Adat, Tradisi, Agama, Budaya Hindu Bali

Minggu, 11 Juni 2023

Tri Hita Karana

 MAKALAH

TENTANG

TRI HITA KARANA






Oleh;

NI KADEK SUMERTI (202004)

NI KOMANG YUNI ANTARI (212009)

NI LUH SRI ASTARI (212012)

NI KADEK PUTU ARIANI (212024)

I KADEK HULLYANTARA (212031)





JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA BALI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

AGAMA HINDU AMLAPURA

2023

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha  Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia hingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul                 “TRI HITA KARANA”.  Makalah ini disusun dengan berbagai sumber yaitu media cetak dan media pendukung lainnya.  Makalah ini dibuat berbagai tujuan yaitu sebagai tugas mata kuliah TriHita Karana yang di ampu oleh I KOMANG BADRA. S.PD., M.PD. , untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Lahir sebagai manusia sungguh mulia, sebab dapat memperbaiki karma. Semasih ada kesempatan banyaklah berbuat Dharma. Membudayakan Tri Hita Karana akan dapat memupus pandangan yang mendorong konsumerisme, pertikaian dan gejolak. Dengan menerapkan Tri Hita Karana secara kreatif dan dinamis akan terwujudlah kehidupan harmonis yang meliputi pembangunan manusia seutuhnya yang astiti bakti terhadap Sanghyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada kelestarian lingkungan serta rukun dan damai dengan sesamanya


Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.



DAFTAR ISI


Kata pengantar


Daftar isi


BAB I PENDAHULUAN


Latar Belakang


Rumusan Masalah


Manfaat


BAB 2 PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Tri Hita Karana


2.2 Bagian-Bagian Tri Hita Karana

        

2.3 Tri Hita Karana Dalam Kehidupan Sehari-Hari


BAB 3 PENUTUP


3.1 Kesimpulan


3.2 Saran


DAFTAR PUSTAKA



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang


Konsep Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh. Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keanekaragaman budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi.  Pada dasarnya hakikat ajaran tri hita karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini.  Ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan ke Tuhanan, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam sekeliling, dan hubungan dengan sesama manusia  yang saling terkait satu sama lain. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan mengekang dari pada segala tindakan berakses buruk. Hidupnya akan seimbang, tenteram, dan damai. Hubungan antara manusia dengan alam lingkungan perlu terjalin secara harmonis, bilamana keharmonisan tersebut di rusak oleh tangan-tangan jahil, bukan mustahil alam akan murka dan memusuhinya.


Oleh karena itu keberadaan sumber daya manusia menjadi penentu terhadap kondisi lingkungan hidupnya, baik secara individu maupun secara kolektif melalui suatu sistem kelembagaan seperti Desa Adat. Untuk itulah perlu adanya tuntutan tentang kesimbangan hidup syang disebut Tri Hita Karana. Ajaran ini begitu terkenal di Indonesia, khususnya bagi umat Hindu di Bali. Dan konsepnya pun begitu ideal.


Rumusan Masalah


1.2.1.Apa itu tri hita karana?

1.2.2.Sebutkan bagian² dari tri hita karana.

1.2.3.Contoh implementasi tri hita karana dalam kehidupan sehari-hari.


Tujuan 


1.3.1.Untuk mengetahui apa pengertian dari Tri hita karana.

1.3.2.Untuk mengetahui apa saja bagian-bagian dari Tri hita karana.

1.3.3.Untuk mengetahui cara penerapan Tri hita karana dalam kehidupan sehari-hari.

1.3.4.Untuk menambah wawasan tentang Tri hita karana.

BAB II

PEMBAHASAN


2.1. Pengertian Tri Hita Karana


Kata Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta, dimana kata Tri artinya tiga, Hita artinya sejahtra atau bahagia dan Karana artinya sebab atau penyebab. Jadi Tri Hita Karana artinya tiga hubungan yang harmonis yang menyebabkan kebahagiaan bagi umat manusia. Untuk itu ketiga hal tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar dapat mencapai hubungan yang harmonis. Sebagaimana dimuat dalam ajaran Agama Hindu bahwa ” kebahagiaan dan kesejahteraan ” adalah tujuan yang ingin dicapai dalam hidup manusia, baik kebahagiaan atau kesejahteraan fisik atau lahir yang disebut ” Jagadhita ” maupun kebahagiaan rohani dan batiniah yang disebut ”Moksa ”


Dalam ajaran Tri Hita Karana yang artinya tiga penyebab kebahagiaan. Menurut Wiana (2004) bahwa hakekat Tri Hita Karana adalah sikap hidup yang seimbang antara memuja Tuhan dengan mengabdi pada sesama manusia serta mengembangkan kasih sayang pada alam lingkungan. Ajaran tentang kesimbangan hidup sangat penting artinya dalam kehidupan manusia, baik untuk menata kehidupan sekarang maupun untuk menata kehidupan yang akan datang. Ajaran keseimbangan hidup menuntun manusia agar memperoleh kehidupan yang aman, damai dan sejahtera.


2.2. Bagian-Bagian Tri Hita Karana


Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan. (Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara:


Manusia dengan Tuhannya ( Prahyangan)


Kata Parahyangan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Hyang”, yang berarti  Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi, kata parahyangan berarti hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan cara menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.




B) Manusia dengan alam lingkungannya ( Palemahan)


Kata palemahan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Lemah”, yang berarti lingkungan sekitar/alam semesta. Jadi, kata palemahan berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Dengan demikian selain menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia kita juga harus menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar/alam semesta dengan cara menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan.


Manusia dengan sesamanya ( Pawongan).


Kata Pawongan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Wong”, yang berarti orang atau manusia. Jadi, kata pawongan berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia, dengan cara saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain.


Untuk bisa mencapai kebahagiaan yang dimaksud, kita sebagai umat manusia perlu mengusahakan hubungan yang harmonis ( saling menguntungkan ) dengan ketiga hal tersebut diatas. Karena melalui hubungan yang harmonis terhadap ketiga hal tersebut diatas, akan tercipta kebahagiaan dalam hidup setiap umat manussia. Oleh sebab itu dapat dikatakan hubungan harmonis dengan ketiga hal tersebut diatas adalah suatu yang harus dijalin dalamhidup setiap umat manusia. Jika tidak, manusia akan semakin jauh dari tujuan yang dicita-citakan atau sebaliknya ia akan menemukan kesengsaraan.



2.3.Tri Hita Karana Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Tri Hita Karana dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan cara sebagai berikut:


2.3.1.Parahyangan


Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah sebagai berikut:


a. Sembahyang Tri Sandya 3 kali sehari;


b. Bertirta yatra;


c. Menyanyikan kidung suci;


d. Membaca, memahami dan menjalankan isi kitab suci Veda;


e. Mebanten setiap hari raya nityakarma maupun naimitika karma;


f. Beryajna secara tulus ikhlas (nitya yajna maupun naimitika yajna);


g. Melakukan tapa/semadhi;


h. Membersihkan tempat suci;


i. Tidak meminum minuman keras;


j. Tidak mencuri;


k. Tidak membunuh;


l.  Dan lain-lain sebagainya.


2.3.2.Pawongan


Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia adalah sebagai berikut:


Saling menghormati satu sama lain


Saling menghargai satu sama lain


Sopan santun


Ramah tamah


Gotong royong(saling membantu)


Kasih sayang yang tulus


Berani berkorban demi teman


Tidak iri hati dengan orang lain


i. Tidak dengki dengan orang lain

2.3.3.Palemahan


Palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Cara menjalin hubungan yang harmonis denganlingkungan sekitar/alam semesta adalah sebagai berikut:


Rajin membersihkan kamar tidur saat bangun tidur


Membersihkan kamar mandi


Membersihkan halaman rumah(depan,samping maupun belakang rumah)


Membuang sampah pada tempatnya


Menjaga kebersihan taman


Menjaga kebersiahan sekolah maupun kampus


Merawat tanaman(menyiram, memupuk,dan menjaga keindahan tanaman)

Melakukan penghijauan


Tidak menebang hutan sembarangan


Dan sebagainya.


 


Jika semua itu sudah dilakukan, astungkara akan tercipta hubungan yang harmonis dalam kehidupan  ini. Serta akan terwujudnya kehidupan yang damai, tentram, aman dan sejahtera. Dengan demikian sangatlah penting  menjalin hubungan yang harmonis kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kepada sesama manusia serta dengan alam semesta.




BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Dari pemaparan di atas, dapat kami simpulkan bahwa pentingnya kita mempelajari hubungan tri hita karana dalam kehidupan ini. Dengan adanya konsep tri hita karana, kita jadi tahu apa-apa saja yang harus diterapkan di dalam kehidupan yakni berpatokan dengan konsep-konsep Tri Hita Karana tersebut. Dengan demikian kami bisa memilah mana yang baik dan juga mana yang tidak baik, demi mencapai kebahagiaan baik secara sekala maupun niskala.


Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini, kita sebagai umat hindu harus menjaga keharmonisan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Tidak hanya itu, kita juga perlu menjaga hubungan harmonis dengan sesama manusia maupun lingkungan kita agar tercapainya sebuah keselarasan hidup.



DAFTAR PUSTAKA


https://www.mutiarahindu.com/2019/12/pengertian-tri-hita-karana-dan-bagian.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tri_Hita_Karana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar