segala pikiran, perkataan, dan perilakunya mencerminkan kebijaksanaan dan kebajikan. Seperti tindakan Sang Yudistira dan Sang Krishna dalam cerita Mahabharata, dan tindakan Sang Rama dan Wibhisana dalam cerita Ramayana.

-          Orang yang dikuasai oleh sifat rajah biasanya selalu gelisah, keinginannya bergerak cepat, mudah marah dan keras hati. Orangnya suka pamer, senang terhadap yang memujinya dan benci terhadap yang merendahkannya. Yang baik pada sifat rajah itu adalah sifat giat bekerja dan disiplin.

-          Orang yang dikuasai sifat tamah biasanya berpikir, berkata, dan berbuat sangat lamban. Kadang-kadang enggan, malas, suka tidur, rakus, dan dungu. Besar birahinya, keras keinginannya, serta suka tidur campur dengan anak dan istrinya.











BAB III

PENUTUP


A.      Kesimpulan

            Tri Guna terdiri dari dua kata yakni Tri yang artinya tiga dan guna yang artinya sifat. Jadi tri guna berarti tiga sifat yang mempengaruhi manusia. Ketiga sifat ini saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dan membentuk watak seseorang. Apalagi jika ketiga sifat tersebut dapan berjalan dengan harmoni, maka sesorang akan dapat mengendalikan pikirannya dengan baik.


B.       Saran-Saran

Demikianlah yang dapat saya paparkan mengenai materi ini, tenrunya masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuan penulis. Saya berharap para pembaca bias member kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulisnya  pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.












DAFTAR PUSTAKA


https://hindualukta.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-dan-bagian-bagian-tri-guna.html

 












MAKALAH STUDI-STUDI AGAMA TENTANG AGAMA KATOLIK

 MAKALAH STUDI-STUDI AGAMA

TENTANG AGAMA KATOLIK

https://drive.google.com/file/d/14bQq8ctpwVv-_7AppuOw4Dcezg2Yqi5O/view?usp=drivesdk

 




NAMA KELOMPOK:

NI WAYAN SARIANI (211101)

NI KADEK ANTARI (211102)

NI KADEK SURYAWATI SANTIKA PUTRI (211103)

NI KADEK SUKIMI (211117)

NI KADEK SRIANTI (211125)

NI NENGAH ABDI DANIATI (211099)

NI KADEK PUTRI MAHYUN GAYATRI (211085)

I MADE SUTA (211075)


RUANG 2

PRODI PENDIDIKAN AGAMA HINDU

STKIP AGAMA HINDU AMLAPURA

2021/2022

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena tanpa karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul”Agama Katolik” tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen  Pengampu Mata Kuliah Studi Agama-Agama yaitu I Komang Badra.,S.Pd,.M.PD.H. . yang telah memberikan tugas ini sehingga kami mendapatkan banyak tambahan pengetahuan khususnya dalam hal materi program guru penggerak . Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan para pembaca.

Kami juga berharap agar makalah yang kami susun dapat dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Selain itu, kami juga berharap setelah adanya makalah ini guru di Indonesia dapat lebih berkembang dan berkualitas, sehingga tujuan dari pendidikan dapat tercapai. kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan di dalamnya, sehingga dalam kesempatan kali ini juga kami bermaksud meminta saran dan masukan dari semua pihak demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.



Karangasem, 23 Mei 2022 

                                                                                Penulis,







ABSTRAK

            Makalah ini membahas mengenai agama Katolik, mulai dari definisi agama Katolik secara garis besar, sejarah agama Katolik, hingga sistem kepercayaan dan cara perobadatan. Dalam sub bab makalah ini membahas tentang sistem kepercayaan, seperti konsep tentang ketuhanan, manusia, alam semesta, hingga konsep etika dalam perspektif agama Katolik. Kemudian juga dijelaskan secara rinci mengenai hari-hari suci dalam agama Katolik. Dalam sub bab selanjutnya juga membahas pula secara rinci mengenai cara peribadatan dalam agama Katolik dan 7 (tujuh) sakramen yang ada dalam agama Katolik.Agama Katolik ini merupakan salah satu agama yang menarik untuk dipelajari, banyak literature yang dijumpai mengenai agama Katolik, sehingga keinginan penulis untuk  lebih mempelajari agama Katolik, karena banyaknya agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, kita harus mengetahui apa saja pokok ajaran dan nilai-nilai yang diajarkan dalam setiap agama, agar lebih mengetahui bahwa semua agama itu selalu mengajarkan kebaikan dan kedamaian.

Kata Kunci : Agama, Katolik, Sakramen














DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .............................................................................     2 

ABSTRAK ................................................................................................   3  

DAFTAR ISI .............................................................................................   4 

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang..............................................................................      5

1.2  Rumusan Masalah........................................................................      6

1.3  Tujuan Penulisan..........................................................................      7 

BAB II PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Awal Mula Agama Katholik............................................     7

2.2  Sistem Kepercayaan dalam Agama Katholik.............................     11    

2.3  Praktik Keagamaan dan Ritual dalam Agama Katholik............      15

BAB III PENUTUP

3.1  Kesimpulan....................................................................................    27

DAFTAR PUSTAKA






BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Agama Katolik merupakan salah satu agama yang cukup terkenal di dunia. Agama Katolik merupakan agama yang bersifat universal/menyeluruh. Karena secara etimologi, kata “Katolik” sebenarnya bermakna “universal atau keseluruhan atau umum” (dari ajektiva bahasa Yunani (katholikus) ) yang menggambarkan sifat gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus.Maka,dapat disimpulkan bahwa agama Katolik adalah agama yang bersifat universal/menyeluruh/terbuka untuk siapapun yang ingin menganutnya dan mengetahuinya serta mendalaminya.

Sesuai dengan petunjuk sejarah, Yesus Kristus adalah pembawa agama Kristen. Ia berasal dari Nazaret.Ia lahir kurang lebih pada tahun ke 4 sebelum masehi,tetapi sebagian  ada yang berpendapat antara tahun ke 7-5 sebelum masehi, ketika berumur 27 tahun, Ia mulai mengajar di Galilea dan kemudian meluas di kalangan penduduk Palestina. Ia dipercayai membawa kabar gembira tentang penebusan dosa manusia sambil memperlihatkan banyak mukjizat. Untuk kelanjutan ajaran yang dibawanya Ia mengangkat 12 orang rasul. Satu tahun sebelum Ia meninggal dunia di kayu salib pada 7 april 30 M. Ketika berusia lebih kurang 30-31 tahun, Yesus telah membentuk gereja di Yerusalem, yaitu ketika menunjuk  Petrus, salah seorang muridnya dari ke-12 murid, sebagai kepala gereja.

     Selain Petrus, Paulus adalah seorang rasul yang mempunyai peran besar dalam penyiaran agama Katolik.Ia berasal dari Tarsus di Sisilia, tetapi juga orang Yahudi sebagaimana halnya Petrus. Pada mulanya,ia menjadi penentang agama Kristen. Pada tahun 36 M ia pergi ke Damaskus untuk mencari orang-orang Kristen untuk disiksanya. Tetapi di depan pintu gerbang kota tersebut, konon Yesus menampakkan diri padanya sehingga ia jatuh pingsan. Setelah siuman, ia lantas bertaubat dan kemudian dibaptiskan. Dalam sejarah hidupnya disebutkan bahwa ia menyiarkan agama Kristen karena mendapat wahyu dari Tuhan, sekalipun ia bukan murid Yesus dan belum pernah berjumpa dengan Yesus.

Penyebaran agama Katolik sudah dimulai sejak kedatangan  Portugis di Indonesia yang dilakukan oleh beberapa misionaris pada abad ke-16 dan abad ke-17 di bagian timur seperti di Maluku dan Flores, NTT. Agama katolik baru memasuki tanah Jawa pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels di Batavia awal abad-19 dengan didirikan gereja pertama di sana pada tahun 1807 dan disertai dengan diakuinya oleh Vatikan.

 Dalam makalah ini, kami akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan agama Katholik, mulai dari ajaran agama Katholik, Kepercayaan dalam agama Katholik, praktik keagamaan dan ritual agama Katholik, Kitab Agama Katholik, Hari Suci dalam Katholik, tempat suci dalam Katholik, sampai dengan konsep etika dalam agama Katholik.


1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimanakah sejarah awal mula agama Katholik?

2.      Bagaimanakah sistem kepercayaan dalam agama Katholik?

3.      Bagaimanakah praktik keagamaan dan ritual dalam agama Katholik?


1.3  Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui sejarah awal mula agama Katholik

2.      Untuk mengetahui sistem kepercayaan dalam agama Katholik

3.      Untuk mengetahui praktik keagamaan dan ritual dalam agama Katholik








BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Awal Mula Agama Katholik

Pada tahun 1498 berlayarlah 4 buah kapal di bawah pimpinan Vasco da Gama. Kapal-kapal itu berhasil mencapai kota kalikut di India. Dalam  waktu yang relatif pendek armanda-armanda dagang Protugis mampu menguasai bandar strategis di Asia dan Nunsantara a.l Bandar Goa (1510), Malaka (1511) walaupun harus menghadapi perlawanan penguasa setempat. Tahun-tahun berikutnya Sultan Ternate dan Tidore mengadakan transaksi jual-beli bahan baku dan rempah kepada protugis dan mengizinkan Protugis mendirikan gudang-gudang di wilayah kesultanan mereka. Perlu dicatat bahwa antara sultan Ternate dan Sultan Tidore ada permusuhan. Melihat sultan Ternate memberikan monopoli terlalu luas kepada Protugis maka sultan Tidore (antra 1512-1545) mulai bersekutu dengan orang-orang Spanyol yang datang melalui samudra Pasifik. Untuk melindungi Ternate, Ambon dan lebih-lebih untuk kepentingan dagangnya, Protugis terpaksa harus mendirikan benteng pertahanan di tahun 1512 dan di beri nama”sao paulo”.

Dari sejarah perkembangan dunia perdagangan bangsa Protugis, kiranya tidak terlepas dari perkembangan atau mulai berdirinya Gereja katolik di Indonesia. Karena di samping berdagang yang menjadi tujuan utamanya orang Protugis yang beragama katolik memperkenalkan Agama yang dianut dan diimaninya kepada masyarakat penduduk daerah setempat, dimana mereka bedagang. Berkat tingkah laku, perbuatan kebajikan dan suri tauladan para pedagan, maka tertariklah hati penduduk setempat dan mulai menunjukan minat dan hasrat untuk menjadi katolik. Berita-berita dari daerah rempah-rempah itu betul-betul mengugah dan menarik perhatian banyak Ordo dan kongregasi biarawan-biarawan di Eropa. Ordo-ordo dan kongregasian-kongregasian mulai mempersiapkan pengiriman tenaga keindonesia. Missionaris pertama yang menginjak kaki di bumi Indonesia di pantai barat Sumatra Barat ialah Santo fransikus Xaverius dari Ordo Jezuit. Bersama dia ikut pula beberapa missionaris lain, yang menurut schedule perjalan akan melanjutkan perjalanan kemogolia dan tiongkok.

Tujuan perjalan santo fransikus Xaverius semula ke indonesia ialah ke Makasar atas penjelasan dan permintaan 3 pemuda Makasar yang datang ke india, bahwa orang Makasar membutuhkan sangat kedatangan pastor. Dengan dalil permintaan ini Santo Fransikus Xaverius betolak ke Indonesia menuju makasar. Namun di kota malaka ia mendapat laporan mengenai situasi keadaan kacau di makasar, hingga tujuan ke Makasar dibatalkan dan meneruskan perjalanan ke Ambon, Maluku. Di kota Ambon, tetapi berjalan keliling dan berlayar menyusur pantai. Sebenarnya Agama Katolik masuk di daerah kepulauan Maluku sejak tahun 1512 sekitar pulau Ambon di Leitimor, Ulias,buru dan seram. Penyebaran luasannya ditunjukan kepada penduduk yang masih berkepercayaan pada agama nenek moyang, animisme, dilakukan mula-mula oleh pedagang-pedagang protugis, dibina dan dilanjutkan mula-mula oleh pedagang-pedagang protugis, dibina dan di lanjutkan kemudian oleh pastor armanda dagang,yang berfungsi memelihara dan merawat kehidupan rohani pedagang Protugis yang beragama katolik.

Setelah kurang lebih 6 (enam) bulan berada di kota Ambon dan sekitarnya,maka pada pertengahan tahun 1546 sekitar bulan juli santo Fransiskus Xaverius meninggalkan kota Ambon dan berlayar menuju Ternate. Di Ternate ia diterima dan menjadi tamu terhormat Sultan Hairun. Karena kesucian, kesolehan dan keramah-tamahan serta pula tauladan kebijakan Santo Fransiskus Xaverius, maka beberapa keluarga keturunan sultan Harun dan bangsawan-bangsawan lain di ternate minta dipermandikan (dibaptiskan) menjadi katolik.

Setelah berada dan berkarya merawat kabargembira injil di kota ternate dan sekitarnya, maka pada bulan Agustus dan september 1546 ia meninggalkan kota Ternate dan berlayar meneruskan perjalanan menuju pulau Halmahendra, Tidore, Bacan dan Morotai. Di daerah-daerah ini sudah ada kampung katolik dan jumlahnya pun cukup banyak, diatas 5000 (lima ribuan). Di tiap-tiap pulau dan daerah santo fransiskus Xaverius selain bekerja merawatkan kabar gembira injil, ia berkesempatan pula membuka pendikan bagi anak-anak pribumi dan anak-anak protugis, kursus-kursus kader bagi calon-calon guru agama dan ketegisan sebagai pembatu pastor dalam perawatan kabar gembira injil.

Terhadap peminat-peminat (calon-calon) yang ingin menjadi pastor dikirimnya ke Malaka dan Goa untuk didik menjadi pastor di college Jezuit. Selama bekerja mewartakan kabar gembira Injil di kepulauan Maluku dari tahun 1545,1546 sampai dengan tahun 1547 Santo Fransiskus Xaverus banyak mendapat tantangan dan kesulitan karena keadaan/keganasan alam, juga karena sikap raja-raja, kepala-kepala adat/suku yang menentang orang protugis, di samping karena pertentangan intern dalam pembesar-pembesar Protugis sediri.


Sekalipun banyak mendapatkan tantangan dan rintangan, namun ia sangat dicintai oleh penduduk pribumi dan pendatang, bangsawan dan raja-raja setempat, pembesar dan pedagang protugis, yang katolik dan non katolik, karena berkat kesalehan, keramahan-tamahan dan jiwa suku menolong dan menghibur bagi yang berduka dan berkekurangan. Ia betul-betul populer dan sangat memikat hati penduduk tekun bekerja mengabdikan diri selama berada di kepulauan Maluku dari tahun 1546-1547 hingga kembali ke Goa (India), pusat missi katolik Asia waktu itu. Ia meninggal dunia pada tanggal 3 desember 1552 di pulau Sancian (di laut cina) ditengah-tengah kesibukan menjalankan tugas kerasulan dalam perawatan injil Chistus.


2.2 Sistem Kepercayaan Dalam Agama Katholik

2.2.1 Konsep Ketuhanan

 Ajaran ketuhanan dalam agama Kristen,termasuk gereja  Katolik, adalah sebagaimana tercantum dalam Credo iman rasul, yaitu Tritunggal yang terdiri dari Allah Bapa, Allah Putra dan Roh Kudus. Ketiga-tiganya adalah pribadi Allah dan ketiga-tiga pribadi tersebut adalah Allah. Semuanya Mahakudus, Mahasempurna, Mahatahu, Mahakuasa dan kekal. Oleh karena itu ketiga-tiganya disembah dengan cara yang sama. Sekalipun terdiri dari  tiga pribadi namun hanya satu Allah, yang masing-masing memiliki satu pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi, satu kehidupan Ilahi, sehingga disebut dengan Tritunggal yang Mahakudus.

Kesatuan Allah dalam 3 pribadi ini dalam Kitab Suci diungkapkan oleh Yesus sendiri. Ia mengungkapkan “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30); “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa…” (Yoh 14:9) Di dalam doa-Nya yang terakhir untuk murid-murid-Nya sebelum sengsara-Nya, Dia berdoa kepada Bapa, agar semua murid-Nya menjadi satu, sama seperti Bapa di dalam Dia dan Dia di dalam  Bapa (lih. Yoh 17: 21). Pada bagian ini pernyataan keallahan Yesus ditegaskan oleh-Nya sendiri. Hal ini sejalan dengan sebutan Anak yang terkasih oleh Allah Bapa saat Yesus menjalani pembabtisan di sungai Yordan. Bersama dengan Roh Kudus kesatuan itu juga dibangun dalam relasinya dengan Allah Bapa. Kristus menjanjikan Roh Kebenaran pada para murid sebagai Roh Kudus dan juga merupakan Roh Kristus itu sendiri. (Yoh 15:26). Kesatuan ini semakin ditegaskan diakhir hidupnya sebagai manusia sebelum Ia diangkat ke Surga. Pesan yang berbunyi “…Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus…”(Mat 28:18-20) menunjukkan bagaimana kita diajak menjadi bagian dalam keutuhan Allah lewat 3 pribadi yang dimaksud.


2.2.2 Konsep tentang Alam

     Konsep Penciptaan dalam teologi menyangkut hakikat dan dampak-dampaknya dari kenyataan bahwa Allah adalah pencipta. Allah adalah pencipta, yang ada sebelum dan di atas ciptaan-Nya; kepada-Nyalah bergantung semua ciptaan dan kepada-Nya semua ciptaan akan bertanggung jawab. Dalam Kitab Kejadian 1 menyebutkan “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”, kemudian menjelaskan cara Tuhan menyelesaikan karya-karya-Nya dalam waktu 6 (enam) hari. Di dalamnya ditonjolkan: - Tuhanlah pencipta segala sesuatu tanpa pengecualian – Tuhan sendiri tidak berasal dari semacam khas abadi – bahwa tidak ada sesuatu apapun dapat ada tanpa Tuhan”.

Allah memberikan perintah kepada manusia, “Beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi” (Kej 1:28). Karena manusia diciptakan sebagai citra Allah, maka menaklukkan dan menguasai alam semesta harus dilakukan dengan cara seperti yang dilakukan Allah sendiri, artinya bukan dengan memanipulasi atau mengeksploitasi secara semena-mena, tetapi dengan tetap memelihara keharmonisan manusia dengan alam semesta dan kelestarian alam semesta itu sendiri. Hal ini secara jelas diungkapkan dalam penugasan manusia: “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kej 2:15). “Mengusahakan dan memelihara” itu seperti hamba yang melayani secara hati-hati dan penuh perhatian.


2.2.3 Konsep tentang Manusia

            Manusia diciptakan sangat istimewa oleh Allah, yaitu menurut gambar Allah sendiri. Dengan demikian, manusia adalah makluk ciptaan termulia, paling sempurna dan paling berharga dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk Menyembah, memuji dan memuliaan Tuhan, beranak cucu memenuhi muka bumi dan menaklukkan bumi(alam semesta) serta segala isinya secara bijaksana, dan kepada pihak manusia Allah menetapkan hukum yang pertama dan terutama yang harus dilaksanakan oleh manusia yang terkenal dengan nama hukum kasih, yaitu Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu, Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri( Matius 22.39)

            Dengan kata lain,umat katholik disini mengajarkan untuk saling menghormati dan menghargai agama dan kepercayaan lain di luar agamannya, mereka tetap mengasihi mereka tanpa memandang suku, etnis, ras, agama, atau golongan apapun. Seperti yang telah dikatakan dalam Konsili Vatikan II dalam Nostra Aetate, yaitu “Gereja Katolik tidak menolak apapun yang benar dan suci di dalam agama-agama ini. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni “jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6); dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diriNya sendiri.


2.2.4 Konsep tentang etika

Gereja Katolik memakai “ Sepuluh Perintah Tuhan “ yang disampaikan Allah kepada Nabi Musa di gunung Sinai sebagai pedoman hidup yang harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari umatnya untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Yesus Kristus mengukuhkan kesepuluh perintah tersebut dalam kehidupannya, dan yang paling tampak diutamakan adalah sikap cinta kasih, yakni mencintai Allah dan  mencintai sesama manusia.Cinta kasih merupakan hukum pokok gereja Kristen Katolik.

Kesepuluh perintah Allah tersebut merupakan hukum Allah yang di akui kebenarannya oleh suara hati manusia. Oleh karena itu suara hati manusia akan selalu menganjurkaan kepada yang baik, dan akan menegur seseorang bila ia mengerjakan suatu perbuatan yang buruk. Karena suara hati dapat sesat  disebabkan adanya dosa asal, maka gereja Roma Katolik mengajarkan agar selalu berpedoman kepada perintah Allah, mengambil teladan dari Yesus dan patuh kepada perintah-perintah gereja. Berikut ini adalah Sepuluh Firman Allah yang menjadi pedoman umat Katolik:

1.Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah  

Aku lebih dari segala Sesuatu

2.Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat

3.Kuduskanlah hari Tuhan

4.Hormatilah ibu-bapamu

5.Jangan membunuh

6.Jangan berzinah

7.Jangan mencuri

8.Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu

9.Jangan mengingini istri sesamamu

1.Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil


2.2.5  Kitab Suci Agama Katholik

Kitab Suci Katolik atau Alkitab Katolik adalah Alkitab yang memuat keseluruhan 73 kitab kanonik, termasuk kitab-kitab Deuterokanonika, yang diakui oleh Gereja Katolik. Alkitab Katolik terdiri dari 46 kitab Perjanjian Lama dan 27 kitab Perjanjian Baru.

1.Perjanjian Lama

a.  Taurat : Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan

b.  Kitab sejarah : Yosua, Hakim-Hakim, Rut,  Samuel,   Raja-raja,    Tawarikh, Ezra, Nehemia, Tobit, Yudit,Ester (termasuk Tambahan Ester), Makabe.

c.  Kitab hikmat : Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, Kidung Agung,Kebijaksanaan, Sirakh

d.  Kitab nubuat : Yesaya, Yeremia, Ratapan, Barukh (termasuk Surat Yeremia), Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel,Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia,Maleakhi


2. Perjanjian Baru

a.  Injil : Matius, Markus, Lukas, Yohanes

b.  Kitab sejarah : Kisah Para Rasul

c.  SuratPaulus   : Roma,  Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Tesalonika,                      Timotius,Titus, Filemon, Ibrani

d.  Surat umum : Yakobus,  Petrus,  Yohanes, Yudas

e.   Wahyu


2.3 Praktik Keagamaan Dan Ritual Dalam Agama Katholik

2.3.1 Tempat Suci Agama Katholik

1.Churh of Annunciation (Nazareth, Palestina)

            Nazareth dikenal sebagai kota asal Bunda Maria dan Yesus Kristus.

Bahkan, kata Nasrani berasal dari nama kota ini. Church of Annunciation dibangun tepat di lokasi dimana peristiwa Bunda Maria mendapatkan kabar gembira dari Malaikat Gabriel bahwa ia akan mengandung dalam keadaan perawan. Bangunan yang ada sekarang merupakan bangunan baru yang berdiri tahun 1969 karena bangunan asli hancur akibat perang yang berkecamuk terus-menerus.

2.Gereja Kelahiran (Betlehem, Palestina)

Gereja Kelahiran atau Church of Nativity dianggap sebagai salah satugereja tertua di dunia dan dibangun tahun 326 M. Gereja ini dibangun tepat di tempat kelahiran Yesus Kristus dan dianggap sebagai bangunan suci baik oleh umat Kristen maupun Muslim. Sayang sekali tempat suci ini menjadi lokasi konflik Israel-Palestina pada Intifada kedua pada tahun 2002.Pada tahun 2012, gereja ini tercatat sebagai Situs Warisan Dunia milik Palestina.

3.Gereja Makam Suci (Yerusalem, Palestina)

Gereja Makam Suci atau Church of The Holy Sepulchre adalah gerejatersuci umat Kristen, sebab dibangun tepat di atas bukit Golgota tempat Yesus disalibkan serta lokasi makam dimana Yesus dimakamkan dan bangkit pada hari ke-3.Uniknya, ini adalah satu-satunya gereja di dunia ini yang dipakai bersama-sama oleh umat Katolik, Kristen Orthodox, bahkan oleh Kristen Protestan.

4.Taman Getsemani (Yerusalem, Palestina)

Taman Getsemani adalah taman yang terletak di kaki Bukit Zaitun,Yerusalem dimana Yesus berdoa sebelum ditangkap dan dijatuhi hukuman salib secara tidak adil. Di taman ini pulalah Yudas Iskariot mengkhianati Yesus demi 30 keping uang perak.

5.Rumah Bunda Maria (Efesus, Turki)

Tempat ini adalah lokasi dimana Bunda Maria tinggal setelah kenaikanYesus ke surga.Di Injil diceritakan bahwa saat Yesus berada di kayu salib, Yesus meminta salah satu dari 12 murid, Yohanes untuk merawat Bunda Maria. Di rumah inilah Yohanes tinggal bersama Bunda Maria hingga Bunda Maria meninggal dan dipercaya naik ke surga.

6.Via Dolorosa (Yerusalem,Palestina)

Via Dolorosa atau Jalan Salib adalah jalur yang dilewati Yesus Kristussejak dijatuhi hukuman mati hingga disalibkan dan dimakamkan.

Jalur ini dimulai dari Benteng Antonia hingga Gereja Makam Suci.

Ada 14 pemberhentian sepanjang Jalan Salib ini sesuai Tradisi Katholik dan selalu ramai dikunjungi para peziarah pada hari raya Jumat Agung.

7.Vatikan (Roma, Italia)

Vatikan adalah negeri terkecil di dunia dengan luas hanya 44 hektar dan jumlah penduduk 800 jiwa.Namun Vatikan adalah tempat terpenting bagi lebih dari 1 milyar penganut Katolik di seluruh dunia, sebab di tempat inilah berkedudukan Sri Paus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik.Jantung dari Vatikan adalah Gereja Basilika St. Petrus yang dibangun tepat di atas makam St. Petrus yang juga merupakan Paus pertama.Konon St. Petrus yang dijatuhi hukuman mati oleh Kaisar Nero meminta agar dia disalibkan terbalik (kepala di bawah) karena merasat tidak pantas mati seperti Yesus.

8. Lourdes (Perancis)

Lourdes adalah salah satu tempat tersuci bagi umat Katolik.

Lourdes berada di barat daya Prancis, tepat di kaki pegununganPyrenees.Di lokasi inilah Bunda Maria dipercaya menampakkan dirikepada St. Bernadette pada 11 Februari 1858. Kota kecil ini hingga kini telah menarik 200 juta peziarah karena mata airnya yang konon dapat menyembuhkan segala jenis penyakit.

9.      Fatima (Portugal)

Fatima adalah salah satu tempat peziarahan umat Katolik, dimana pada 1917, Bunda Maria menampakkan diri kepada 3 anak bernama Lucia, Jacinta, dan Fransisco.Mukjizat ini disahkan oleh kesaksian 70.000 orang yang melihat “Miracle of The Sun” atau Mukjizat Matahari pada bulan Oktober tahun yang sama.

10. Cenacle ( Yerusalem, Palestina)

Cenacle atau yang lebih dikenal sebagai “Upper Room” adalah lokasidimana Yesus mengadakan perjamuan terakhir bersama ke-12 muridsebelum disalibkan.Ruangan ini menjadi saksi peristiwa penting dalamsejarah agama Kristen, mulai dari perjamuan terakhir yang diabadikandalam lukisan Leonardo da Vinci, pembasuhan kaki, penampakan Yesus setelah bangkit kepada Thomas, tempat para murid berkumpul setelah kenaikan Yesus, pemilihan St. Mathias sebagai rasul menggantikan Yudas Iskariot, hingga peristiwa turunnya Roh Kudus pada hari raya Pentakosta.Dengan kata lain, bangunan ini sebenarnya adalah Gereja pertama di dunia.

11. Laut Galilea

Laut Galilea bukanlah sebuah laut, melainkan danau dengan luas 166 km persegi.Semua penganut Kristen pasti mengenal Laut Galilea sebagai tempat dimana Yesus mengajar banyak orang dan melakukan banyak mukjizat.

12. Gereja ayam Berkokok (Yerusalem, Palestina)

Gereja Ayam Berkokok atau Church of St Peter in Gallicantu berada tepat di kediaman Kayafas, dimana Petrus menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok pada saat Yesus diadili.




2.3.2        Hari Suci Agama Katholik

1. Hari raya Epifani adalah hari raya pertama yang dirayakan umat Katolik sepanjang tahun, sebab jatuh tak lama setelah tahun baru, yaitu pada tanggal 6 Januari. Hari raya ini memperingati peristiwa yang terjadi setelah kelahiran Yesus Kristus, dimana Maria dan bayi Yesus yang baru saja lahir dikunjungi oleh tiga orang majus dari Timur yang membawa persembahan.

2. Hari raya Rabu Abu adalah permulaan masa Prapaskah, yaitu masa berpuasa dan berpantang bagi umat Katolik. Dinamakan Rabu Abu sebab pada hari raya ini setiap orang Katolik wajib ke gereja untuk diusapi abu pada dahinya.Seperti namanya, hari raya Rabu Abu selalu jatuh pada hari Rabu.Tanggalnya tidak pernah tetap dan dihitung pada hari Rabu tepat 40 hari sebelum hari raya Paskah (tanpa menghitung hari Minggu, karena pada hari Minggu umat Katholik tidak diperbolehkan berpuasa.

3. Minggu Palem dirayakan pada hari Minggu sebelum hari raya Paskah. Hari raya ini memperingati kedatangan Yesus ke Yerusalem sebelum disalibkan. Seperti namanya, pada hari itu umat Katolik datang ke gereja sambil membawa daun palem, karena konon begitulah umat di Yerusalem dahulu menyambut kedatangan Yesus.

4. Kamis Putih adalah hari raya yang dirayakan pada hari Kamis sebelum hari raya Paskah. Pada hari raya ini, umat Katolik memperingati peristiwa Perjamuan Terakhir, tepat satu malam sebelum Yesus disalibkan. Peristiwa Perjamuan Terakhir ini diabadikan dalam lukisan Leonardo Da Vinci yang terkenal berjudul Last Supper.

5. Jumat Agung adalah hari raya ini lebih dikenal sebagai hari raya Wafat Isa Almasih.Banyak yang salah mengira bahwa hari raya Jumat Agung adalah Paskah, padahal sebenarnya dua hari raya itu berbeda.Hari raya Jumat Agung ini memperingati Peristiwa Penyaliban Yesus

6. Hari raya Sabtu Sepi dirayakan pada hari Sabtu atau malam Paskah.Hari raya ini memperingati malam kebangkitan Yesus.Karena jatuh pada tiga hari secara berurutan, maka hari raya Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Sepi biasa disebut sebagai Tri Hari Suci atau Pekan Suci

7. Hari raya Paskah memperingati peristiwa kebangkitan Yesus setelah tiga hari disalibkan. Hari raya ini adalah hari raya terpenting bagi umat Kristiani dan merupakan puncak perayaan keagamaan umat Kristen.Pada hari raya ini ada tradisi yang tak bisa dilupakan, yaitu tradisi telur Paskah.Hari Paskah tak pernah tetap tanggalnya setiap tahun dan dihitung pada hari Minggu setelah bulan purnama pertama setelah 20 Maret.

8.Kabar Sukacita adalah hari raya ini dirayakan pada 25 Maret (sekitar 9 bulan sebelum Natal) dan merayakan peristiwa dimana Malaikat Gabriel memberitahukan Bunda Maria bahwa ia akan mengandung dalam keadaan perawan.

9. Kerahiman ilahi adalah hari raya ini diperingati tepat pada hari Minggu seminggu setelah Paskah.Hari raya ini memperingati kasih dan kerahiman Tuhan.Pada hari raya ini juga kita juga dianjurkan untuk berbuat baik kepada sesama seperti Tuhan juga telah berbuat baik kepada kita.

10. Kenaikan adlah hari raya ini lebih dikenal dengan nama Kenaikan Isa Almasih dan dirayakan tepat 40 hari setelah Minggu Paskah.Hari raya ini memperingati kenaikan Yesus Kristus ke Surga.

11. Hari raya Pentakosta dirayakan 50 hari setelah Paskah atau 10 hari setelah Kenaikan Isa Almasih.Hari raya ini penting baik bagi umat Katolik maupun Kristen Protestan karena memperingati turunnya roh kudus.

12. Tritunggal Mahakudus adalah hari raya ini jatuh pada hari Minggu pertama setelah Pentakosta.Hari raya ini dirayakan untuk menghormati Tritunggal Mahakudus (Bapa,Putra, Roh Kudus)

13. Hari raya Corpus Christi dirayakan pada hari Kamis sesudah Holy Trinity. Hari raya ini memperingati sebuah mukjizat dimana roti hosti dan anggur pada suatu perayaan Ekaristi berubah sungguh-sungguh menjadi daging dan darah Yesus Kristus.

14. Hati Kudus Yesus adalah hari raya ini dirayakan tepat jatuh 19 hari setelah Pentakosta dan selalu jatuh pada hari Jumat.

15. Transfigurasi adalah hari raya ini dirayakan pada 6 Agustus dan memperingati peristiwa Transfigurasi Yesus dimana Yesus berubah rupa tepat di hadapan ketiga murid, yaitu Petrus, Yohanes, dan Yakobus.

16.  Kenaikan Bunda Maria (Assumption) adalah hari raya ini sesuai namanya dirayakan untuk memperingati kenaikan Bunda Maria ke surga. Hari raya ini dirayakan pada tanggal 15 Agustus.

17. Semua Orang Kudus (All Saints) adalah hari raya All Saints yang disebut juga All Hallow ini dirayakan pada 1 November untuk memperingati semua orang kudus yang sudah meninggal.

Uniknya, satu malam sebelum hari raya ini dikenal sebagai hari Halloween.

Kata “Halloween” berasal dari kata “All Hallow’s Eve” atau malam All Hallow.


18.Hari Arwah (All Souls) adalah hari raya ini merupakan kesempatan bagi semua orang Katolik mendoakan keluarga atau kerabat yang sudah meninggal dunia.

Hari raya ini jatuh tepat sehari setelah All Saints, yaitu 2 November dan biasanya diisi dengan berziarah ke makam.

19.Kristus Raja adalah hari raya ini dirayakan pada hari Minggu terakhir sebelum 27 November.

20. Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda (Immaculate Conception) adalah hari raya Immaculate Conception memperingati dikandungnya Bunda Maria tanpa noda (dosa asal).Hari raya ini diperingati 8 Desember, sekitar 9 bulan sebelum hari rayaKelahiran Bunda Maria (8 September).

21. Keluarga Kudus adalah hari raya ini dirayakan untuk menghormati Keluarga Kudus, yaitu Yesus, Bunda Maria, dan Santo Yosef.Hari raya ini dirayakan pada hari Minggu sebelum Natal.

22. Natal adalah hari raya Natal seperti semua orang tahu merupakan hari raya untuk memperingati kelahiran Yesus.Umat Katolik sudah mulai merayakan Natal sejak sebulan sebelum Natal tiba, yaitu disebut bulan Adven.Tradisi dari hari raya ini tentu saja pohon Natal dan bertukar kado.Hari raya ini jatuh pada 25 Desember, namun ada juga aliran Kristen yang bernama Kristen Ortodoks yang merayakannya tiap 6 Januari. Sedangkan gereja Adven, salah satu aliran dalam gereja Kristen Protestan justru tidak merayakan Natal.Hari raya ini juga menutup seluruh perayaan umat Katolik selama setahun.


2.3.3   Bulan Suci dalam agama Katholik

Selain hari raya, umat Katolik juga merayakan bulan-bulan suci, semisal 40 hari sebelum Paskah disebut Bulan Prapaskah dan diisi dengan berpuasa, berpantang, dan beramal. Sebulan sebelum Natal disebut Bulan Adven. Bulan Mei dan Oktober dikenal sebagai Bulan Maria dan Bulan Rosario dimana umat Katolik dianjurkan berziarah ke Gua Maria dan mengikuti upacara Jalan Salib. Terakhir bulan September dikenal dengan Bulan Kitab Suci dimana umat Katolik diwajibkan memperdalam kitab suci.


 2.3.4   Cara Ibadah Agama katholik

setiap agama dalam berbagai negara memiliki cara-cara tersendiri untuk beribadah, tetapi umat Katolik di seluruh dunia memiliki protokol yang sama dalam beribadah, sebagai berikut:

 1. Membuat Tanda Salib

Hal yang paling dasar adalah membuat tanda salib menggunakan jari tangan kanan (boleh jari telunjuk, atau keempat jari dikuncupkan jadi satu) mulai dari dahi, bahu depan sebelah kiri, bahu depan sebelah kanan, dan di tengah-tengah dada bagian bawah (persis pada tulang dada). Sambil melakukan tanda salib, umat Katolik akan menyebut “Dalam nama Bapa (tangan di dahi), Putra (bahu kiri-kanan), dan Roh Kudus (dada bawah), Amin”. Tanda salib ini menjadi permulaan dan akhir dari doa, ibadat, dan misa pada agama Katolik. 

2. Sikap Tubuh: Berlutut dan Menunduk

Dalam misa, ada saat-saat dimana umat diminta untuk berlutut (biasanya saat membaca doa), dan menunduk (pada bagian pujian Kemuliaan, akhir Prefasi saat menyebut “Kudus, kudus, kudus”, dan pengakuan “Anak Domba Allah”). Kedua sikap ini sebetulnya menunjukkan bagaimana kita merendahkan diri kita di hadapan Tuhan, terutama saat mengajukan permohonan (doa).



3. Misa

Ibadah Katolik yang paling utama adalah misa. Umumnya, misa diadakan tiap hari, yang disebut “Misa Harian”. Misa kudus atau misa besar diadakan setiap hari Minggu. Misa merupakan bentuk ibadah yang hubungannya paling dekat dengan iman dan kepercayaan umat Katolik. Setiap hari Minggu (sering disebut Hari Tuhan), umat Katolik datang ke gereja untuk mendengarkan sabda Tuhan yang disampaikan oleh pastor, dan menerima sakramen Ekaristi / komuni kudus.

4. Doa Harian

Doa harian yang dilakukan umat Katolik sangat beragam, tergantung waktu (misalnya doa sebelum makan, doa sebelum tidur) dan kepentingannya (doa waktu sakit, doa sebelum ujian, doa pertobatan). Doa-doa tersebut dapat dilihat di buku Puji Syukur. Tetapi, doa yang paling sering diucapkan oleh umat Katolik adalah doa Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan. Ketiga doa tersebut disebutkan dalam misa, juga dalam doa Rosario.

5. Doa Rosario

Doa Rosario adalah kumpulan doa yang kebanyakan diambil dari Alkitab dan dipraktekkan oleh semua umat Katolik di seluruh dunia. Doa Rosario dilakukan sebagai wujud devosi kepada Perawan Maria. Umat Katolik biasanya melakukan doa ini sambil memegang Rosario (rangkaian untaian manik-manik atau biji-bijian dengan salib di ujungnya), setiap manik-manik mewakili 1 doa. Kata “rosario”, yang diambil dari kata “rose” atau mawar, adalah simbol Perawan Maria dan setiap doa yang disebutkan (baik dengan suara keras atau pelan) artinya menaruh satu kuntum mawar di kaki Bunda Maria. Menyelesaikan satu rangkaian Doa Rosario artinya mempersembahkan satu mahkota mawar kepada Bunda Maria. Doa-doa yang dipakai dalam Doa Rosario adalah Bapa Kami, Salam Maria, dan Kemuliaan.

6. Doa Novena

Kata Novena diambil dari bahasa Latin “Nove”, artinya “sembilan”. Doa ini dilakukan 9 kali berturut-turut, disertai permohonan yang diinginkan. Jenis Doa Novena bermacam-macam, yang paling sering dilakukan adalah Novena Salam Maria (mengucapkan 3 kali doa Salam Maria kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan permohonan yang diinginkan), dan Novena Orang Kudus (meminta perantaraan Santo-Santa pelindung untuk menyampaikan doa kepada Allah). Umat Katolik sering melakukan doa Novena saat sedang ditimpa masalah. Seringkali, doa Novena disertai dengan puasa. Doa Novena dipercaya dapat mengabulkan keinginan / permohonan si pendoa. Tentunya, keinginan / permohonan tersebut harus yang baik-baik, tidak boleh merugikan orang lain.

7. Doa Lingkungan

Doa lingkungan ini sering disebut FA di agama Kristen Protestan dan Kristen Karismatik. Biasanya dilaksanakan setiap minggu, bergantian dari satu rumah ke rumah yang lain. Di dalam Doa Lingkungan sering dilakukan Doa Rosario, umat yang membacakan doa bergiliran, satu umat untuk setiap doa Salam Maria. Selain itu, dalam Doa Lingkungan juga sering dilakukan sharing iman, doa syafaat, dan kadang-kadang rapat untuk kegiatan berikutnya (biasanya jika ada keinginan untuk piknik, berziarah ke Gua maria, dll).


2.3.5   Tujuh Sakramen Agama Katholik

Sakramen dalam iman Katolik merupakan tanda yang ditetapkan Yesus Kristus untuk memberikan rahmat yang khusus bagi tiap-tiap situasi perjalanan hidup manusia untuk melanjutkan karya penyelamatan Allah melalui Kristus. Hal ini terdapat pada Injil Yohanes 14 : 18 yang menyatakan pemenuhan janji Kristus bahwa Ia tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu. Maka Melalui sakramen Allah mengirimkan Roh Kudus-Nya untuk memberi makan dan menguatkan Kita.

1. Sakramen Pembaptisan

Sakramen Baptis merupakan sakramen yang pertama kali umat Katolik terima sebelum mereka menerima sakramen-sakramen lainnya. Pada saat penerimaan Sakramen Baptis kita diperciki air kemudian diolesi minyak serta diberi kain putih dan lilin bernyala. Hal ini merupakan lambang bahwa kita telah dibersihkan dari dosa asal dan siap menjadi terang bagi sesama. Dengan menerima sakramen baptis kita telah diangkat menjadi anak Allah dan digabungkan dengan gereja yang menjadikan kita anggota Tubuh Kristus serta siap diutus untuk berbuat baik kepada semua orang. Pembaptisan hanya dapat di terima satu kali untuk selamanya namun meninggalkan material rohani yang tidak dapat di hapuskan.

2. Sakramen Penguatan(Sakramen Krisma)

Di dalam Sakramen Krisma, umat Gereja katolik menerima “Kepenuhan Roh Kudus” yang menjadikan umat menjadi lebih dewasa secara rohani dan menjadikannya saksi-saksi Kristus yang memiliki tanggung jawab besar. Seperti halnya dengan sakramen baptis, sakramen krisma hanya dapat diterima sekali seumur hidup bagi semua orang.

3. Sakramen Ekaristi

Kristus mengasihi Gereja-Nya tanpa batas dengan memberikan Tubuh dan Darah-Nya sendiri kepada setiap anggota keluarga-Nya di dalam perjamuan Ekaristi. Ekaristi merupakan penyempurnaan dari perjamuan Paskah Perjanjian Lama, yang ditandai dengan kurban anak domba yang membebaskan orang-orang Israel dari maut. Dalam Ekaristi, Kristuslah, Anak Domba Allah yang menjadi kurban untuk menghapus dosa-dosa kita, dan karena itu kita memasuki Perjanjian Baru yang membebaskan kita dari kematian kekal. Perayaan Syukur atas Kasih Allah Bapa Lewat Pengorbanan Tuhan Yesus Kristus dirayakan setiap kali kita mengikuti Misa atau Sakramen Ekaristi. Pada saat Ekaristi kita mengenang karya penyelamatanYesus Kristus bagi manusia,yang terjadi melalui wafat dan kebangkitan-Nya. 

4.  Sakramen Pengakuan Dosa /Tobat

Setiap orang pernah berbuat dosa. Dosa merusak hubungan dengan sesama manusia dan Tuhan sehingga membuat kita merasa tidak senang dan bahagia. Oleh Karena itu Bapa menganugerahkan kepada kita sakramen Tobat atau pengakuan dosa. Pada sakramen ini kita mengakui dosa-dosa kita kepada Imam,karena Yesus Kristus sendiri telah memberi kuasa kepada para Imam-Nya untuk melepaskan umatnya dari dosa setelah kebangkitanNya. Melalui sakramen tobat kita menerima pengampunan dosa dari Allah Bapa. Beserta rahmatnya yang dapat membantu kita untuk menolak godaan dosa di waktu yang akan datang sehingga menjadikan hidup kita lebih damai. 

5.  Sakramen Pernikahan

Sebagian besar orang dipanggil untuk kehidupan berumah tangga. Melalui Sakramen Perkawinan, Tuhan memberikan rahmat yang khusus kepada pasangan yang menikah untuk menghadapi bermacam tantangan yang mungkin timbul, terutama sehubungan dengan membesarkan anak-anak dan mendidik mereka untuk menjadi para pengikut Kristus yang sejati.Dalam sakramen Perkawinan terdapat tiga pihak yang dilibatkan, yaitu mempelai pria, mempelai wanita dan Allah sendiri. Ketika kedua mempelai menerimakan sakramen Perkawinan, Tuhan berada di tengah mereka, menjadi saksi dan memberkati mereka. Allah menjadi saksi melalui perantaraan imam, atau diakon, yang berdiri sebagai saksi dari pihak Gereja.

6. Sakramen Tahbisan / Imamat

Para Imam merupakan orang yang dipanggil secara khusus oleh Tuhan Yesus. Untuk menjawab panggilan Tuhan tersebut maka mereka harus mengikuti pendidikan di sekolah seminari menengah,tinggi serta menjalani masa orientasi di pastoral di tengah umat. Setelah menyelesaikan tahapan pendidikan tersebut,maka mereka ditahbiskan oleh uskup untuk menjadi seorang imam.  Pada saat ditahbiskan itulah mereka menerima sakramen imamat dengan mengucapkan janji untuk taat kepada pemimpin gereja Katolik,untuk hidup miskin dan selibat yaitu tidak menikah.

7. Sakramen Urapan Orang Sakit

Alkitab mengatakan agar jika kita sakit, maka baiklah kita memanggil penatua Gereja untuk mendoakan dan mengurapi kita dengan minyak di dalam nama Tuhan. Dan doa yang didoakan dengan iman ini akan menyelamatkan kita yang sakit dan mengampuni dosa kita. Oleh karena itu, sakramen Urapan orang sakit ini tidak hanya dimaksudkan untuk menguatkan kita di waktu sakit. Tetapi juga untuk membersihkan jiwa kita dari dosa dan mempersiapkan kita untuk bertemu dengan Tuhan.
















BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

                Agama Katolik merupakan salah satu agama yang terkenal di dunia. Agama Katolik bersifat universal, dan terbuka untuk siapapun yang ingin menganut dan mengetahuinya secara mendalam. Pembawa ajaran agama Katolik adalah yesus Kristus, yang kemudian mengangkat 12 muridnya. Salah satu muridnya adalah Petrus, yang kemudian ditunjuk menjadi kepala Gereja. Sementara itu, penyebaran agama katolik di Indonesia mulai abad ke 16 dan 17 di bagian timur seperti, Maluku, Flores,dan NTT.Dalam agama Katolik juga mempunyai sistem kepercayaan, diantaranya adalah konsep ketuhanan yang menyatakan kesatuan Allah dalam 3 pribadi atau yang disebut dengan Tritunggal Mahakudus, yaitu Allah Bapa, Allah Putra, dan Roh Kudus. Agama Katolik juga mengenal tentang konsep alam, dimana dalam kitabnya menyebutkan agar sebagai umat manusia hendaknya memelihara keharmonisan alam semesta dan menjaga kelestarian alam semesta. Selain itu, untuk hubungan antara sesame manusia, dalam agama Katolik telah disebutkan bahwa umat katolik diajarkan untuk selalu saling menghormati dan menghargai sesame manusia, serta menghormati agama dan kepercayaan lain di luar agamanya. Selain tiga konsep diatas, dalam agama katolik juga mempunyai konsep etika, yaitu sepuluh perintah Allah yang harus dipatuhi oleh seluruh umat katolik. Selain sistem kepercayaan tadi, agama Katolik juga mempunyai kitab suci yang disebut dengan  Alkitab Katolik, yang terdiri dari 46  Kitab Perjanjian Lama dan 27 Kitab Perjanjian Baru. Sementara dalam praktik keagamaannya, agama Katolik mempunyai tempat suci yang disebut Gereja, banyak tempat suci dalam agama Katolik, tetapi secara umum yang sering digunakan untuk ibadah adalah Gereja.  Selain mempunyai banyak tempat suci, agama Katolik juga mempunyai beberapa hari suci dan bulan suci, diantaranya adalah hari raya Natal yang diperingati setiap tanggal 25 Desember.   Agama katolik juga mempunyai cara ibadah tersendiri, mulai dari membuat tanda salib sampai dengan melantunkan doa-doa kepada Tuhan Yesus. Kemudian ritual yang dilakukan umat Katolik yaitu sakramen. Sakramen ini merupakan tanda yang ditetapkan Yesus untuk memberikan rahmat yang khusus  bagi tiap-tiap situasi perjalanan hidup manusia untuk melanjutkan karya penyelamatan Allah melalui Kristus.


DAFTAR PUSTAKA

Kotan, Daniel Boli. 2014. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Nurwardani, Parisyanti. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum  Pendidikan Agama Katolik.Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

Ubaidillah, Moh. 2010. Maria Dalam Gereja Katolik.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Wibawa,Lorensius Atrik. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

http://1200kata.blogspot.com/2017/12/konsep-teologi-penciptaan-menurut-kitab.html

http://insighttour.id/7-sakramen-katolik/

http://norbertang.blogspot.com/2008/03/siapakah-manusia-dalam-perspektif-agama.html

http://ogut267.blogspot.com/2013/11/tempat-tersuci-umat-kristen-dan-hari.html

https://tuhanyesus.org/cara-beribadah-agama-katolik




MAKALAH STUDI AGAMA-AGAMA ( AGAMA BUDDHA )

 MAKALAH

STUDI AGAMA-AGAMA ( AGAMA BUDDHA )

https://drive.google.com/file/d/14Rnr-2aAXWFWttmwKt-NX_k8imUdEus4/view?usp=drivesdk


Disusun oleh kelompok 3 :


1. Ni Luh Astini ( 211009 )

2. Ni Luh Darniati           ( 211022 )

3. Ni Komang Ayu Widiastiti ( 211028 )

4.  Ni Luh Ade Cahya Pratiwi ( 211034 )

5. I Gede Suardika ( 211037 )

6. Ni Luh Novi Wahyuni           ( 211052 )

7. Ni Made Surya Pramesuari ( 211054 )

8. I Wayan Merta Suardana ( 211111 )

9. I Wayan Putu Suartana ( 211121 )


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 

AGAMA HINDU AMLAPURA

2022

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.Yang sudah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami bisa menyusun tugas makalah Studi Agama-Agama ini dengan baik dan tepat waktu. Seperti yang sudah kami rencanakan.

Makalah ini disusun berdasarkan tugas dan proses pembelajaran yang telah dititpkan kepada kelompok kami. Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai kendala, namun dengan penuh kerja keras kami bisa menyelesaikannya.

Makalah ini memuat tentang “Agama Buddha”. Tema yang akan dibahas di makalah ini dipilihkan oleh Dosen pengampu mata kuliah Studi Agama-Agama kami.

Kami selaku penyusun makalah mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah banyak membantu dalam menyelasaikan makalah ini. Semoga makalah yang kami buat ini dapat memenuhin tugas yang diberikan dan membantu bagi para pembaca. Meski makalah ini masih mempunyai kekurangan, kami selaku penyusun mohon kritik dan sarannya, Terima Kasih.





Amlapura, 15 Mei 2022


                                                                                                                      

Penyusun 







DAFTAR ISI



COVER i

KATA PENGANTAR ii

BAB 1 PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah 5

1.3 Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN 6

2.1 Sejarah Perkembangan Agama Budha Di Indonesia 6

2.2 Jejak Sejarah Agama Buddha di Indonesia 7

2.3 Pokok – Pokok Ajaran Agama Budha 8

2.4 Golongan-Golongan Ajaran Agama Budha 12

BAB III PENUTUP 14

3.1       Kesimpulan 14

3.2       Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16














BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang


Indonesia mengakui adanya 6 agama utama di Indonesia yaitu Islam, Katolik, Kristen, Buddha, Hindu dan Kong Hu Cu. Dalam kehidupan ini tentu seseorang membutuhkan agama. Untuk memperoleh keyakinan ataupun pengetahuan tentang suatu agama, dapat dilakukan melalui penelaahan terhadap informasi yang ada. Selain itu, suatu informasi agama tersebut juga dapat digunakan sebagai pembanding antar satu agama dengan agama lainnya, yakni yang salah satunya adalah mengenai agama Buddha. Dalam pengetahuan yang secara tepat, maka untuk umat Buddha sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari sedangkan bagi umat non Buddha dapat mengenal ajaran Buddha di dalam meningkatkan nilai-nilai toleransi keberagamaan.

 Generasi saat ini mungkin sudah lupa dengan sejarah perjalanan Bangsa Indonesia, terutama mengenai agama Buddha masih sedikit. Agama Buddha secara kultural telah memberikan warna yang khas dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia. Banyak sekali jejak sejarah dari agama Buddha yang bisa ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat baik dalam budaya maupun peradaban bangsa Indonesia. Diantaranya yakni Candi Borobudur yang sudah terkenal sampai keseluruh dunia. Agama Buddha sendiri merupakan suatu agama yang lahir dan berkembang sekitar 6 abad sebelum Masehi. Agama ini muncul berkaitan dengan situasi sebagai reaksi terhadap sistem upacara agama Hindu yang terlampau kaku. Dari latar belakang munculnya, agama Buddha mempunyai kaitan erat dengan agama Hindu. Sebagai agama, ajaran Buddha tidak bertolak dari Tuhan dan hubungan-Nya dengan alam dan seluruh isinya.

Berdasarkan paparan tersebut makalah ini akan mencoba membahas mengenai hal-hal yang terkait dengan sejarah perkembangan munculnya agama Buddha di Indonesia, jejak-jejak sejarahnya, pokok-pokok ajaran yang terdapat di dalam agama Buddha, serta golongan-golongan yang ada di dalam agama Budha tersebut.



Rumusan Masalah


Bagaimana sejarah perkembangan agama buddha di Indonesia?

Apa saja jejak sejarah dari Agama Buddha yang ada di Indonesia?

Apa saja pokok-pokok ajaran agama buddha?

Apa saja golongan-golongan dari ajaran agama budha?



Tujuan


Untuk mengetahui sejarah munculnya agama buddha di Indonesia.

Untuk mengetahui jejak sejarah dari Agama Buddha yang ada di Indonesia.

Untuk mengetahuin pokok-pokok ajaran agama budha.

Untuk mengetahui golongan-golongan ajaran agama budha.
















BAB II

PEMBAHASAN


Sejarah Perkembangan Agama Budha Di Indonesia


Secara kronologis, agama Hindu lebih dahulu muncul dari pada agama Buddha. Tempat lahir keduanya adalah India. Siapa yang menyebarluaskan agama Buddha ke Indonesia juga tidak diketahui namanya yang jelas. Buddhisme muncul di India bagian Utara pada abad ke-6 SM dan berdasar pada ajaran Siddhartha Gautama yang setelah pencerahan-Nya diberi julukan Buddha. Di Indonesia agama Buddha mulai diperkenalkan pada abad ke V Masehi oleh para pedagang yang berasal dari India. Hal ini dapat dimengerti karena memang perdagangan antara negara-negara Asia Selatan dan Asia Timur telah ada sejak dahulu kala (abad Permulaan). Hubungan itu terjalin melalui dua jalur, yaitu jalur darat melalui Tibet (Kaiber Pass) dan jalur laut melalui selat Malaka. Itu berarti bahwa para pelaut (pedagang)  itu dapat menyinggahi tempat-tempat di selat Malaka, atau tempat-tempat di sepanjang jalur laut tersebut. Kalau diperhatikan bahwa pusat-pusat kerajaan Buddha yang mula-mula ada di muara sungai atau di tepi pantai maka hal itu dapat meyakinkan. Kerajaan Sriwijaya berpusat di Palembang di tepi sungai Musi, yang menjadi pusat perdagangan pula. Bahkan negara Sriwijaya dalam sejarah dikenal sebagai negara maritim yang sempat menguasai seluruh nusantara bahkan pernah sampai ke wilayah Siam, India Selatan, Sailan. 

Di samping peranan kaum pedagang, peranan para pelajar Indonesia yang dikirim untuk belajar agama Buddha ke India tentu tidak bisa diabaikan. Balaputradewa yang memerintah di Sriwijaya banyak mengirim para pemuda untuk belajar agama Budha di Nalanda. Dari catatan sejarah Indonesia kuno dapat diketahui bahwa sesudah tahun 396 M Gunawarman putra raja dari Kasmir datang ke Jawa memperkenalkan agama Budha dan pada tahun 424 M ia meninggalkan Jawa menuju Cina. Ajaran Budha yang dibawanya adalah Budha Hinayana ditandai dengan diterjemahkannya kitab Mulasawadanikaya. Kehidupan Budha Hinayana di Jawa Tengah berlangsung sampai munculnya dinasti Sailendra di Jawa Tengah yang menganut Budha Mahayana, ditandai dengan keterangan prasasti Plumpungan tahun 760 M dan prasasti Kalasan tahun 778 M. Munculnya Budha Mahayana di Jawa Tengah berasal dari Sriwijaya (Sumatra) yang telah memeluk Budha Mahayana tahun 605 S (683 M). Bukti-bukti kebesaran pengaruh Budha di Jawa Tengah masih terlihat dari peninggalan-peninggalan berupa Candi Mendut, Pawon, dan Borobudur.

Kemunduran Agama Buddha di Jawa dimulai dengan kemerosotan kekuasaan wangsa Sailendra yang beragama Buddha di Jawa Tengah. ketika Sriwijaya mulai merosot dan Wangsa Sailendra digantikan kembali oleh Mataram yang beragama Hindu. Namun hal ini bukan berarti agama Buddha hilang atau punah, seperti yang terjdadi di Majapahit yang beragama Hindu, agama Buddha terus hidup berdampingan, bahkan dalam hal tertentu mengalami Sinkretis. Kebangkitan agama Buddha di Indonesia itu sendiri erat kaitannya dengan rasa kesadaran historis akan kejayaan agama Buddha pada masa lampau yang tercermin pada monumen Borobudur, kesadaran terhadap agama Buddha sebagai suatu ajaran dan pegangan hidup, serta missi untuk menyebarkan dan mengukuhkan eksistensi agama Buddha secara sekaligus.

Jejak Sejarah Agama Buddha di Indonesia


Candi

Peninggalan sejarah berupa candi yang bercorak Buddha antara lain sebagai berikut:

Candi Borobudur, candi Pawon, dan candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah, merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Kalasan di Desa Kalasan, terletak di Yogyakarta merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Gedhongsongo di Semarang, Jawa Tengah.

Candi Muara Takus, di Bangkinang, Riau.

Candi Biaro Bahal, di Padang Sidempuan, Sumatra Utara, dan Candi Tinggi, di Batanghari, Jambi.

Prasasti

Prasasti peninggalan sejarah yang bercorak agama Buddha antara lain sebagai berikut:

Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, Sumatra Selatan.

Prasasti Talang Tuwo dan Telaga Batu, di Palembang, Sumatra Selatan.

Prasasti Karang Berahi, di Jambi Hulu, Jambi.

Karya Sastra

Peninggalan sejarah yang bercorak agama Buddha berupa karya sastra antara lain sebagai berikut:

Sang Hyang Kamahayanikan, ditulis oleh Mpu Sendok.

Buddhacarita, ditulis oleh Aswasaga.

Jatakamala, ditulis oleh Aryasura.

Tradisi

Peninggalan sejarah yang berupa tradisi atau kebiasaan, atau adat istiadat yang bercorak Buddha adalah sebagai berikut: 

Ullambana, yaitu hari untuk menghormati leluhur atau seorang yang telah meninggal dunia.

Asadha, yaitu hari untuk memperingati pembabaran Dharma yang pertama kali.

Penyalaan api dari Mrapen, Grobogan Jawa Tengah. Penyalaan api tersebut dilakukan oleh masyarakat bersama para biksu. Biksu adalah pendeta pria agama Buddha. 

Pokok – Pokok Ajaran Agama Budha


Profil Sang Budha

Budha sebenarnya bukan nama orang, melainkan sebutan untuk menamakan orang yang telah mencapai bodhi, yaitu orang yang telah mendapatkan wahyu dan karena itu sadar akan makna hidupnya dan terbuka nyata jalannya untuk melepaskan diri dari ikatan karma. Adapun Budha yang dikenal dari sejarah sebagai orang yang mendirikan agama Budha, mula-mula ia adalah seorang pangeran bernama Sidharta, putra raja Sudhodana dari kerajaan suku Sakya. Sidartha dilahirkan 563 SM di kerajaan Sakya dengan ibukotanya Kapilawastu. Ia adalah putra tunggal Raja Sudhodana dan Mahamaya. Kelahirannya diketahui atas mimpi yang terjadi pada suatu malam yaitu bertemu dengan seekor gajah putih keperakan dan sangat indah memasuki rahim dari sisinya. Para Brahmana dipanggil untuk menafsirkan mimpi Mahamaya tersebut yang kemudian diramalkan bahwa anak yang akan dilahirkan akan menjadi raja dunia (Cakrawarti) atau menjadi seorang Budha. Sudhodana segera mengadakan segala macam persiapan untuk menghalangi jangan sampai kemungkinan kedua itu terjadi, oleh karena Sidhartalah calon  penggantinya sebagai raja.





Tiga Kerangka Dasar Agama Buddha

Tiga kerangka dasar agama Buddha ini merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya yakni meliputi ajaran tentang Sradha(Saddha), Sila dan Bhakti. 

Saddha (Sradha)

Selaku umat Buddha kita wajib mempunyai keyakinan atau iman yang di dalam agama Buddha disebut Sradha (Saddha) yang berarti keyakinan, kepercayaan yang dimiliki oleh umat Buddha, berdasarkan atas pengertian yang benar, bukan kepercayaan yang membuta yang tidak berdasarkan atas pengertian yang benar. Sebagai umat beragama Buddha, kita wajib memiliki enam keyakinan yang disebut Sad-Saddha:

Keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Keyakinan terhadap Tri Ratna/Ti Ratana.

Keyakinan terhadap adanya Bodhisattva, Arahat dan Buddha.

Keyakinan terhadap adanya Hukum Kesunyataan.

Keyakinan terhadap Kitab Suci.

Keyakinan terhadap Nirvana/Nibba

Sila

Sila adalah perbuatan yang baik, yang dilakukan melalui pikiran, ucapan dan badan jasmani, yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Jadi sebagai umat Buddha kita harusnya dapat menghayati dengan hati nurani kita tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa, Tri Ratna, adanya para Bodhisattva, Arahat dan Para Buddha, tentang adanya Hukum Kesunyataan dan tentang kebenaran dari Kitab Suci agama Buddha serta tentang adanya Nirvana/Nibbana. Disamping itu kita berkewajiban untuk selalu berusaha untuk dapat melaksanakan Sila, yakni Berkata, Berbuat dan Berpenghidupan yang benar dan mempunyai rasa sujud dan Bhakti kepada yang wajib kita hormati dan kita sujudi, yang kita lakukan melalui kebaktian, baik di Vihara, Cetiya, maupun ditempat lainnya.

Bhakti

Kerangka dasar yang ketiga adalah Bhakti. Bhakti artinya ritual, puja bhakti, sembahyang. Semua agama memiliki tata puja bakti dan tata upacara.



Tempat Suci dan Hari Raya Agama Budha

Dalam agama Budha tempat suci yang di pakai oleh umat penganutnya adalah wihara, cetya dan candi. Tempat ini digunakan untuk tempat ibadah kepada Tuhan yang maha kuasa atau sang Hyang Adi Budha salah satu sebutan untuk tuhan dalam agama buddha.

Tempat Suci Agama Buddha

Tempat Suci Agama Buddha ada tiga macam yaitu :

Wihara adalah rumah ibadah / tempat suci yang dilengkapi dengan  :

Dharmasala ialah ruangan rapat dan tempat untuk melaksanakan ceramah-ceramah, pendidikan dan penerangan-penerangan agama Buddha.

Upasathagara ialah tempat untuk melaksanakan kegiatan sangha, seperti pentahbisan bhikku, penyelesaian kesalahan, upacara & khatina dan lain-lain.

Kuti ialah merupakan tempat tinggal para Bhikku (bhikkuni)

Cetya adalah tempat suci yang bentuknya lebih kecil dari vihara.

Candi adalah tempat kebhaktian umat Buddha, yang kelengkapannya sama dengan vihara namun bentuk bangunannya lebih spesifik seperti candi Borobudur, Mendut, kilasan dan sebagainya

b Hari Raya Agama Buddha

Terdapat empat hari raya utama dalam agama Buddha. Namun satu-satunya yang dikenal luas masyarakat adalah Hari Raya Trisuci Waisak, sekaligus satu-satunya hari raya umat Buddha yang dijadikan hari libur nasional Indonesia setiap tahunnya.

Hari raya Waisak

Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Penerangan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha wafat atau mencapai Nibbana/Nirwana. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta.

Kathina

Hari raya Kathina merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah menjalani Vassa. Jadi setelah masa Vassa berakhir, umat Buddha memasuki masa Kathina atau bulan Kathina. Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan persembahan jubah Kathina, umat Buddha juga berdana kebutuhan pokok para Bhikkhu, perlengkapan vihara, dan berdana untuk perkembangan dan kemajuan agama Buddha.

Asadha

Kebaktian untuk memperingati Hari besar Asadha disebut Asadha Puja / Asalha Puja. Hari raya Asadha, diperingati 2 (dua) bulan setelah Hari Raya Waisak, guna memperingati peristiwa di mana Buddha membabarkan Dharma untuk pertama kalinya kepada 5 orang pertapa (Panca Vagiya) di Taman Rusa Isipatana, pada tahun 588 Sebelum Masehi. Kelima pertapa tersebut adalah Kondanna, Bhadiya, Vappa, Mahanama dan Asajji.

Magha Puja

Hari Besar Magha Puja memperingati disabdakannya Ovadha Patimokha, Inti Agama Buddha dan Etika Pokok para Bhikkhu. Sabda Sang Buddha di hadapan 1.250 Arahat yang kesemuanya arahat tersebut ditabiskan sendiri oleh Sang Buddha (Ehi Bhikkhu:Bhikkhu yang ditasbihkan sendiri oleh sang Buddha), yang kehadirannya itu tanpa diundang dan tanpa ada perjanjian satu dengan yang lain terlebih dahulu, Sabda Sang Buddha bertempat di Vihara Veluvana, Rajagaha.

Kitab Suci Agama Budha

Ajaran agama Buddha bersumber pada kitab Tripitaka, yang artinya tiga keranjang atau tiga kelompok. Kitab ini merupakan kumpulan khotbah, keterangan, perumpamaan, dan percakapan yang pernah dilakukan Sang Buddha dengan para siswa dan pengikutnya. Dengan demikian isi kitab tersebut semuanya tidak berasal dari kata-kata Sang Buddha itu sendiri, melainkan juga kata-kata dan komentar dari siswanya. Kitab tersebut terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 

Sutta Pitaka, berisi khutbah-khutbah atau ajaran Buddha kepada pengikutnya.

Vinaya Pitaka, berisi peraturan-peraturan yang mengatur kehidupan Sangha dan para Penganutnya . 

Abhidharma Pitaka, berisi uraian filsafat tentang manusia, hidup dan mati serta sebab musababnya.



 Golongan-Golongan Ajaran Agama Budha


Golongan-Golongan yang terdapat di Agama Budha meliputi:

Golongan/Aliran Hinayana

Aliran Hinayana adalah aliran ortodoks yang mempertahankan keaslian ajaran agama Buddha. Mereka tidak menyembah Tuhan, melainkan cukup mengamalkan ajaran moral yang diajarkan oleh gurunya. Aliran ini juga menitik beratkan pada kelepasan individual, artinya tiap-tiap orang berusaha melepaskan dirinya masing-masing dari penderitaan hidup. Dalam pokok ajarannya Hinayana mewujudkan suatu perkembangan yang logis dari dasar-dasar yang terdapat di dalam kitab-kitab kanonik. Jika ajaran itu diikhtisarkan secara umum, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Segala sesuatu bersifat fana serta hanya berada untuk sesaat saja.

Dharma-dharma itu adalah kenyataan atau realitas yang kecil dan pendek, yang berkelompok sebagai sebab-akibat.

Tujuan hidup ialah mencapai nirwana, tempat kesadaran ditiadakan.

 Cita-cita tertinggi adalah menjadai “Arhat”, yaitu orang yang sudah berhenti keinginannya, ketidaktahuannya, dan sebagainya, dan oleh karenanya tidak ditaklukkan lagi pada kelahiran kembali. Di dalam aliran Hinayana ada dua aliran pokok, yaitu Therawada yang sekarang berkembang di Langka, Birma, dan Siam (Muangthai) serta Sarwastiwada yang berpusan di Mathura, Gandhara dan Kasmir. 

Golongan/ Aliran Mahayana

Aliran Mahayana adalah aliran yang mengadakan pembaharuan terhadap ajaran agama Buddha yang asli. Ciri yang menonjol pada aliran ini adalah timbunya acara penyembahan kepada Tuhan dalam agama Buddha. Menurut teologi Mahayana, yang disebut Buddha itu bukan hanya Buddha Gautama saja, melainkan ada empat orang lagi yang disebut dengan Buddha sebagai guru dunia, antara lain:

Kakusanddha.

 Konagammana.

 Kassapa yang datang sebelum Buddha Gautama.

Maitreya, yang kelak akan datang setelah Buddha Gautama.

Adapun dalam aliran Mahayana, ada dua kata yang seolah-olah menjadi kunci bagi ajaran Mahayana, antara lain:

Boddhisattwa

Secara harifiyah, Boddhisattwa berarti orang yang hakikat atau tabiatnya adalah “Boddhi” (hikmat) yang sempurna. Seseorang berusaha mengambil keputusan untuk mempergunakan segala aktivitasnya sekarang dan kelak guna keselamatan dunia. Karena kasih pada dunia, maka segala kebijakannya dipergunakan untuk menolong orang lain. Di dalam perjalanan hidupnya yang panjang itu seorang Boddhisattwa tidak akan dilahirkan kembali ke dalam tempat penyiksaan atau dalam keadaan yang tidak menyenangkan di dunia. Demikian juga seorang Boddhisattwa tidak diharuskan menyangkal dunia ini. Ia menerima keadaan seperti adanya. Ia boleh beristri, memiliki kemewahan, dan kekuasaan.

Sunyata

Secara harfiah, Sunyata artinya kekosongan atau tidak ada yang mendiaminya. Dalam hal ini dimaksudkan segala sesuatu adalah kosong, oleh karenanya tidak ada yang dapat diinginkan atau dicari. Bukan hanya dunia yang kosong, meliankan juga Nirwana dan Dharma yang kosong. Kebenaran yang tertinggi adalah kosong, oleh karenanya tidak dapat dijadikan sasaran kepercayaan. Itulah beberapa ajaran Mahayana. Dalam aliran ini mengalami perpecahan menjadi banyak aliran. Tiap aliran menekankan salah satu dari banyak jalan untuk mendapatkan kelepasan. Pada kira-kira tahun 150 didirikan aliran Modhyamika oleh Negarjuna, yang mengajarkan bahwa kelepasan dapat dicapai dengan melaksanakan hikmat, dalam arti merenungkan Sunyata (kekosongan). Pada kira-kira tahun 400, aliran Yogacara didirikan oleh falsafah Samkhya. Sesudah tahun 500 agama Budha dipengaruhi oleh aliran Tantra. Cabang aliran ini berkembang di Nepal, Tibet, Jepang, Jawa, dan Sumatra.


            






BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Buddhisme muncul di India bagian Utara pada abad ke-6 SM dan berdasar pada ajaran Siddhartha Gautama yang setelah pencerahan-Nya diberi julukan Buddha. Budha sebenarnya bukan nama orang, melainkan sebutan untuk menamakan orang yang telah mencapai bodhi, yaitu orang yang telah mendapatkan wahyu dan karena itu sadar akan makna hidupnya dan terbuka nyata jalannya untuk melepaskan diri dari ikatan karma.  Di Indonesia agama Buddha mulai diperkenalkan pada abad ke V Masehi oleh para pedagang yang berasal dari India. Di samping peranan kaum pedagang, peranan para pelajar Indonesia yang dikirim untuk belajar agama Buddha ke India di tidak bisa diabaikan. Balaputradewa yang memerintah di Sriwijaya banyak mengirim para pemuda untuk belajar agama Budha di Nalanda. 

Agama Buddha secara kultural telah memberikan warna yang khas dalam kehidupan sosial bangsa Indonesia. Banyak sekali jejak sejarah dari agama Buddha yang bisa ditemukan seperti candi, prasasti, karya sastra, dan tradisi yang bercorak Buddha. Pelajaran tentang pokok-pokok agama Buddha memuat hal-hal yang mendasar yakni profil sang Buddha Gautama dan termuat dalam kitab suci Tri Pitaka, tempat suci serta hari raya agama Buddha. Ajaran pokok lainnya yang sangat penting dan harus dipahami, dihayati, dan diupayakan pengamalannya oleh para penganut agama Buddha adalah Tiga Kerangka Dasar Agama Buddha yang meliputi: Sadha (keyakinan/keimanan), Sila (Etika), Bhakti (sembahyang/kebaktian). Tiga kerangka dasar agama Buddha ini merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya 

Sedangkan golongan-golongan agama Budhda dibagi menjadi dua aliran/golongan yaitu golongan Hinayana dan golongan Mahayana. Golongan Hinayana adalah golongan ortodoks yang mempertahanlan keaslian ajaran agama Buddha. Golongan Mahayana adalah golongan yang mengadakan pembaharuan terhadap ajaran agama Buddha yang asli.






3.2 Saran

Sebagai manusia yang beragama serta hidup dalam situasi yang multi agama, kita harus tahu akan bagaimana perbadaan agama serta sejarah pada tiap-tiap agama. Dengan hal tersebut kita akan tambah keimanan dan juga akan kaya tentang pengetahuan tentang agama yang ada di sekitar kita. Dengan hal tersebut tentu kita  juga berharap berusaha untuk ikut andil atau pelaku sejarah perkembangan agama.





DAFTAR PUSTAKA


Ang, Hendri. (2008). " Kerangka Dasar Agama Buddha".                                          http://soul-blade.blogspot.com/2008/08/kerangka-dasar-agama-buddha.html?m=1    diakses tanggal 17 Mei 2022

Busro. (2017). " Agama Buddha Di Indonesia: Sejarah, Kemunduran Dan Kebangkitan". https://osf.io/2znbx/download/?version=1&displayName=KEMUNDURAN%20DAN%20KEBANGKITAN%20AGAMA%20BUDDHA%20DI%20INDONESIA-2017-12-28T06%3A56%3A01.270Z.pdf diakses pada tanggal 15 Mei 2022

Fadillah, Nurul, dkk. (2017). "Sejarah Agama Budha dan Pakar Agamanya". https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://muhammadrofiq1995.files.wordpress.com/2017/04/makalah-budha-dan-penyebarannya1.pdf&ved=2ahUKEwir_Kio2eD3AhWF7XMBHfUCBhwQFnoECAUQAQ&usg=AOvVaw0br4CrtVE1-EuQShWij1g8 diakses tanggal 15 Mei 2022

Kurniawan. (2021). "Sejarah Agama Buddha di Dunia". https://www.superprof.co.id/blog/mengenal-agama-budha/#:~:text=Meskipun%20agama%20Buddha%20tidak%20setua,mulai%20mengajar%20di%20sekitar%20Benares diakses pada tanggal 15 Mei 2022

Mandala, Eka. (2015). "Peninggalan Sejarah Bercorak Buddha". https://www.pinhome.id/blog/peninggalan-sejarah-bercorak-buddha/ diakses tanggal 17 Mei 2022

Wikipedia. (2022). "Agama Buddha". https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha diakses pada tanggal 15 Mei 2022

Zaman, Kamilus. (2014). "Agama Budha". http://kamiluszaman.blogspot.com/2014/12/agama-budha.html?m=1 diakses tanggal  15 Mei 2022

AGAMA HINDU | MAKALAH STUDI AGAMA-AGAMA

 MAKALAH

STUDI AGAMA-AGAMA

AGAMA HINDU

https://drive.google.com/file/d/14O9nvSIxwJeYPTm7QXgS6WyHjLcZsl2K/view?usp=drivesdk

NAMA KELOMPOK 2 :

1. NI KADEK DWI SEPSI ANTARI

(211074)

2. NI KOMANG SUPRIANI 

(211081)

3. I GEDE ADI SURYA DHARMA 

(211096)

4. I GEDE ARISTANA 

(211095)

5. I KOMANG TRISNU INDRAWAN

(211094)

6. ANGELIKA SANGARI 

 (211068)

7. NI PUTU PANDE EMIYANTI 

 (211080)

8. NI KADEK SRI YULIANTINI 

 (211073)

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

STKIP AGAMA HINDU AMLAPURA


MAKALAH STUDI AGAMA-AGAMA “ PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN DI INDONESIA“

 MAKALAH STUDI AGAMA-AGAMA

“ PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN DI INDONESIA “

https://drive.google.com/file/d/14Fe5-XiQQ55gdzQzcKXPIKLA8HxVWYQN/view?usp=drivesdk




NAMA KELOMPOK:

NI PUTU FERRY VALENTINA (211116)

NI LUH RIA RAHAYU PINATIH (211076)

I NENGAH BAYU SUTARJANA (211113)

I KADEK SUDIARSANA (211088)

I KOMANG AGUS WIRATNYANA (211093)

I GEDE AGA JUNIANTARA (211092)

I NYOMAN TUNAS ADI SENTANU (211108)

NI PUTU SEPTIANI (211110)










KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat IDA SANG HYANG WIDHI WASA  atas asungkertha waranugraha-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Paparan materi yang kami sajikan dalam makalah ini pengacu pada Perkembangan Agama Kristen Di Indonesia.

Makalah ini membahas tentang Pendidikan dan Solusinya. Selama pelaksanaan penyusunan makalah ini, saya tidak lepas dari kesulitan dan hambatan-hambatan yang dihadapi. Namun atas bantuan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu, dengan rendahan hati saya ucapkan terimakasih.

       Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. 










Ababi, 18 Mei 2022



 Penulis  Kelompok Kami


DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI 0

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1. Latar Belakang 1

2. Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2

1. Sejarah Agama Kristen Di Dunia 2

2. Sejarah Agama Kristen Di Indonesia 3

3. Lahirnya Agama Kristen 4

4. Penyebaran Agama Kristen 7

BAB III PENUTUP 10

1. Kesimpulan 10

2. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11










BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelahiran agama Kristen diyakini oleh umatnya sangat panjang, bahkan diyakini kisahnya sudah dimulai sejak manusia masih berada di Taman Edhen. Walau awalnya bukan bernama agama Kristen namun hakikat ajaran yang kemudian membangun Kekristenan diyakini telah dimulai sejak awal penciptaan. Sebagaimana kitab Injil Kristen menguraikan tentang Adam dan Hawa sebagai manusia pertama di dunia, maka sejak itu Kekristenan dianggap telah menjadi bagian dari sejarah manusia. Walaupun demikian, namun struktur bentuk dan sistem pengajaran kitab sucinya belum terpola dan sesistematis seperti yang ada sekarang ini. Hal ini sangat sesuai dengan kemapuan dan evolusi pikiran manusia. Dengan demikian maka ajaran dan bentuk pengajaran Kristen disesuaikan terus sesuai dengan situasi dan kondisi  perkembangan dan tuntutan zaman. Hal ini nampak jelas ketika belajar teologi Kristen.

Agama Kristen lahir sebagai koreksi terhadap bentuk kepercayaan dan ritual yang dilakukan oleh Gereja Katolik Roma. Walaupun Agama Kristen sebagai bentuk koreksi terhadap agama Katolik, namun agama Kristen diyakini memiliki sejarah tersendiri. Indonesia juga menjadi salah satu sasaran penyebaran agama Kristen oleh bangsa barat pada masa itu, Indonesia masih dikenal dengan sebutan Negara india atau hindia. Masuknya agama Kristen ke Indonesia berawal dari bangsa portugis yang mendarat di aceh, kemudian ke wilayah timur Indonesia dan penyebaran agama Kristen kemudian lebih berkembang di wilayah timur Indonesia.

Rumusan Masalah

Bagaimana sejarah perkembangan agama kristen ?

Bagaimana Agama kristen masuk ke Indonesia ?

Tujuan Permasalahan 

Kita dapat mengetahui sejarah perkembanan agama kristen di indoenesia.

Kita dapat mengetahui tentang bagaiman cara agama kristen masuk ke Indonesia.


BAB II

PEMBAHASAN


SEJARAH AGAMA KRISTEN DIDUNIA 

Sebagai agama terbesar di dunia yang memiliki banyak pemeluk, tentunya agama Kristen merupakan agama yang memiliki sejarah cukup panjang. Layaknya agama lainnya di dunia ini, agama Kristen juga menjadi agama yang telah diturunkan selama berabad-abad dan tetap sama hingga kini.

Agama Kristen berawal dari sebuah kota kecil di Yerusalem kemudian berkembang setelah kelahiran Yesus hingga kematiannya. Kelahiran hingga kematian dari Yesus serta kenaikan Yesus ke surga menjadi awal mula serta intisari dari kekristenan yang dipeluk oleh sebagian orang di dunia ini.

Setelah munculnya perjanjian baru kemudian agama Kristen mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia yang kebanyakan dibawa oleh para penjajah seperti bangsa Spanyol, Portugis dan Belanda yang menjajah Negara-negara di kawasan Asia hingga di kawasan Afrika.

Penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh para pendeta di masa itu disebut dengan glory atau memperluas penyebaran agama Kristen ke wilayah-wilayah baru.Dalam agama Kristen terdapat beberapa hal utama yang menjadi pilar dari agama Kristen itu sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :

Yesus kristus : dalam ajaran agama Kristen, yesus kristus diyakini oleh umat Kristen sebagai anak Allah. Ajaran, mukjizat, kelahiran, kematian, kebangkitan dan penebusan tertulis di dalam tulisan suci yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk mereka yang ingin mengikuti keteladanan yesus yang sempurna. Selain itu, menurut kepercayaan umat Kristen satu-satunya cara untuk disucikan dari dosa adalah melalui pertobatan dalam kristus yang berharga.

Alkitab : alkitab ini harus dibaca dan dianalisis karena di dalam alkitab terdapat firman allah yang harus diyakini, di ilhami, dan merupakan bentuk kesempurnaan. Akitab ini tidak ditulis dengan menggunakan kertas dan pena melainkan dengan mengilhami 40 pria yang berbeda yang ditugaskan untuk mengisi kata-kata tersebut dengan roh kudus.

Baptis : baptis dilakukan dengan menggunakan air yakni dengan cara disiramkan ke seseorang yang akan dibaptis. Baptis sendiri merupakan suatu simbol untuk mensucikan diri dari dosa-dosa saat mereka dilahirkan, biasanya umat Kristen melakukan pembaptisan ketika masih anak-anak.

Tritunggal : dalam ajaran agama Kristen meyakini bahwa satu tuhan memiliki 3 kepribadian yang berbeda dan hidup berdampingan yaitu Bapa, Putra serta Roh Kudus.

Alkitab sebagai pilar utama dari ajaran agama Kristen memiliki sejarah dan rahasianya sendiri.

Sejarah Agama Kristen di Indonesia

Agama Kristen pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 atau lebih tepatnya sekitar tahun 645 Masehi, melalui gereja timur Assyria yang berada di dua tempat yaitu di daerah pancur yang sekarang disebut daerah Deli Serdang serta daerah Barus yang sekarang merupakan daerah Tapanuli tengah yang keduanya berada di wilayah sumatera. Sejarah masuknya Kristen di Indonesia juga tercatat oleh buku seorang ulama bernama Syaikh Abu salih Al-Armini, dalam buku tersebut tercatat ada beberapa gereja di seluruh wilayah persebaran agama Kristen di seluruh dunia yang tersebar di beberapa wilayah diantaranya di Mesir, Abyssia, Afrika Barat, Nubia, Spanyol, Arab dan India.

Ada sekitar 707 gereja dan 181 monasteries yang mana salah satu gerejanya ada di Indonesia, saat itu Indonesia masih disebut sebagai wilayah India oleh bangsa barat. Gereja yang pertama ada di Indonesia adalah gereja Ortodoks, hal ini ditandai dengan corak gereja Nestorian di daerah Barus, Mandailing, Sumatera Utara. Katolik Roma pertama kali tiba di Indonesia pada tahun 1511 tepatnya tiba di Aceh, kemudian pada tahun 1534 tiba di kepulauan Maluku yang dibawa oleh orang Portugis yang menyebarkan agama Kristen di nusantara. Pembawa agama Kristen ke kepulauan Maluku adalah seorang bernama Fransiscus Xaverius yang merupakan seorang misionaris katolik Roma dan pendiri ordo Yesuit. Diketahui Fransiskus Xaverius ini bekerja dan ditugaskan di kepulauan Maluku untuk menyebarkan agama Kristen.

Pada tahun 1960 ketika aliran komunisme dilarang, banyak etnis Tionghoa di Indonesia yang mengaku-ngaku sebagai pemeluk agama Kristen agar tetap aman dan tidak melanggar aturan pemerintah. Namun lambat laun akhirnya masyarakat Tionghoa di Indonesia banyak yang memeluk agama Kristen dan bahkan menjadi agama mayoritas etnis Tionghoa di Indonesia saat ini. Meskipun merupakan agama yang minoritas di Indonesia, namun agama Kristen tetap diterima baik oleh bangsa Indonesia dan bahkan menjadi bagian dari rakyat Indonesia. Pemeluk agama Kristen di Indonesia juga memiliki hak yang sama dengan pemeluk agama lain sehingga tidak ada perbedaan antara agama yang satu dengan agama yang lainnya.

Persebaran agama Kristen di Indonesia bisa di bilang banyak mendominasi beberapa provinsi terutama provinsi Sumatera Utara dan provinsi di wilayah timur Indonesia seperti Papua, Maluku, NTT dan Sulawesi. Sampai saat ini agama Kristen di Indonesia masih menjadi agama dengan pemeluk terbanyak nomor dua setelah agama Islam.

Lahirnya Agama Kristen

Benih Agama Kristen sudah ada di bumi ini hampir 2000 tahun sebelum lahir ke muka bumi, yakni ketika Allah memanggil untuk menjadi berkat bagi segala bangsa (Kej. 12:1-3).Agama Kristen lahir ketika Firman Allah menjadi manusia yang dalam diri Yesus Kristus dan tinggal bersama dengan manusia (Yoh. 1:14). Dan manusia menerima Dia dan diangkat menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Ketika Yesus menyelesaikan karya penyelamatan Allah melalui kematian-Nya di kayu salib, bangkit dari antara orang mati, naik ke sorga dan bersama dengan Allah Bapa mengutus Roh Kudus ke atas murid-murid-Nya pada hari pentakosta, maka resmi agama kristen lahir. Agama Kristen secara resmi lahir pada hari pentakosta di Yerusalem.

 Alasan Pemberian Nama Kristen

Nama Kristen bukanlah nama yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus, atau diberikan oleh murid-murid Tuhan Yesus. Nama itu merupakan ejekan yang diberikan oleh penduduk Antiokhia, Syiria kepada kelompok kecil orang-orang yang baru saja pindah ke kota itu pada Tahun 45M. Dari kesaksian Kisah Para Rasul 11:19-30 menunjukan bahwa pemberian nama kepada pendatang baru di kota itu. Mereka itu adalah murid-murid Yesus yang datang ke kota itu karena penganiayan besar yang mereka alami karena iman kepada Yesus Kristus. Dengan kata lain mereka menjadi surat Yesus Kristus yang dibaca oleh penduduk Antiokhia, sehingga untuk pertama kalinya mereka disebut Kristen (Kis. 11:26). Dalam perkembangannya, nama Kristen diterima oleh orang-orang percaya sebagaik identitas diri tanpa merasa malu atau merasa rendah diri, tetapi diterima dengan sukacita dan kebanggaan diri pribadi dan persekutuan orang percaya dalam sejarah umat Kristiani.

Ciri Khas Agama Kristen

Wujud dari kasih Allah akan dunia ini maka agama Kristen lahir dan berkembang hingga kini. Agama Kristen sendiri ada di muka bumi karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga rela mengutus anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia (Yoh. 3:16). Jadi sebenarnya cirri khas agama kristen adalah kasih. Alkitab yang dimiliki oleh umat Kristen menjadi pedoman hidupnya adalah Kitab Suci Kasih. Seluruh isi Alkitab diringkas dalam Mat. 22:37-40 yang berbunyi,”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab para Nabi.”

Penyebaran Agama Kristen di Indonesia

Pada masa era penjajahan, bangsa barat berlayar untuk berdagang ke wilayah-wilayah timur hingga ke Indonesia. Hal ini dikenal juga sebagai istilah gold, glory dan gospel, yang mana bangsa barat menjajah sambil mencari komoditas perdagangan sebanyak banyaknya, mencari kejayaan agar menjadi Negara yang paling unggul dan juga sambil menyebarkan agama Kristen ke wilayah perdagangannya ataupun ke wilayah penjajahannya.

Indonesia juga menjadi salah satu sasaran penyebaran agama Kristen oleh bangsa barat pada masa itu, Indonesia masih dikenal dengan sebutan Negara india atau hindia.Masuknya agama Kristen ke Indonesia berawal dari bangsa portugis yang mendarat di aceh, kemudian ke wilayah timur Indonesia dan penyebaran agama Kristen kemudian lebih berkembang di wilayah timur Indonesia. Namun ada teori juga yang menyatakan bahwa agama Kristen masuk ke Indonesia sudah ada sejak lama, jauh sebelum kedatangan bangsa portugis ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya catatan sejarah bangsa eropa yang menyebutkan bahwa ada sebuah gereja yang berdiri di wilayah India (Indonesia saat ini) yaitu di wilayah barus Tapanuli Tengah dan di wilayah Sumatera Utara.

Penyebaran agama Kristen di wilayah timur Indonesia diterima baik oleh masyarakat di sana, sehingga wilayah timur Indonesia menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki pemeluk agama Kristen terbanyak di Indonesia. Selain di wilayah timur Indonesia, agama Kristen juga banyak dipeluk oleh masyarakat keturunan etnis Tionghoa.

Pada tahun 60 an hingga tahun 70-an Indonesia melarang adanya aliran komunisme sehingga para masyarakat etnis tionghoa kemudian berpura-pura memeluk agama Kristen agar tidak melanggar aturan pemerintah tentang komunisme. Namun pada akhirnya sebagian etnis tionghoa kemudian benar-benar memeluk agama Kristen, meskipun tidak semuanya. Hampir sebagian besar etnis tionghoa di Indonesia saat ini memeluk agama Kristen. 

























BAB III

PENUTUP 

SARAN 

1.Bagi seluruh umat beragama marilah saling menghargai dan menghormati agar tetap terjaga kedamaian, juga mewujudkan apa yang diajarkan dalam agama masing-masing sehingga tidak terjadi perpecahan.

2. Bagi seluruh jemaat gereja HKBP agar semakin menghidupi dan menerapkan apa yang menjadi tritugas panggilan gereja yaitu: koinonia (bersekutu), diakonia (melayani) dan marturia (bersaksi). Dengan demikian konflik tidak akan terjadi, akan tetapi akan damai dan hidup rukun.

3. Bagi para penatua gereja HKBP khususnya, agar bisa menjadi teladan bagi seluruh jemaat melalui perkataan dan sikap yang sesuai agar bisa dicontoh dan di ikuti oleh jemaat. Dan juga memiliki ketegasan dalam mengambil setiap keputusan yang bijaksana dan baik. Tanpa adanya sikap yang diskriminasi dalam melayani seluruh jemaat namun melayani dengan motivasi yang tulus dan murni.

4. Bagi anggota jemaat HKBP tetap saling mengasihi dan menopang kekurangan sesama anggota, biar konflik yang pernah terjadi tidak terulang kembali. Kembali mengingat sejarah dan mengambil sisi positif yang dianggap berguna demi kebaikan bersama.

5. Bagi seluruh pelayan gereja agar bersikap terbuka bagi sesama, dengan demikian dapat mengetahui masalah yang dihadapi dan tidak da yang ditutup-tutupi demi kebaikan kerjasama. Lebih rendah hati dalam menghadapi setiap perbedaan, tentunya perbedaan sering menyebabkan terjadinya konflik.

6. Bagi pemerintah agar lebih bijaksana dalam mengatasi konflik internal yang dihadapai sebuah lembaga, demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.

KESIMPULAN 

Dari pembahasan di bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Agama Kristen pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 atau lebih tepatnya sekitar tahun 645 Masehi, melalui gereja timur Assyria yang berada di dua tempat yaitu di daerah pancur yang sekarang disebut daerah Deli Serdang serta daerah Barus yang sekarang merupakan daerah Tapanuli tengah yang keduanya berada di wilayah sumatera. 

Meskipun merupakan agama yang minoritas di Indonesia, namun agama Kristen tetap diterima baik oleh bangsa Indonesia dan bahkan menjadi bagian dari rakyat Indonesia. Pemeluk agama Kristen di Indonesia juga memiliki hak yang sama dengan pemeluk agama lain sehingga tidak ada perbedaan antara agama yang satu dengan agama yang lainnya. Persebaran agama Kristen di Indonesia bisa di bilang banyak mendominasi beberapa provinsi terutama provinsi Sumatera Utara dan provinsi di wilayah timur Indonesia seperti Papua, Maluku, NTT dan Sulawesi. Seiring berjalannya waktu dan saat ini agama Kristen di Indonesia menjadi agama dengan pemeluk terbanyak nomor dua setelah agama Islam.


















DAFTAR PUSTAKA

Siahaan, MS. 2013. “Perkembangan agama Kristen” https://www.google.com/search?q=kesimpulan+makalah+perkembangan+agama+kristen+di+indonesia&sxsrf=ALiCzsbN0kIvMRkK3W6LQ2euXLBtBMcY9g%3A1652849627432&ei=23uEYtqDGsS_8QO2jb2gBQ&ved=0ahUKEwia3aPXoOj3AhXEX3wKHbZGD1QQ4dUDCA0&oq=kesimpulan+makalah+perkembangan+agama+kristen+di+indonesia&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAw6BwgjELACECdKBAhBGABKBAhGGABQAFiWIGDnNWgAcAB4AIABzwOIAeESkgEJMC44LjEuMC4ymAEAoAEBwAEB&sclient=gws-wiz (dikutip pada 23 Mei 2022).

Indonesia Investments Report. 2022. “Agama Kristen & Katolik di Indonesia” https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/agama/kristen-katolik/item249 (dikutip pada 23 Mei 2022).