Adat, Tradisi, Agama, Budaya Hindu Bali

Selasa, 21 November 2023

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN USAHA SERTA LAPORAN HASIL PENJUALAN PRODUK

 PERANCANGANDANPENGEMBANGANUSAHASERTA LAPORAN HASIL PENJUALAN PRODUK

“TokoEcoGreen”


DiajukanSebagaiTugasTerstruktur Mata Kuliah Kewirausahaan

DosenPengampu:

Dr.IKomangBadra,S.Pd.,M.Pd.H.











DisusunOleh:


IPUTUANDREWIDIANAPUTRA NPM.214243






PROGRAMSTUDIPENDIDIKANGURUSEKOLAHDASAR SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AGAMA HINDU AMLAPURA

2023


KATAPENGANTAR



OmSwastyastu,

OmAwighnamastuNamahSiddham

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas limpahan rahmat dan kasih‐Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk‐Nya sehingga kami diberikan kemampuan dan kemudahan dalam penyusunan Perancangan Dan Pengembangan Usaha Serta Laporan Hasil Penjualan Produk.

Kamimengucapkanbanyakterimakasihkepadaseluruhpihakyangterlibat langsung atau secara tidak langsung dalam proses penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum cukup baik, kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan ini. Kami juga menyadari bahwa kami masih banyak mempunyai keterbatasan pengetahuan dalam materi, sehingga menjadikan keterbatasan bagi kami pula untuk memberikan penjelasan yang lebih dalamtentangmasalahini,olehkarenaitusarandankritikyangmembangunselalu kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.

Akhir kata, kami mohon maaf sebesar-besarnya bila terdapat kekurangan dan kesalahan. semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita dan juga dapat menambah pengetahuan kita agar dapat lebih luas lagi.

OmSantih SantihSantih Om



Amlapura,22November2023




Penulis












i


DAFTARISI


Cover 0

KATAPENGANTAR i

DAFTARISI ii

BABI 1

PENDAHULUAN 1

LatarBelakang 1

RumusanMasalah 2

Tujuan 3

Manfaat 3

BABII 5

PEMBAHASAN 5

JenisUsahaYangDibuat 5

JenisJenisBahan,Modaldan Sarana Penunjang 6

ProsesPenjualanyangharusdilaksanakan 7

CaradanStrategiuntukProsesPenjualan 9

HasildariLaporanPenjualanTokoEcoGreen 11

BABIII 13

PENUTUP 13

Kesimpulan 13

Saran 14

DAFTARPUSTAKA 15

















ii


BAB I PENDAHULUAN


LatarBelakang

Perkembangan teknologi yang cepatmembuat parapelakuusahajugaharus cepat untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut, salah satu bentuk teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh orang adalah media sosial. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pengguna media sosial terbesardi dunia,berdasarkandatawearesocial.com (2018) menyebutkanbahwa jumlah pengguna media sosial aktif di Indonesia pada tahun Januari 2018 adalah sebanyak130jutaorangdengantingkatpenetrasisebesar 49%atautumbuh sebesar 23% apabila dibandingkan dengan Januari 2017, untuk jenis media sosial yang banyak diakses di Indonesia adalah Youtube (43%), Facebook (41%), Whatsapp (40%), dan Instagram (38%).Denganmelihatfenoma danpeluang tersebut, makasaatinibanyaksekaliUMKMyangtelahmemanfaatkanmediasosialdalam strategi pemasaran dan bauran pemasaran pada usaha yang mereka jalankan. Berdasarkan hasil penelitian UKM di Amerika Serikat dan Turki menunjukan bahwa media sosial saatinisudahbanyakdigunakansebagaialatdalam strategipemasaran untuk menciptakan value pada pelanggan (Oztamur dan Karakadilar,2014).

IndonesiaadalahsalahsatunegaradenganjumlahsektorUMKMyangbesar, terhitung jumlah pelaku UMKM yang tercatat dalam data Dinas Koperasi dan UsahaMikro, Kecil, dan Menengah adalah sebanyak 59,69 juta, UMKM juga merupakan salah satu penopang ekonomi Indonesia dimana sektor tersebut memiliki kontribusi sebesar 62.57% t e r h a d a pP D Bp a d a tahun2016 (industri.bisnis.com,2018). Selain itu, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Davis, Hills, dan LaForge (1985) menyebutkan bahwa sektor UMKM memiliki tiga peran yang signifikan dalam kontribusiterhadapPendapatanNasional Bruto(PNB),penyerapan tenaga kerja,daninovasi.

Pemasaran adalah salah satu bagian penting dalam menjalankan suatu usaha.Perluadanyapengelolaanyangbaikagarusahatersebutdapat


tumbuh berkembang lebih baik dan mampu bersaing dengan para pesaingnya. Salah satuelemen yangpentingdalampemasaran adalahstrategi pemasaran dan bauranpemasaran (marketing mix). Strategi pemasaran diperlukan agar segmen pasar,penentuanpasarsasaran,danpenentuanposisipasardapatdengan tepatdipilih.Websitedanmediasosialtelahmemberikanbanyakpeluangbagipara pelakuUKM untuk dapat mengembangkan pasar mereka terutama dalam hal promosi untuk menarik sasaran pasar yang mereka tuju, hal lainnya yang membuat para pelaku UMKM memasarkan produk dan jasa mereka melalui websitedanmedia sosial adalah karena tingkat entry barriers yang rendah sehingga mereka dapat dengan mudah memasarkan produk dan jasa merekapada website dan media sosialtersebut(Oztamurdan Karakadilar, 2014). Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Davis, Hills, dan LaForge (1985) menunjukkan bahwa para pelaku UMKM memiliki kecenderungan meng- gunakan pilihan strategi yang lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan besar, pelaku UMKM juga cenderunguntuk memilih fokus strategi yang berbedadibandingkanperusahaanbesarmeskipunkeduanyamenghadapikondisi pasar yang sama. Penelitian lain yang dilakukan oleh Knight(2000) menunjukkanbahwaglobalisasi memiliki dampak dan tekanan yang signifikan bagi sektor UMKM sehingga para pelaku UMKM tersebut harus dapat menerapkan penggunaan teknologi yang tepat gunadansesuaibagiusaha yang mereka jalankan sehingga mereka mampu bersaing secara efektif atau mengeluarkanprodukbarumereka yang lebih memuaskan kebutuhan konsumen mereka dibandingkan dengan produk sejenisdipasar.



RumusanMasalah

Berdasarkanlatarbelakangtersebut,makadiperolehrumusanmasalah sebagai berikut.

Sebutkandanjelaskanusaha yangakandibuat?

Apasajabahansaranauntukmenunjangusahatersebut?

BagaimanaprosesPenjualandilaksanakan?

bagaimanastrategiuntukmenjalankanusahatersebut?


Tujuan

Berdasarkanlatarrumusanmasalahtersebut,makadiperolehtujuansebagai berikut.

Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan menganalisis strategi pemasaran serta bauran pemasaran yang digunakan oleh para pelaku UMKM dalam era digital.

Mengetahuiprosesdancara melakukanstrategidalammenjalankanusaha.

Ketika lulusanperguruantinggikesulitanmendapatkan pekerjaanatauterkena PHK,Kewirausahaanbisamenjadilangkahalternatifuntukmencarnafkahdan bertahan hidup.

Agarsuksesdidunia kerjaatauusaha,tidakcukuporanghanya pandaibicara,

Memajukan perekonomian indonesia danmenjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa indonesia


Manfaat

Mamfaatuntukpenulis


Pemahaman Mendalam: Menulis makalah memaksa seseorang untuk melakukan riset mendalam dan pemahaman yang lebih baik tentang topik tersebut.

Keterampilan Penulisan: Proses penulisan akan meningkatkan keterampilan komunikasi tertulis, kemampuan analisis, dan penalaran logis.

Peningkatan Pengetahuan: Memaksa penulis untuk meneliti dan mempelajari informasi baru yang berkaitan dengan kewirausahaan, yang dapat meningkatkan pengetahuannya.


ManfaatbagiMasyarakat:


Penyebaran Pengetahuan: Makalah kewirausahaan yang baik dapat membagikan ide-ide baru, penemuan, atau informasi penting tentang kewirausahaan kepada masyarakat luas.

InspirasidanMotivasi:Makalahyangmenarikdapatmenginspirasiindividuuntuk memulai bisnis mereka sendiri atau untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan.


Pengembangan Ekonomi Lokal: Dengan adanya pengetahuan dan informasi yang disebarluaskan melalui makalah, masyarakat dapat mengembangkan inovasi dan bisnis baru yang pada gilirannya dapat meningkatkan ekonomi lokal.


BAB II PEMBAHASAN


JenisUsahaYangDibuat

Toko Eco Green adalah jenis usaha yang berfokus pada penjualan produk- produk ramah lingkungan atau yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan. Bisnis semacam ini bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.


Produk yang biasanya dijual di toko Eco Green mencakup berbagai macam barang, seperti:

Produk RamahLingkungan:

ProdukRamahPlastik:Alternatifdariplastiksekalipakai,seperti gelas, sedotan, atau kantongbelanja yang terbuat dari bahan ramah lingkungan.

Peralatan Daur Ulang: Barang-barang yang terbuat dari bahan daurulang,sepertikertasdaurulang,peralatandapur,atauperabotan rumah tangga.

ProdukTumbuh-tumbuhan:Tanamandalampot,bibit,ataubenih organik untuk kebun rumah.


KosmetikdanPerawatanPribadiRamah Lingkungan:

Kosmetik Organik: Produk kecantikan yang terbuat dari bahan- bahan alami, organik, dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Sabun Ramah Lingkungan: Sabun cuci ramah lingkungan, shampoo tanpa bahan kimia yang merusak lingkungan.


Produk-produkRamahLingkungan Lainnya:

Produk Rumah Tangga: Barang-barang rumah tangga seperti pembersih, deterjen, atau produk perawatan rumah tangga lainnya yang ramah lingkungan.


KarakteristikTokoEco Green:

Edukasi Lingkungan:Toko ini biasanya memberikan informasi kepada pelanggan mengenai pentingnya penggunaan produk-produk ramah lingkungan.

Komitmen Lingkungan: Mereka sering kali memiliki komitmen yang kuatterhadapprinsip-prinsiplingkungandanseringmendukungkampanye- kampanye keberlanjutan.

Inovasi dan Kreativitas: Banyak toko Eco Green yang terus berinovasi untuk menawarkan produk-produk yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas.


JenisJenisBahan,Modaldan SaranaPenunjang

Untuk memulai toko Eco Green, diperlukan komitmen, pengetahuan tentang produk yang dijual, serta kesadaran akan isu lingkungan. Semakin besar komitmenuntukmengedukasidanmendorongperubahanmenujugayahidupyang lebih berkelanjutan, semakin besar potensi toko Eco Green untuk sukses. Untuk membentuk toko Eco Green, ada beberapa bahan, modal, dan sarana yang dapat membantu dalam memulai bisnis ini:


Bahanyang Diperlukan:


Produk Ramah Lingkungan: Stok produk-produk ramah lingkungan dari berbagai kategori yang akan dijual di toko, seperti barang-barang daur ulang, produk organik, kosmetik ramah lingkungan, dll.

Material Promosi: Bahan-bahan promosi seperti brosur, spanduk, atau media sosial untuk menyebarkan informasi tentang toko Eco Green.

Peralatan Toko: Rak display, kemasan ramah lingkungan, label harga, dan peralatan kasir.

ModalAwal:


Pembelian Produk: Memiliki modal awal untuk membeli stok barang dari pemasok produk ramah lingkungan.


BiayaSewaTempat:Untukmenyewaataumembeliruangtokoyangcocokuntuk menjalankan bisnis toko Eco Green.

BiayaPromosidanPemasaran:Mengalokasikandanauntukmempromosikan toko, baik secara online maupun offline.

Gaji Karyawan(jikaada): Jikaakanmempekerjakankaryawan,maka biaya gaji mereka juga perlu dipertimbangkan.

SaranaPendukung:


Sistem Penyimpanan dan Display: Rak display atau rak penyimpanan khusus untuk produk-produk ramah lingkungan agar terlihat menarik dan rapi.

Peralatan Kasir: Mesin kasir atau perangkat lunak kasir untuk melakukan transaksi dengan pelanggan.

Pendidikan dan Pelatihan: Memastikan karyawan atau pemilik toko memiliki pemahaman yang baik tentang produk-produk ramah lingkungan dan cara terbaik untuk mempromosikannya kepada pelanggan.

Koneksi dengan Pemasok: Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok produk ramah lingkungan untuk memastikan pasokan yang konsisten dan berkualitas.


ProsesPenjualanyangharus dilaksanakan


Setiap tahap dalam proses pembuatan dan penjualan toko Eco Green membutuhkan perhatian khusus terhadap nilai-nilai lingkungan, pendekatan yang berkelanjutan,sertakomitmenuntukmemberikanlayananyangberkualitaskepada pelanggan.Integrasinilai-nilailingkungandankesadaranakankeberlanjutandalam setiap langkah akan membantu toko Eco Green untuk sukses dan berkelanjutan. Toko Eco Green melibatkan beberapa langkah dalam proses pembuatan dan penjualannya. Berikut adalah proses umum yang perlu dilakukan:


Riset dan Perencanaan:


Riset Pasar: Melakukan riset pasar untuk memahami tren dan permintaan produk ramah lingkungan yang sedang diminati di area atau komunitas tertentu.


Perencanaan Bisnis: Membuat rencana bisnis yangmencakup tujuan, target pasar, produk yang akan dijual, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan.

PemilihanProdukdanPemasok:


PilihProdukRamahLingkungan:Memilihproduk-produkyangramahlingkungan dari berbagai kategori seperti pakaian, peralatan rumah tangga, kosmetik, atau barang-barang daur ulang.

IdentifikasiPemasok:Mencaridanmemilihpemasokatauprodusenprodukramah lingkunganyangdapatmenyediakanprodukdengankualitas baikdanprinsipyang sejalan dengan visi toko Eco Green.


PembelianStokdanPersiapanToko:


Pembelian Produk: Memulai pembelian stok barang dari pemasok untuk dijual di toko.

Penataan Toko: Mendesain toko agar menarik dan ramah lingkungan dengan tata letak produk yang baik dan informatif bagi pelanggan.

Pemasaran danPromosi:


Pemasaran Online dan Offline: Menggunakan strategi pemasaran seperti media sosial, website toko, iklan lokal, atau kerjasama dengan komunitas untuk memperkenalkan toko dan produknya.

Edukasi Pelanggan: Mengedukasi pelanggan tentang pentingnya produk ramah lingkungan melalui acara-acara, materi promosi, atau informasi yang tersedia di toko.


PenjualandanLayananPelanggan:


Transaksi Jual Beli: Menjalankan operasi penjualan secara rutin dengan memberikan pelayanan pelanggan yang baik.

Evaluasi dan Umpan Balik: Mengumpulkan umpan balik dari pelanggan untuk terus meningkatkan layanan dan kualitas produk.


Pengelolaan StokdanKeuangan:


Pengelolaan Stok: Memantau persediaan barang, mengelola pembelian ulang, dan menyesuaikan stok berdasarkan permintaan pelanggan.

Manajemen Keuangan: Memastikan keuangan toko Eco Green terkelola dengan baik, termasuk pencatatan transaksi, pengeluaran, dan pemasukan.




CaradanStrategiuntukProsesPenjualan

Strategipenjualaninibertujuanuntukmeningkatkankesadaran,minat,dan kepercayaanpelangganterhadapprodukramahlingkunganyangdijualditokoEco Green. Dengan pendekatan yang tepat, toko ini dapat memainkan peran penting dalammendoronggayahidup yanglebihberkelanjutan.TokoEcoGreenmemiliki beberapastrategipenjualankhususyangdapatmembantumempromosikanproduk ramahlingkungandanmeningkatkanminatpembeli.Berikutbeberapastrategiyang bisa dilakukan:


PendidikandanKesadaranLingkungan:


Workshop atau Seminar: Menyelenggarakan acara untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang manfaat produk ramah lingkungan dan cara hidup yang berkelanjutan.

Konten Pendidikan: Menggunakan platform online atau blog untuk membagikan artikel, tips, atau informasi tentang keberlanjutan dan kepentingan produk ramah lingkungan.


PromosiyangMenarik:


Kemitraan dengan Komunitas atau Organisasi Lingkungan: Bermitra dengan organisasi yang memiliki visi serupa untuk memperluas jangkauan dan mendapatkan dukungan dalam promosi.

Penawaran Spesial: Menawarkan diskon atau penawaran khusus untuk produk- produk tertentu dalam rangka merayakan hari lingkungan atau peristiwa penting lainnya.


PenekananpadaKualitasdanManfaatProduk:


Demonstrasi Produk: Menyelenggarakan demonstrasi produk atau percobaan langsung untuk menunjukkan keunggulan produk ramah lingkungan.

CeritaProduk:Mengedepankanceritadibalikproduk,misalnya,bagaimanaproduk tersebutdiproduksisecarabertanggungjawabataubagaimana penggunaanproduk tersebut membantu lingkungan.


PemasaranOnlineyangEfektif:


Media Sosial Berfokus Lingkungan: Menggunakan platform media sosial untuk membangun komunitas, berbagi informasi lingkungan, dan mempromosikan produk secara konsisten.

Kolaborasi dengan Influencer: Melibatkan influencer atau tokoh yang peduli lingkungan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kepercayaan konsumen.


PengalamanPelangganyangPositif:


Pelayanan Pelanggan yang Baik: Memastikan layanan pelanggan yang ramah, responsif, dan memberikan informasi yang lengkap tentang produk.

Kemasan dan Presentasi yang Menarik: Menciptakan kemasan yang menarik dan informatif tentang keberlanjutan produk.

SertifikasidanLabeling:


MendapatkanSertifikasi:Jikamemungkinkan,mendapatkansertifikasiresmiuntuk produkyangdijual,sepertilabelorganikatauramahlingkunganyangdiakuisecara global.

Penandaan Jelas: Memberikan informasi yang jelas tentang keberlanjutan produk melalui label atau penandaan yang mudah dipahami oleh konsumen.


HasildariLaporanPenjualanTokoEcoGreen


Hasil dari laporan penjualan ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang performa toko Eco Green secara keseluruhan. Dari sini, pemilik atau manajer toko dapat mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan, menyesuaikanstrategipemasaran,sertamembuatkeputusanbisnisyanglebihbaik untuk pertumbuhan dan keberlanjutan toko. Hasil dari laporan penjualan toko Eco Green bisa sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran toko, produk yang dijual, lokasi, strategi pemasaran, dan lainnya. Beberapa hasil yang mungkin dicantumkan dalam laporan penjualan:


PenjualanBersih:


TotalPendapatan: Angkatotalpendapatanyangdiperolehdaripenjualanproduk ramah lingkungan selama periode waktu tertentu (bulan, kuartal, atau tahun).


DataVolumePenjualan:


Jumlah Produk Terjual: Jumlah unit atau jumlah produk yang berhasil terjualselama periode waktu tertentu.

Rata-rata Penjualan per Transaksi: Rata-rata pendapatan yang dihasilkan dari setiap transaksi penjualan.


AnalisisProduk:


ProdukTerlaris:Produk-produkyangpalinglarisataupalingdiminatioleh pelanggan.

Performa Produk: Evaluasi performa setiap produk dalam hal penjualan,margin keuntungan, dan popularitas.

InformasiPelanggan:


DataPelanggan:Informasitentangprofilpelanggan,sepertidemografi,preferensi produk, atau pola pembelian.


RetensiPelanggan:Persentasepelangganyangkembalidanmelakukanpembelian lebih dari satu kali.


EfektivitasPemasaran:


Analisis Kampanye Pemasaran: Evaluasi hasil kampanye pemasaran yang dilakukan,sepertitingkatkonversi,pengaruhterhadappenjualan,atauROI(Return on Investment).

Sumber Penjualan: Menentukan dari mana sebagian besar penjualan berasal, apakah dari promosi online, iklan lokal, atau referensi dari pelanggan.


KinerjaKeuangan:


MarginKeuntungan:Mengukurperbedaanantarapendapatandaripenjualandan biaya produk.

BiayaOperasional:Menghitungbiaya-biayaoperasionaltermasukgajikaryawan, biaya penyewaan toko, atau biaya pemasaran.


TrendanProyeksi:


Tren Penjualan: Menganalisis tren penjualan dari waktu ke waktu untuk menentukan apakah ada peningkatan atau penurunan dalam penjualan.

ProyeksiKeuangan: Proyeksipendapatandanstrategikedepanberdasarkandata penjualan yang ada.

TingkatKepuasanPelanggan:


UmpanBalikPelanggan:Menyertakantanggapanpelanggan,review,atauumpan balik untuk mengevaluasi tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan layanan.


BAB III PENUTUP



Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan mengenai nama usaha jenis usaha , dan strategi yangdapatdilaksananansertahasildarilaporanpenjualantokomakadapatpenulis simpulkan sebagai berikut:


Kesimpulan dari keseluruhan makalah ini menekankan bahwa toko Eco Green merupakancontohnyatabisnisyang tidakhanyafokuspadakeuntungan,tetapijuga pada dampak positif terhadap lingkungan. Implementasi strategi yang tepat dalam penjualan dan pemasaran produk ramah lingkungan menjadi faktor kunci dalam keberhasilan toko ini.


PembuatanJenis UsahaTokoEcoGreen:


Kesadaran Lingkungan: Berdasarkan riset dan perencanaan, toko Eco Green didirikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan pentingnya produk ramah lingkungan.

Sumber Produk Ramah Lingkungan: Pemilihan produk yang berkualitas dan ramahlingkungandaripemasokyangterpercayamerupakanlangkahpentingdalam menciptakan identitas toko ini.


ProsesPenjualan:


Pendidikan dan Kesadaran Pelanggan: Strategi pemasaran dan promosi difokuskan pada mengedukasi dan meningkatkan kesadaran pelanggan tentang manfaat produk ramah lingkungan.

Pelayanan Pelanggan: Fokus pada memberikan pengalaman pelanggan yang positif dengan layanan yang responsif dan informasi yang jelas tentang produk.


Strategi Pemasaran:


Promosi Berkelanjutan: Melalui kemitraan dengan komunitas, penggunaan media sosial, dan kolaborasi dengan influencer, toko Eco Green mengimplementasikan strategi pemasaran yang menjangkau konsumen potensial.

Edukasi Melalui Konten: Menyediakan konten edukatif untuk mengajak pelanggan memahami nilai-nilai keberlanjutan.


LaporanHasilPenjualan:


Pencapaian Penjualan: Laporan menunjukkan tingkat penjualan bersih, volume produk terjual, serta produk yang paling diminati oleh pelanggan.

Efektivitas Strategi Pemasaran: Evaluasi terhadap efektivitas kampanye pemasaran, sumber penjualan, dan tingkat retensi pelanggan.

KesimpulanUmum:


KomitmenpadaLingkungan:Denganfokuspadaprodukramahlingkungan,toko Eco Green berhasil menarik minat pelanggan yang peduli akan isu lingkungan.

Kesuksesan dari Pendidikan dan Promosi: Pendidikan terhadap pelanggan tentangmanfaatprodukramahlingkungandanpromosiyangefektifmenjadifaktor kunci dalam mencapai hasil penjualan yang baik.






Saran

Berdasarkan hasil pembahasan nama usaha jenis usaha , dan strategi yang dapat dilaksananan serta hasil dari laporan penjualan toko beberapa saran yang dapat diberikan adalah:

Membangun toko Eco Green memerlukan komitmen, pengetahuan yang kuat, keterampilan bisnis, dan kesadaran akan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Serta, proses belajar yang berkelanjutan dan kesiapan untuk berkembang secara kontinu dalam memperluas bisnis yang berkelanjutan.


DAFTARPUSTAKA



Kasmir. (2018). Kewirausahaan (Edisi Revisi). PT Raja Grafindo Persada. Rachmawati, D. (2019). Strategi Membangun Usaha Baru. Penerbit Andi. Suhardi,D.(2017)."KunciSuksesMemulaiBisnisBaru:StudiKasuspadaUsaha

Kecil dan Menengah di Indonesia." JurnalKewirausahaan, 5(2), 78-92. Wibowo,A.(2016)."StrategiPemasaranbagiUsahaBaru:AnalisisTerhadap

ImplementasiDigitalMarketing."JurnalManajemenBisnis,3(1),45-58.


Hisrich,R.D.,Peters,M.P.,&Shepherd,D.A.(2015). Kewirausahaan(Edisi Kesepuluh). Salemba Empat.

Suharto, E. (2019). Panduan Lengkap Memulai Bisnis. Penerbit Andi. Sumaryanto.(2017).Kewirausahaan:Teori,Praktik,danKasus-Kasus.

PenerbitGavaMedia.

Minggu, 11 Juni 2023

Modul Mata Kuliah Bimbingan Konseling

https://drive.google.com/file/d/1HkMHtWairKzrKDlzDyHQv1DFv3PuEgrv/view?usp=drivesdk 

Contoh Proposal Skripsi PURA TIRTA SUDA DI DESA ADAT BESAKIH KECAMATAN RENDANG KABUPATEN KARANGASEM

https://docs.google.com/document/d/1B0G2OVltJJIF9XjUpa7gjiPbdJGwP1iy/edit?usp=drivesdk&ouid=111026917930360325114&rtpof=true&sd=true 

Contoh Proposal Skripsi TRADISI NGATURANG ULU BAWI PADA UPACARA NGUSABHA GEDE DI PURA PUSEH DESA PAKRAMAN MUNCAN KECAMATAN SELAT KABUPATEN KARANGASEM (Kajian Nilai Pendidikan Agama Hindu)

https://docs.google.com/document/d/1B8iUgoHHVR5T7j4Gd5JeacfXfBMHAuth/edit?usp=drivesdk&ouid=111026917930360325114&rtpof=true&sd=true 

Tri Hita Karana

 MAKALAH

TENTANG

TRI HITA KARANA






Oleh;

NI KADEK SUMERTI (202004)

NI KOMANG YUNI ANTARI (212009)

NI LUH SRI ASTARI (212012)

NI KADEK PUTU ARIANI (212024)

I KADEK HULLYANTARA (212031)





JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA BALI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

AGAMA HINDU AMLAPURA

2023

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha  Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia hingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul                 “TRI HITA KARANA”.  Makalah ini disusun dengan berbagai sumber yaitu media cetak dan media pendukung lainnya.  Makalah ini dibuat berbagai tujuan yaitu sebagai tugas mata kuliah TriHita Karana yang di ampu oleh I KOMANG BADRA. S.PD., M.PD. , untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Lahir sebagai manusia sungguh mulia, sebab dapat memperbaiki karma. Semasih ada kesempatan banyaklah berbuat Dharma. Membudayakan Tri Hita Karana akan dapat memupus pandangan yang mendorong konsumerisme, pertikaian dan gejolak. Dengan menerapkan Tri Hita Karana secara kreatif dan dinamis akan terwujudlah kehidupan harmonis yang meliputi pembangunan manusia seutuhnya yang astiti bakti terhadap Sanghyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada kelestarian lingkungan serta rukun dan damai dengan sesamanya


Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.



DAFTAR ISI


Kata pengantar


Daftar isi


BAB I PENDAHULUAN


Latar Belakang


Rumusan Masalah


Manfaat


BAB 2 PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Tri Hita Karana


2.2 Bagian-Bagian Tri Hita Karana

        

2.3 Tri Hita Karana Dalam Kehidupan Sehari-Hari


BAB 3 PENUTUP


3.1 Kesimpulan


3.2 Saran


DAFTAR PUSTAKA



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang


Konsep Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh. Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keanekaragaman budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi.  Pada dasarnya hakikat ajaran tri hita karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini.  Ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan ke Tuhanan, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam sekeliling, dan hubungan dengan sesama manusia  yang saling terkait satu sama lain. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan mengekang dari pada segala tindakan berakses buruk. Hidupnya akan seimbang, tenteram, dan damai. Hubungan antara manusia dengan alam lingkungan perlu terjalin secara harmonis, bilamana keharmonisan tersebut di rusak oleh tangan-tangan jahil, bukan mustahil alam akan murka dan memusuhinya.


Oleh karena itu keberadaan sumber daya manusia menjadi penentu terhadap kondisi lingkungan hidupnya, baik secara individu maupun secara kolektif melalui suatu sistem kelembagaan seperti Desa Adat. Untuk itulah perlu adanya tuntutan tentang kesimbangan hidup syang disebut Tri Hita Karana. Ajaran ini begitu terkenal di Indonesia, khususnya bagi umat Hindu di Bali. Dan konsepnya pun begitu ideal.


Rumusan Masalah


1.2.1.Apa itu tri hita karana?

1.2.2.Sebutkan bagian² dari tri hita karana.

1.2.3.Contoh implementasi tri hita karana dalam kehidupan sehari-hari.


Tujuan 


1.3.1.Untuk mengetahui apa pengertian dari Tri hita karana.

1.3.2.Untuk mengetahui apa saja bagian-bagian dari Tri hita karana.

1.3.3.Untuk mengetahui cara penerapan Tri hita karana dalam kehidupan sehari-hari.

1.3.4.Untuk menambah wawasan tentang Tri hita karana.

BAB II

PEMBAHASAN


2.1. Pengertian Tri Hita Karana


Kata Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta, dimana kata Tri artinya tiga, Hita artinya sejahtra atau bahagia dan Karana artinya sebab atau penyebab. Jadi Tri Hita Karana artinya tiga hubungan yang harmonis yang menyebabkan kebahagiaan bagi umat manusia. Untuk itu ketiga hal tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar dapat mencapai hubungan yang harmonis. Sebagaimana dimuat dalam ajaran Agama Hindu bahwa ” kebahagiaan dan kesejahteraan ” adalah tujuan yang ingin dicapai dalam hidup manusia, baik kebahagiaan atau kesejahteraan fisik atau lahir yang disebut ” Jagadhita ” maupun kebahagiaan rohani dan batiniah yang disebut ”Moksa ”


Dalam ajaran Tri Hita Karana yang artinya tiga penyebab kebahagiaan. Menurut Wiana (2004) bahwa hakekat Tri Hita Karana adalah sikap hidup yang seimbang antara memuja Tuhan dengan mengabdi pada sesama manusia serta mengembangkan kasih sayang pada alam lingkungan. Ajaran tentang kesimbangan hidup sangat penting artinya dalam kehidupan manusia, baik untuk menata kehidupan sekarang maupun untuk menata kehidupan yang akan datang. Ajaran keseimbangan hidup menuntun manusia agar memperoleh kehidupan yang aman, damai dan sejahtera.


2.2. Bagian-Bagian Tri Hita Karana


Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan. (Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara:


Manusia dengan Tuhannya ( Prahyangan)


Kata Parahyangan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Hyang”, yang berarti  Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi, kata parahyangan berarti hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan cara menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.




B) Manusia dengan alam lingkungannya ( Palemahan)


Kata palemahan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Lemah”, yang berarti lingkungan sekitar/alam semesta. Jadi, kata palemahan berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Dengan demikian selain menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia kita juga harus menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar/alam semesta dengan cara menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan.


Manusia dengan sesamanya ( Pawongan).


Kata Pawongan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Wong”, yang berarti orang atau manusia. Jadi, kata pawongan berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia, dengan cara saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain.


Untuk bisa mencapai kebahagiaan yang dimaksud, kita sebagai umat manusia perlu mengusahakan hubungan yang harmonis ( saling menguntungkan ) dengan ketiga hal tersebut diatas. Karena melalui hubungan yang harmonis terhadap ketiga hal tersebut diatas, akan tercipta kebahagiaan dalam hidup setiap umat manussia. Oleh sebab itu dapat dikatakan hubungan harmonis dengan ketiga hal tersebut diatas adalah suatu yang harus dijalin dalamhidup setiap umat manusia. Jika tidak, manusia akan semakin jauh dari tujuan yang dicita-citakan atau sebaliknya ia akan menemukan kesengsaraan.



2.3.Tri Hita Karana Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Tri Hita Karana dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan cara sebagai berikut:


2.3.1.Parahyangan


Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah sebagai berikut:


a. Sembahyang Tri Sandya 3 kali sehari;


b. Bertirta yatra;


c. Menyanyikan kidung suci;


d. Membaca, memahami dan menjalankan isi kitab suci Veda;


e. Mebanten setiap hari raya nityakarma maupun naimitika karma;


f. Beryajna secara tulus ikhlas (nitya yajna maupun naimitika yajna);


g. Melakukan tapa/semadhi;


h. Membersihkan tempat suci;


i. Tidak meminum minuman keras;


j. Tidak mencuri;


k. Tidak membunuh;


l.  Dan lain-lain sebagainya.


2.3.2.Pawongan


Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia adalah sebagai berikut:


Saling menghormati satu sama lain


Saling menghargai satu sama lain


Sopan santun


Ramah tamah


Gotong royong(saling membantu)


Kasih sayang yang tulus


Berani berkorban demi teman


Tidak iri hati dengan orang lain


i. Tidak dengki dengan orang lain

2.3.3.Palemahan


Palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Cara menjalin hubungan yang harmonis denganlingkungan sekitar/alam semesta adalah sebagai berikut:


Rajin membersihkan kamar tidur saat bangun tidur


Membersihkan kamar mandi


Membersihkan halaman rumah(depan,samping maupun belakang rumah)


Membuang sampah pada tempatnya


Menjaga kebersihan taman


Menjaga kebersiahan sekolah maupun kampus


Merawat tanaman(menyiram, memupuk,dan menjaga keindahan tanaman)

Melakukan penghijauan


Tidak menebang hutan sembarangan


Dan sebagainya.


 


Jika semua itu sudah dilakukan, astungkara akan tercipta hubungan yang harmonis dalam kehidupan  ini. Serta akan terwujudnya kehidupan yang damai, tentram, aman dan sejahtera. Dengan demikian sangatlah penting  menjalin hubungan yang harmonis kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kepada sesama manusia serta dengan alam semesta.




BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Dari pemaparan di atas, dapat kami simpulkan bahwa pentingnya kita mempelajari hubungan tri hita karana dalam kehidupan ini. Dengan adanya konsep tri hita karana, kita jadi tahu apa-apa saja yang harus diterapkan di dalam kehidupan yakni berpatokan dengan konsep-konsep Tri Hita Karana tersebut. Dengan demikian kami bisa memilah mana yang baik dan juga mana yang tidak baik, demi mencapai kebahagiaan baik secara sekala maupun niskala.


Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini, kita sebagai umat hindu harus menjaga keharmonisan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Tidak hanya itu, kita juga perlu menjaga hubungan harmonis dengan sesama manusia maupun lingkungan kita agar tercapainya sebuah keselarasan hidup.



DAFTAR PUSTAKA


https://www.mutiarahindu.com/2019/12/pengertian-tri-hita-karana-dan-bagian.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tri_Hita_Karana


Kamis, 08 Juni 2023

Tri Hita Karana

 MAKALAH MATA KULIAH TRI HITA KARANA













NAMA KELOMPOK :


     I WAYAN JULLY SUANTARA (212022)








JURUSAN ILMU PENDIDIKAN 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA BALI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 

AGAMA HINDU AMLAPURA

2022/2023


KATA PENGATAR



Om Swastyastu

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan berkah dan rahmatNya bagi kelancaran pembuatan makalah Desain Evaluasi Pembelajaran 

Makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak/ibu dosen yang sudah membimbing dan kepada sumber yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi maupun teknik penulisannya, mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.








        Amlapura, 5 Juni 2023




       I Wayan Jully Suantara




DAFTAR ISI





Kata Pengantar 2

Daftar Isi… 3

BAB 1 Pendahuluan 4

Latar Belakang… 4

Rumusan Masalah… 4

1.3 Tujuan......................................................................................................5

BAB 2 Pembahasan 5

2.1 Pengertian Tri Hita Karana............................................................................5

2.2 Bagian bagian Tri Hita Karana......................................................................6

2.3 Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari hari................................................7

2.4 Tri Hita Karana kaitannya dengan Panca Maha Bhuta..................................9

2.5 Tri Hita Karana kaitannya dengan Nyepi......................................................9

BAB 3 Penurtup...............................................................................................10

3.1 Kesimpulan..................................................................................................10

3.2 Saran............................................................................................................10


 BAB I 

PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang

Konsep kosmologi Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh. Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keanekaragaman budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi.  Pada dasarnya hakikat ajaran tri hita karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini.  Ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan ke Tuhanan, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam sekeliling, dan hubungan dengan sesama manusia  yang saling terkait satu sama lain. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan mengekang dari pada segala tindakan berakses buruk. Hidupnya akan seimbang, tenteram, dan damai. Hubungan antara manusia dengan alam lingkungan perlu terjalin secara harmonis, bilamana keharmonisan tersebut di rusak oleh tangan-tangan jahil, bukan mustahil alam akan murka dan memusuhinya. Oleh karena itu keberadaan sumber daya manusia menjadi penentu terhadap kondisi lingkungan hidupnya, baik secara individu maupun secara kolektif melalui suatu sistem kelembagaan seperti Desa Adat. Untuk itulah perlu adanya tuntutan tentang kesimbangan hidup syang disebut Tri Hita Karana. Ajaran ini begitu terkenal di Indonesia, khususnya bagi umat Hindu di Bali. Dan konsepnya pun begitu ideal.






1.2 Rumusan Masalah

a. Jelaskan pengertian  Tri Hita Karana?

b. Jelaskan konsep dasar tri hita karana dalam hubungan manusia dengan Tuhan?

c. Jelaskan konsep dasar tri hita karana dalam hubungan manusia dengan lingkungan?

d. Jelaskan konsep dasar tri hita karana dalam hubungan manusia dengan manusia?


 


1.3. Tujuan

a. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pebimbing Pendidikan Agama Hindu.

b. Untuk menambah wawasan tentang Tri Hita Karana.

c. Untuk mengetahui cara menerapkan Tri Hita Karana dalm kehidupan sehari-hari.

d. Untuk mengetahui sebab akibat hubunga dari Tri Hita Karana.

e. Untuk membangun rasa ingin tahu lebih mendalam mengenai Tri Hita Karana.




BAB II

PEMBAHASAN


2.1 . Pengertian Tri Hita Karana

Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncul pada tanggal 11 November 1966, pada waktu diselenggarakan Konferensi Daerah l Badan Perjuangan Umat Hindu Bali bertempat di Perguruan Dwijendra Denpasar. Konferensi tersebut diadakan berlandaskan kesadaran umat Hindu akan dharmanya untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kemudian istilah Tri Hita Karana ini berkembang, meluas, dan memasyarakat. 

Kata Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sanskerta, dimana kata Tri artinya tiga, Hita artinya sejahtra atau bahagia dan Karana artinya sebab atau penyebab. Jadi Tri Hita Karana artinya tiga hubungan yang harmonis yang menyebabkan kebahagiaan bagi umat manusia. Untuk itu ketiga hal tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar dapat mencapai hubungan yang harmonis. Sebagaimana dimuat dalam ajaran Agama Hindu bahwa ” kebahagiaan dan kesejahteraan ” adalah tujuan yang ingin dicapai dalam hidup manusia, baik kebahagiaan atau kesejahteraan fisik atau lahir yang disebut ” Jagadhita ” maupun kebahagiaan rohani dan batiniah yang disebut ”Moksa ” Dalam ajaran Tri Hita Karana yang artinya tiga penyebab kebahagiaan. Menurut Wiana (2004) bahwa hakekat Tri Hita Karana adalah sikap hidup yang seimbang antara memuja Tuhan dengan mengabdi pada sesama manusia serta mengembangkan kasih sayang pada alam lingkungan. Ajaran tentang kesimbangan hidup sangat penting artinya dalam kehidupan manusia, baik untuk menata kehidupan sekarang maupun untuk menata kehidupan yang akan datang. Ajaran keseimbangan hidup menuntun manusia agar memperoleh kehidupan yang aman, damai dan sejahtera.

2.2 Bagian-Bagian Tri Hita Karana

Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan. (Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara:


a) Manusia dengan Tuhannya ( Prahyangan)

Kata Parahyangan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Hyang”, yang berarti  Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi, kata parahyangan berarti hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan cara menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.


b) Manusia dengan alam lingkungannya ( Palemahan)

Kata palemahan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Lemah”, yang berarti lingkungan sekitar/alam semesta. Jadi, kata palemahan berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Dengan demikian selain menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia kita juga harus menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar/alam semesta dengan cara menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan.


c) Manusia dengan sesamanya ( Pawongan).

Kata Pawongan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Wong”, yang berarti orang atau manusia. Jadi, kata pawongan berarti hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia, dengan cara saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain.


Untuk bisa mencapai kebahagiaan yang dimaksud, kita sebagai umat manusia perlu mengusahakan hubungan yang harmonis ( saling menguntungkan ) dengan ketiga hal tersebut diatas. Karena melalui hubungan yang harmonis terhadap ketiga hal tersebut diatas, akan tercipta kebahagiaan dalam hidup setiap umat manussia. Oleh sebab itu dapat dikatakan hubungan harmonis dengan ketiga hal tersebut diatas adalah suatu yang harus dijalin dalamhidup setiap umat manusia. Jika tidak, manusia akan semakin jauh dari tujuan yang dicita-citakan atau sebaliknya ia akan menemukan kesengsaraan.


 


2.3. Tri Hita Karana Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Tri Hita Karana dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan cara sebagai berikut:


1. Parahyangan

Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa adalah sebagai berikut:


a.       Sembahyang Tri Sandya 3 kali sehari

b.      Bertirta yatra

c.       Menyanyikan kidung suci

d.      Membaca, memahami dan menjalankan isi kitab suci Veda

e.       Mebanten setiap hari raya nityakarma maupun naimitika karma

f.       Beryajna secara tulus ikhlas (nitya yajna maupun naimitika yajna)

g.      Melakukan tapa/semadhi

h.      Membersihkan tempat suci

i.        Tidak meminum minuman keras

j.        Tidak mencuri

k.      Tidak membunuh

l.        Dan lain-lain sebagainya.




2. Pawongan

Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan sesama manusia. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia adalah sebagai berikut:


a.       Saling menghormati satu sama lain

b.      Saling menghargai satu sama lain

c.       Sopan santun

d.      Ramah tamah

e.       Gotong royong(saling membantu)

f.       Kasih sayang yang tulus

g.      Berani berkorban demi teman

h.      Tidak iri hati dengan orang lain

i.        Tidak dengki dengan orang lain

j.        Dan lain-lain sebagainya


3. Palemahan

Palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Cara menjalin hubungan yang harmonis denganlingkungan sekitar/alam semesta adalah sebagai berikut:


a. Rajin membersihkan kamar tidur saat bangun tidur

b. Membersihkan kamar mandi

c. Membersihkan halaman rumah(depan,samping maupun belakang rumah)

d. Membuang sampah pada tempatnya

e. Menjaga kebersihan taman

f.  Menjaga kebersiahan sekolah maupun kampus

g. Merawat tanaman(menyiram, memupuk,dan menjaga keindahan tanaman)

h. Melakukan penghijauan

i. Tidak menebang hutan sembarangan

j. Dan sebagainya.


 Jika semua itu sudah dilakukan, astungkara akan tercipta hubungan yang harmonis dalam kehidupan  ini. Serta akan terwujudnya kehidupan yang damai, tentram, aman dan sejahtera. Dengan demikian sangatlah penting  menjalin hubungan yang harmonis kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kepada sesama manusia serta dengan alam semesta.


 2.4 Tri Hita Karana Kaitannya Dengan Panca Mahabhuta

Dalam Lontar “Buana Kosa” disebutkan bahwa tubuh manusia diciptakan oleh Yang Maha Esa dari unsur-unsur alam semesta yang disebut panca mahabhuta, yaitu: pertiwi, apah, bayu, teja, dan akasa. Oleh karena itu pengertian panca mahabhuta ada dua, yakni panca mahabhuta yang berbentuk tubuh manusia disebut buana alit, dan panca mahabhuta yang berbentuk alam semesta disebut buana agung.

Analogi pemikiran Mpu Kuturan adalah: tubuh manusia sebagai stana sanghyang atma (Brahman) adalah sakral dan wajib dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian maka alam semesta juga wajib dijaga dan dipelihara, karena tubuh manusia (buana alit) adalah juga alam semesta (buana agung).


 


 2.5. Tri Hita Karana  Kaitannya Dengan  Nyepi

Nyepi yang dilaksanakan oleh pemeluk Hindu-Bali setiap penanggal ping pisan sasih kadasa (tanggal satu bulan ke-10 menurut kalender Saka-Bali) dalam rangka merayakan tahun baru Saka, adalah salah satu pelaksanaan Tri Hita Karana. Sehari sebelum Nyepi dilaksanakan upacara tawur kasanga (bhuta yadnya pada akhir bulan ke-9). Bhuta Yadnya dalam kaitan ini berarti “korban yang diadakan untuk memohon keseimbangan dan keharmonisan alam”. Pada saat Nyepi, umat Hindu-Bali melaksanakan catur berata (empat pantangan), yaitu:


1. Amati karya (tidak bekerja);

2. Amati gni (tidak menyalakan api atau membakar sesuatu);

3. Amati lelungaan (tidak bepergian); dan

4. Amati lelanguan (tidak menghibur diri atau bersenang-senang).


Dengan demikian, aplikasi Tri Hita Karana  dalam perayaan Nyepi terlihat dengan jelas, baik dari aspek pahrayangan, pawongan, maupun palemahan:

a. Aspek parhyangan terlihat di saat Nyepi, umat Hindu-Bali melakukan samadi, dan bersembahyang memuja kebesaran Ida Sanghyang Widhi.

b. Aspek pawongan terlihat adanya kegiatan dharma santih, yakni saling berkunjung dan bermaaf-maafan.


c. Aspek palemahan terlihat dari tujuan tawur kesanga seperti yang diuraikan di atas, dan dengan adanya catur berata, manusia tidak mengotori udara dengan gas-gas buangan hasil pembakaran atau dikenal dengan istilah emisi gas rumah kaca.




BAB 3

         PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa sangatlah penting untuk kita mempelajari konsep Hubungan yang harmonis(Tri Hita Karana) dalam kehidupan ini. Karena dengan menjalin hubungan yang harmonis dalam kehidupan ini merupakan dasar untuk mencapai kehidupan yang damai, tentram, aman dan sejahtera.

Dengan mengetahui konsep Tri Hita Karana, kita jadi lebih paham dan mengerti tentang konsep ini. Sehingga kita akan berusaha untuk mengamalkan dan menjalankan konsep Tri Hita Karana sebagai mana mestinya untuk mencapai kebahagiaan lahir dan bhatin baik secara skala dan niskala.

 


3.2 Saran

Kami berharap kepada seluruh umat hindu yang ada khususnya mahasiswa agar menjaga hubungan harmonis dengan Ide Shang Yang Widhi karena dari situlah kita mampumengimbangi kesadaran kita sebagai umat manusia sadar akan kepentingan kita, dengansesama dan lingkungan kita.Beliau   mengajarkan   pada   umatnya   agar   mengindahkan   ciptaannya   sehinggaterjadi keselarasan hidup yang ingin dicapai.




Kamis, 29 September 2022

Cerpen: TRESNA LAN TIMPAL

  Nama : Ni Putu Nopiyantini

 Npm   : 222001

 Prodi Pendidikan Bahasa Bali                                     


                                                    TRESNA LAN TIMPAL

  Jam 06.00 sore mahasiswa STKIP Agama Hindu Amlapura ne makasami sampun budal saking kampus. Ring margi wenten I Made Bayu lan I Kadek Agus majalan sambilanga makedekan. “Gus, suba paek jani ulangan semester suba ke ada peningkatan malajah?” raos I Made Bayu. “Beh, ngewalek Bayu ne, suba tawang tiang males buka kene dija  taen nyemak buku di jumah” pasaut I Kadek Agus nguyonin I Made Bayu. “Hahahaha, tiang nak matakon gen Gus, tiang suba patuh sing taen malajah” raos I Made Bayu sambilanga kedek. “Beh, kaden tiang je Bayu malajah di jumah” raos I Kadek Agus. Kedek ngakak lantas ipun sareng dadua ring margi.

  Ring atenge perjalan ne I Made Bayu lan I Kadek Agus nepukin anak luh jegeg ring arep ipun ne. I Kadek Agus cengar-cengir nepukin paras anak luh punika. “Aduhh…jegeg gati” raos I Kadek Agus. Kedek lantas I Made Bayu “Khakakak, apane jegeg”. Masaut lantas I Kadek Agus “Kete jegegne buin sade putih orange apane ne jegeg”. “Duarrrr” saget Ni Kadek Ririn ngesiabang I Made Bayu lan I Kadek  Agus saking duri ipun ne sareng dadua, makesiab lantas I Made Bayu lan I Kadek Agus. “Aitss…Ririn jek ngae atman Gus e nagih makecos, kaden tiang sire” raos I Kadek Agus. Kedek lantas Ni Kadek Ririn “Hihihi…ampura Gus, boye je maksud tiang ngae atman Gus e makecos. Dados Gus cengar-cengir niki?”. “Ne nak tuah anak luh jegeg” pasaut I Made Bayu bawak. “Ohhh kenten. Ulangan semester mangkin suba paek, punapi yening iraga ngae kelompok malajah sareng tiang, Gus, Bayu, lan Luh Sari?” raos Ni Kadek Ririn. “Tiang setuju manten Rin, ide becik sajan nika. Nanging timpal tiange I Made Bayu niki punapi ye?” pasaut I Kadek Agus. “Tiang setuju manten, nanging dije nika pacing kalaksanayang Rin?” pitaken I Made Bayu. “Ring umah tiange punapi? Rahina redite, nanging sampunang kanti sandikala iraga ngawitin saking jam 03.00-04.00 punapi?” raos Ni Kadek Ririn. “Setuju…!!!” raos I Kadek Agus lan I Made Bayu barengan.

  Sesampun ne rahina redite jam 02.55 I Kadek Agus lan I Made Bayu majalan bareng jagi malajah bareng ring umah ne Ni Kadek Ririn. Sesampune neked irika sampun wenten Luh Sari. “Suba makelo antos tiang, dados wawu teka Gus?” pitaken Ni Kadek Ririn. “Nak tiang makelo ngantos I Made Bayu mapayas Rin” pasaut I Kadek Agus sambilanga kedek. “De to gugune Rin, nak tunian tiang kari ngatehang meme tiang e mablanja” pasaut I Made Bayu. “Ohh kenten inggih ten punapi, ngiring jani kawitin malajah e apang nenten makutang waktune” raos Ni Kadek Ririn.

  Sesampun ne jam 04.00 I Kadek Agus, I Made Bayu, lan Luh Sari mapamit saking umah ne Ni Kadek Ririn. Sujatine I Kadek Agus demen sareng Ni Kadek Ririn, nanging Ni Kadek Ririn demen sareng I Made Bayu. Nika ngranayang I Kadek Agus dados semangat malajah bareng Ni Kadek Ririn.

  Buin mani ne Ni Kadek Ririn berangkat ka kampus, di jalan saget ban motor ne kempes, kanti Ni Kadek Ririn terpaksa majalan nandan motor ne kanti maan bengkel. “Mihh sial gati ban kempes, bengkel joh. Haduhh terlambat be ne ka kampus” raos Ni Kadek Ririn sambil nandan motor ne. Tusing joh Ni Kadek Ririn majalan saget ada I Made Bayu. “Rin, punapi nika adi dandan montor e?” pitakon I Made Bayu. “Niki Yu ban montor tiang e kempes” pasaut Ni Kadek Ririn. “Ohh kempes, amun dandan nika kanti ka bengkel kal terlambat dadine Rin. Meriki bareng tiang, motor e jang malu deriki kunci manten stang montor e” raos I Made Bayu. “Ahh ten Yu, bangeang pun tiang dorong manten kanti ka bengkel” pasaut Ni Kadek Ririn. “Behh jeg punang lek ajak tiang. Jang deriki manten motor e ten kar ilang. Benjep mulih ne tiang malih ngatehang meriki, tulungin tiang pun malih jebos ngalih bengkel. Mangkin enggalin malu menek pang ten enggalan terlambat” raos I Made Bayu. Masaut Ni Kadek Ririn sambil makenyem “Nggih Yu, ampura tiang ngerepotin”. “Behh santai manten sareng tiang” pasaut I Made Bayu. Jantung I Made Bayu dagdigdug serrr gelute bangkiang ne teken Ni Kadek Ririn, nanging I Made Bayu berusaha ngelawan atin ne pang ten kanti demen sareng Ni Kadek Ririn, krana timpal reket ne I Kadek Agus demen sajan teken Ni Kadek Ririn. Di perjalanan I Made Bayu lan Ni Kadek Ririn tusing ada ngorta apa-apa. Akhirne I Made Bayu lan Ni Kadek Ririn neked ring kampus. Uling joh I Made Bayu suba nepukin I Kadek Agus nyebeng nepukin I Made Bayu ngandeng Ni Kadek Ririn. “Yu makasi nggih, tiang dumunan masuk” raos Ni Kadek Ririn. “Ohh nggih mewali Rin” pasaut I Made Bayu. I Made Bayu langsung enggal-enggal maekin I Kadek Agus ane suba nyebeng krana nepukin I Made Bayu ngandeng Ni Kadek Ririn. “Gus de malu salah paham nahh” raos I Made Bayu. “Ahh ngakune sing demen, ehh jeg suba ngandeng gen” raos I Kadek Agus. “Gus tiang nak ten ada maksud keto, dingehang malu penjelasan tiang” pasaut I Made Bayu. “Aduhh ngudiang biin tiang misi ningehang penjelasan penghianat. Mare dibi chat jani suba sap” raos I Kadek Agus. “Gus dingehang nae malu de ngambres-ngambres keto misi ngoraang penghianat. Tiang nak tuni berangkat pas di jalan nepuk Ni Kadek Ririn nandan motorne krana ban ne kempes, terus ajakin tiang bareng apang tusing terlambat. Gus de nae pedih keto ajak tiang, tiang ten ada keneh nyerobot” raos I Made Bayu. “Seken to krana ban motorne Ni Kadek Ririn kempes? Awas nguluk-nguluk jeg pegat raga matimpal” pasaut I Kadek Agus. “Seken Gus. Amun ten percaya binjep mulih ne Gus ngandeng Ni Kadek Ririn ngalih motorne” raos I Made Bayu. “Gihh tiang percaya ajak Bayu. Amun kenten jani masuk malu pang ten enggalan dosen ne masuk” raos I Kadek Agus. I Made Bayu makenyem sambilanga anggut-anggut.

  I Made Bayu sareng I Kadek Agus majalan bareng masuk ka kelas. Neked di kelas I Made Bayu nepukin Ni Kadek Ririn suba negak di samping tegakan I Made Bayu. Ni Kadek Ririn makenyem nyingakin I Made Bayu. Jantung I Made Bayu tusing bisa naenan biin. Tapi I Made Bayu harus ngengkebin makejang perasaan ne apang I Kadek Agus lan Ni Kadek Ririn tusing nawang. “Yehh adi makelo neked di kelas Yu?” pitaken Ni Kadek Ririn. “Ngih Rin tiang wawu ngorta dumun sareng I Kadek Agus. Ohh gih malih jebos mulih ne sareng I Kadek Agus ngih, tiang ten mrasidayang ngatehang wawu san tiang telpun ne sareng meme oraine nyemput adin tiange les” raos I Made Bayu. “Ohh ngih Yu, ampura tunian tiang ngerepotin Bayu” pasaut Ni Kadek Ririn. “Tiang ten marasa di repotkan kok Rin” pasaut I Made Bayu sambil makenyem.

  Galah sampun jam 06.00 sore jam pelajaran sampun puput, mahasiswa ne sampun dados budal. I Kadek Agus maekin Ni Kadek Ririn sane kari negak nyelepang buku ne ka tengah tas ne. “Rin…payu jak Gus mulih ngalih motore?” raos I Kadek Aguse. “Payu Gus. Yuk berangkat mangkin” pasaut Ni Kadek Ririn.

  Bawak satua, I Kadek Agus suba neked jumah ne. I Kadek Agus langsung ngechat Ni Kadek Ririn. “Hay Rin, pun neked di jumah?” pitaken I Kadek Agus ring chat whattsapp. “Hay Gus, sampun kok suksma gih” pasaut Ni Kadek Ririn. “Ohh ya Gus, jagi mataken kira-kira Bayu napi gih ne paling demenina?” pitaken Ni Kadek Ririn. “Ahhh?? Kenapi nakenang kenten?” pitaken I Kadek Agus. “Ten kenapi kok Gus, tiang cuma lakar ngemaang sesuatu jak Bayu krana sampun nolongin tiang” raos Ni Kadek Ririn. “Oh kenten.. Men  untuk Gus ten? wkwkwk” raos I Kadek Agus ring chat ne. Ni Kadek Ririn males chat ne I Kadek Agus nganggen emoticon kedek manten. Sebenah ne Ni Kadek Ririn lakar ngemaang hadiah ka I Made Bayu krana demen.  

  Ring rahina redite Ni Kadek Ririn ngechat I Made Bayu ngajakin ketemuan ring lapangan Chandra bhuana lakar ngemaang hadiah sane sampun kasiapang, sambilanga lakar ngorahang demen teken I Made Bayu. Disampune neked ring lapangan, “Punapi Rin? Ngajakin tiang matemuan?” pitaken I Made Bayu. “Niki Yu, tiang lakar ngemaang niki krana Bayu sampun nolongin tiang” raos Ni Kadek Ririn sambilanga ngemaang hadiah sane sampun siapange. “Sareng tiang lakar ngorahang sesuatu Yu” raos Ni Kadek Ririn malih. “Behh Ririn jeg repot manten, lakar ngorahang napi nika Rin?” raos I Made Bayu. Uling joh saget wenten I Kadek Agus, I Kadek Agus lantas maekin I Made Bayu sareng Ni Kadek Ririn. “Ye Bayu sareng Ririn ngujangin deriki jak dua?” pitaken I Kadek Agus. “Yee.. Gus” raos I Made Bayu makesyab ningalin saget wenten I Kadek Agus. “Niki Gus, Ririn ngajakin tiang matemu, sareng ngemaang niki” pasaut I Made Bayu sambil ngedengang sane baange teken Ni Kadek Ririn. “Eehh Gus” raos Ni Kadek Ririn sambilanga makenyem. “Ohh sajan Ririn lakar ngorahang napi sareng tiang? Ten punapi kan wenten I Kadek Agus deriki?” raos I Made Bayu. “Kene Yu, sebenah ne tiang selama niki demen teken Bayu” raos Ni Kadek Ririn. I Kadek Agus lan I Made Bayu makesyab ningeh raos Ni Kadek Ririn. “Ampura Rin, tiang nak ten demen sareng Ririn” pasaut I Made Bayu ragu-ragu. Ni Kadek makesyab ningehang raos I Made Bayu. “Rin, sebenah ne Gus demen sareng Ririn. Tapi mangkin ternyata rasa demen Gus bertepuk sebelah tangan. Malah orang ne demenin Gus demen ajak timpal Gus e” raos I Kadek Agus nyebeng. I Made Bayu marasa pelih. Sujati ne keneh I Made Bayu demen teken Ni Kadek Ririn, nanging ada timpal I Made Bayu, I Kadek Agus sane demen teken Ni Kadek Ririn. “Ampura niki Gus, Gus pun nawang kenken perasaan tiang e mangkin” raos Ni Kadek Ririn. I Made Bayu nagih malaib ngejohin Ni Kadek Ririn lan I Kadek Agus. “Yu…kal kija?” pitaken I Kadek Agus. “Tiang lakar mulih” pasaut I Made Bayu. “Adi Bayu menggal-menggalan nagih mulih? Jujur teken Gus, Bayu demen masih teken Ririn?” pitaken I Kadek Agus sambilanga ngisi liman ne I Made Bayu. “Gih Yu, oraang mangkin apang jelas makejang. Tiang nak seken demen sareng Bayu, tiang ten ada perasaan sareng Kadek Agus. Bagi tiang tresna ten bisa ka paksa” raos Ni Kadek Ririn. “Tiang ten nawang engken perasaan tiang ka Ririn. Tapi tiang lebih baik nahan semua rasa niki di bandingin tiang harus putus matimpal teken I Kadek Agus” raos I Made Bayu. “Yu, jujur jak Gus. Amun demen tiang ten kar pedih. Tiang nerima yening seandai ne Bayu demen teken Ririn. Gus ten bisa maksain tresna. Gus bangga teken Bayu nyak mentingin timpal di bandingin perasaan. Jani Gus matakon buin cepok nanging Bayu harus jujur. Bayu demen teken Ririn?” raos I Kadek Agus sambilanga ngelut I Made Bayu. “Suksma Gus, jujur tiang sebenah ne demen teken Ririn. Sekad tiang nolongin Ririn dugas niki” pasaut I Made Bayu. “Nahh mangkin sampun jelas Bayu sareng Ririn saling tresna. Gus ten nyak makejang dadi ne sakit ati. Mungkin jodoh Gus e tusing ja Ririn. Mangkin Bayu harus ngorahang perasaan Bayu ne ka Ririn” raos I Kadek Agus sambilanga makenyem. “Sebelum ne suksma niki Gus. Gus sampun iklas ajak semua niki” raos Ni Kadek Ririn sambilanga makenyem. “Gih Rin. Tiang bagia ningalin timpal tiang e bagia. Lamun kenten Rin, Yu tiang lakar mulih dumunan” raos I Kadek Agus makenyem. “Suksma Gus” raos I Made Bayu, I Kadek Agus sane sampun majalan makipekan sambilanga makenyem. I Kadek Agus dengan berat hati ngalain I Made Bayu sareng Ni Kadek Ririn sane kari ring lapangan ajaka dadua, derika ajaka dadua saling ngungkapin rasa tresna ne.