BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tugas guru
adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan kepada setiap guru untuk
dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan kata
lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan
memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan
penerapan secara taktis berbagai model dan metode belajar mengajar serta
hubungannya dengan belajar disamping kemampuan-kemampuan lain yang menunjang.
Guru merupakan pemegang
peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan
suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atau dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasia edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu.
Untuk menjadi seorang
guru harus memiliki keahlian khusus karena guru merupakan jabatan atau profesi.
Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak
memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan seorang guru.
Di dalam proses belajar
mengajar,guru harus memiliki strategi,agar siswa dapat belajar secara aktif dan
efesien,mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah-langkah untuk memiliki
strategi ialah harus memiliki teknik-teknik dan
penyajian atau biasa disebut metode mengajar. Teknik penyajian pelajaran
adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru
atau instruktur
Metodologi mengajar
dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses
Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara/mengajar gurunya. Jika cara
mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias
menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan
dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan
gaya hidupnya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini
adalah:
1) Bagaimana
bentuk metode demontrasi?
2) Bagaimana
bentuk metode problem solving?
3) Bagaimana
bentuk metode karya wisata?
4) Bagaimana
bentuk metode tanya jawab?
5) Bagaimana
bentuk metode latihan?
6) Bagaimana
bentuk metode ceramah?
7) Bagaimana
bentuk praktik penggunaan metode pembelajaran?
1.3
Tujuan Penulisan
Ada
pun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1) Untuk
mendeskripsikan bentuk metode demontrasi.
2) Untuk
mendeskripsikan bentuk metode problem
solving.
3) Untuk
mendeskripsikan bentuk metode karya wisata.
4) Untuk
mendeskripsikan bentuk metode tanya jawab.
5) Untuk
mendeskripsikan bentuk metode latihan.
6) Untuk
mendeskripsikan bentuk metode ceramah.
7) Untuk
mendeskripsikan bentuk praktik pengguanaan metode pembeljaran.
1.4 Manfaat
Penulisan
Penulisan makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi seluruh pembaca guna menambah pengetahuan dalam hal
melakukan penilaian dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.2
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode menurut
Djamaludin dan Abdullah Aly dalam kapita selekta Pendidikan Islam, (1999:144)
berasal dari kata meta melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut depag RI dalam
buku Metodologi Pendidikan Agama Hindu (2017:19) dikatakan bahwa “Metode
berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan.” Sedangkan menurut WJS. Poerwadarminta
dalam kamus besar bahasa Indonesia, (1999:767) dikatakan bahwa “Metode adalah
cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.”
Sedangkan pembelajaran
adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu
dengan mendapat kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan
karena adanya usaha.
Berdasarkan uraian di
atas maka dapat disimpulkan metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan
oleh seorang guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa, atau metode pembelajaran
juga didefinisikan sebagai cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem
dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk
saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar
berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
2.2
Macam-Macam Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran
sangat beraneka ragam. dengan mempertim-bangkan apakah metode tersebut cocok
atau tidak untuk mengajarkan materi pembelajaran tersebut, guru dapat memilih
metode pembelajaran yang efektif untuk mengantarkan siswa mencapai tujuan.
Metode pembelajaran
menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh
kemampuan hasil belajar. Untuk melaksanakan proses pembelajaran suatu materi
pembelajaran perlu difikirkan metode pembelajaran yang tepat. Ketepatan
(efektifitas) penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode
pembelajaran dengan beberapa pertimbangan dalam memilih metode dalah sebagai
berikut, yaitu :
1. Kesesuaian
metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Metode
pembelajaran adalah adalah alat untuk mencapai tujuan, maka tujuan itu harus
diketahui dan dirumuskan dengan jelas sebelum menentukan atau memilih metode
pembelajaran.
2. Kesesuaian
metode pembelajaran dengan materi pembelajaran
Materi
pembelajaran dari masing-masing mata pelajaran tentu saja berbeda-beda. Oleh
karena itu, metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan sifat materi
pembelajaran tersebut.
3. Kesesuaian metode pembelajaran dengan
kemampuan guru
Seoang
guru dituntut untuk menguasai semua metode pembelajaran. Namun pada saat-saat
tertentu kemampuan guru terbatas. Oleh karena itu, guru dituntut pula cerdik
mensiasatinya dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kemampuannya.
4. Kesesuaian
metode pembelajaran dengan kondisi siswa
Kondisi
siswa berhubunan dengan usia, latar belakang kehidupan, keadaan tubuh, atau
tingkat kemampuan berfikir.
5. Kesesuaian
metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas tertentu
Sumber
dan fasilitas yang tersedia disuatu sekolah tentu saja berbeda-beda dari segi
kualitas dan kuantitas. Sekolah yang sumber dan fasilitasnya lengkap, maka akan
mudah menentukan metode apapun yang akan digunakan dalam pembelajaran. Namun
bagi sekolah yang sumber dan fasilitasnya kurang lengkap, maka metode yang
tepat untuk digunakan hedaknya menyesuaikan dengan keadaan.
6. Kesesuaian metode pembelajaran
dengan situasi dan kondisi belajar mengajar
Situasi
kondisi ini bisa berkaitan dengan tempat dimana pembelajaran itu dilaksanakan,
situasi kondisi ini berkaitan pula dengan jenis lembaga pendidikan/sekolah.
7. Kesesuaian
metode pembelajaran dengan waktu yang tersedia
Penggunaan
waktu untuk masing-masing metode pembelajaran dalam membahas suatu materi
pembelajaran tentu berbeda-beda.
8. Kesesuaian metode pembelajaran
dengan tempat belajar
Kegunaan metode
pembelajaran perlu menentukan tempat di mana kegiatan itu dilakukan, apakah di
ruang kelas, di ruang demonstras, di laboratorium, atau di luar kelas dalam
studi lapangan.
Secara umum penerapan
metode pembelajaran meliputi empat kegiatan utama, yaitu kegiatan awal yang
bersifat orientasi, kegiatan inti dalam proses pembelajaran, penguatan dan
umpan balik serta penilaian. Beberapa metode pembelajaran di bawah ini adalah
metode-metode yang biasanya digunakan oleh para guru, yakni:
A. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi
adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada
peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari
baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan
oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan " (
Mulyani Sumantri, dalam Roetiyah 2001 : 82 ).
Menurut Suaedy (2011)
metode demonstrasi adalah suatu cara penyampaian materi dengan memperagakan
suatu proses atau kegiatan. Pengertian metode demonstrasi menurut Syah (2000:
208) adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan
dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan.
Dari pengertian di
atas, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah adalah metode mengajar yang menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara guru dalam mengajar dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, kejadian,
urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik
dalam bentuk yang sebenarnya maupun tiruan melalui penggunaan berbagai macam
media yang relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif
dalam memahami materi.
Pupuh Fathur Rochman ( 2007:
98) mengemukakan bahwa tujuan penerapan metode demonstrasi adalah untuk
memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau
proses terjadinya sesuatu seperti:
a). Mengajar
siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur keterampilan -- keterampilan fisik dan
motorik.
b). Mengembangkan
kemampuan pengamatan pendengaran dan
penglihatan para siswa secara bersama -- sama.
c). Mengkonkritkan
informasi yang disajikan kepada siswa.
Dengan kata lain,
metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dan
pemahaman pelajaran yang diajarkan oleh guru.
Pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi, yaitu pembelajaran yang mengaktifkan peserta
didik, sehingga dengan menggunakan metode demonstrasi banyak kelebihan yang
akan diperoleh. Menurut Syaiful Sagala beberapa kelebihan dan kekurangan metode
demonstrasi yaitu:
1) Perhatian
murid dapat dipusatkan
2) Dapat
membimbing siswa kearah berpikir yang sama
3) Ekonomis
dalam jam pelajaran
4) Siswa
lebih mendapatakan gambaran yang jelas dari hasil pengamatan
5) Persoalan
yang menimbulkan pertanyaan dapat di perjelas pada saat proses demonstrasi
Selain mempunyai
kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki kekurangan-kekurangan, kekurangan
metode demonstrasi adalah:
1)
Derajat visibilitasnya kurang,
kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol
2)
Memerlukan alat-alat khsusus yang
terkadang alat itu sukar di dapat.
3)
Tidak semua hal dapat didemonstrasikan
di dalam kelas
4)
Kadang demonstrasi di dalam kelas beda
dengan demonstrasi dalam situasi nyata.
5)
Memerlukan ketelitian dan kesabaran
Menurut Hasibuan dan
Mujiono (2006: 31) langkah-langkah metode Pembelajaran demonstrasi adalah
sebagai berikut:
1)
Merumuskan dengan jelas kecakapan dan
atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi
itu dilakukan.
2)
Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh,
apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang
paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
3)
Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi
itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu
diadakan demonstrasi tidak gagal.
4)
Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan
demonstrasi dengan jelas.
5)
Menetapkan garis-garis besar
langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi
dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
6)
Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan,
apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan
pertanyaanpertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
Selama demonstrasi
berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan:
1)
Keterangan-keterangan dapat didengar
dengan jelas oleh siswa.
2)
Alat-alat telah ditempatkan pada posisi
yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas.
3)
Telah disarankan kepada siswa untuk
membuat catatan-catatan seperlunya.
B.
Metode Problem Solving
Metode Problem Solving
(metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga
merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam Problem Solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.
a. Langkah-langkah metode Problem Solving sebagai
berikut :
1) Adanya
masalah yang jelas untuk dipecahkan
2) Mencari
data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
3) Menetapkan
jawaban sementara dari masalah tersebut
4) Menguji
kebebenaran jawaban sementara tersebut
5) Menarik
kesimpulan
b. Kelebihan Metode Problem Solving sebagai
berikut :
1) Metode
ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dengan dunia kerja
2) Poses
belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa
menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3) Metode
ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan
menyeluruh
c. Kelemahan metode Problem Solving sebagai
berikut :
1) Menentukan
suatu masalah yang tingkat ksulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa,
tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampila guru.
2) Proses
belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang
cukup banyak dan sering terpaka mengambil waktu pelajaran lain
3) Mengubah
kebiasaan siswa belajar dengan menggunakan dan menerima informasi dari guru
menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan masalah sendiri atau
kelompok, yang kadang-kadang memelukan berbagai sumber belajar, merupakan
kesulitan tersendiri bagi siswa.
C.
Metode Karya Wisata
Metode karyawisata
adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung pada
objek yang akan dipelajari dan objek itu terdapat di luar kelas. Kata
karyawisata berasal dari kata karyayang artinya kerja dan wisata berarti pergi.
Dengan demikian, karyawisata berarti pergi bekerja atau bepergian ke suatu
tempat untuk bekerja hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar. Dengan kata
lain, pengertian karyawisata adalah para siswa akan mempelajari suatu objek di
luar kelas.
Dengan demikian, apa
yang disebut dengan karyawisata sebenarnya ialah mempelajari sesuatu. Metode
karyawisata sering pula disebut dengan nama ”field trip method”(metode study
touratau metode study trip) yang sudah lazim disebut widya wisata (widya=ilmu).
Sebenarnya, apapun nama yang diberikan pada metode ini yang penting adalah isi
pengertian yang diberikan pada metode dengan nama seperti karyawisata ini.
a. Langkah-Langkah Pembelajaran
Karyawisata
1. Persiapan
Dalam merencanakan
tujuan karyawisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajarandengan jelas,
mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yangakan
dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yangmasak,
membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok,serta
mengirim utusan.
2. Perencanaan
Hasil kunjungan
pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang
meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan, jenis objek
sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
·
Dibentuk panitia secara lengkap,
termasuk ketua tiap kelompok/ seksi.
·
Menentukan metode mengumpulkan data,
mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi.
·
Penyusunan acara selama karyawisata
berlangsung. Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal
yang telahdirencanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan
rencana.
·
Mengurus perizinan.
·
Menentukan biaya, penginapan, konsumsi
serta peralatan yang diperlukan.
3. Pelaksanaan
Siswa melaksanakan
tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencanakunjungan,
sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada
siswayang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur
segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah
ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula
tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk
bila perlu.
4. Pembuatan laporan Akhir Karya Wisata
Pada waktu itu siswa
mengadakan diskusi mengenai segala hal hasilkarya wisata, menyusun laporan atau
paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak lanjuti hasil kegiatan
karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, sertaalat-alat
lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis
dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode
Pembelajaran Karyawisata
1. Kelebihan
·
Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran
modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.
·
Membuat apa yang dipelajari di sekolah
lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat.
·
Pengajaran dengan metode karya wisata
dapat lebih merangsang kreatifitas siswa.
2. Kekurangan
·
Fasilitas yang diperlukan sulit untuk
disediakan siswa di sekolah.
·
Biaya yang digunakan untuk acara ini
lebih banyak.
·
Memerlukan persiapan dan perencanaan
yang matang.
c. Tujuan Penggunaan Metode Karyawisata
·
Untuk melengkapi pengetahuan yang
diperoleh di sekolah atau kelas
·
Untuk melihat, mengamati, menghayati
secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut
·
Untuk menanamkan nilai moral pada siswa
d. Alasan Penggunaan Metode Karyawisata
Obyek yang akan
dipelajari tidak dapat dibawa kedalam kelas karena, misalnya:
·
Terlalu besar/berat
·
Berbahaya
·
Akan berubah bila berpindah tempat
·
Obyek terdapat di tempat tertentu
·
Kepentingan siswa dalam rangka
melengkapi proses belajar mengajar
D.
Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab
adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Metode tanya jawab
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :
a. Kelebihan Metode Tanya Jawab sebagai berikut :
1) Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun itu siswa sedang ribut,
yang mengantuk kembali tegar dan hilang mengantuknya
2) Merangsang
siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan
3) Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
b. Kekurangan Metode Tanya Jawab sebagai berikut
:
1) Siswa
merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,
dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab
2) Tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami
siswa
3) Waktu
sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang
4) Dalam
jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan
kepada setiap siswa.
c. Dampak yang ditimbulkan dengan metode mengajar
Untuk melakukan
perubahan dalam proses pendidikan, maka dibutuhkan metode yang sesuai dengan
tingkat kemampuan anak didik. Hal ini penting sebab ada pengaruh metode
pembelajaran terhadap prestasi belajar anak didik. Pengaruh metode pembelajaran
terhadap prestasi belajar dapat dilihat secara berkesinambungan sebab
pendidikan adalah proses.
Tidak heran jika di
dalam proses pendidikan dan pembelajaran, model dan metode harus dikuasai oleh
guru. Semakin menguasai model dan metode mengajar, semakin jelas pengaruh
pembelajaran terhadap prestasi belajar anak didik. Tetapi kita harus pula
memperhatikan kondisi anak didik.
Guru harus mampu untuk
memilih dan memilah model dan metode yang sesuai dengan kondisi anak didiknya.
Pengaruh model dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
menunjukkan keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
Model dan metode yang
tepat akan menyebabkan anak didik merasa nyaman dan berkonsentrasi pada saat
proses belajar. Mereka merasa ada kesinergisan antara proses di luar dan di
dalam dirinya. Hal ini menyebabkan anak didik lebih konsen mengikuti proses
pendidikan dan pembelajaran.
E.
Metode Latihan
Menurut Roestiyah
(2001), metode latihan adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan
kegiatan-kegiatan latihan agar siswa
memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Menurut
Sagala (2003) Metode latihan (drill) atau metode training merupakan suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, selain itu
sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan
keterampilan. Metode latihan biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa: memiliki
keterampilan motoris/gerak: seperti meghafalkan kata-kata, menulis,
mempergunakan alat/ mempergunakan suatu benda
Mengembangkan kecakapan
intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar
dalam hitungang mencongak. Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika,
ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.
Memiliki kemampuan
menghubungkan sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat
banyak hujan banjir, penggunaan lambang/simbol di dalam peta dan lain-lain
(Roestiyah, 2001).
Keunggulan dan
Kelemahan Metode Latihan (Sagala, 2003)
1.
Keunggulan Metode Latihan
1) Membiasakan
siswa bekerjasama menurut paham demokrasi, memberikan kesempatan kepada mereka
untuk mengembangkan sikap musyawarah dan bertanggung jawab.
2) Kesadaran
akan adanya kelompok menimbulkan rasa kompetitip yang sehat, sehingga
membangkitkan kemauan belajar yang sungguh-sungguh.
3) Guru
tidak perlu mengawasi masing-masing murid secara individual cukup dengan
memperhatikan kelompok saja atau ketua-ketua kelompoknya.
4) Melatih
ketua kelompok menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan membiasakan
anggota-anggotanya untuk melaksanakan tugas kewajiban sebagai warga yang patuh
pada aturan.
2. Kelemahan Metode
Latihan
1) Sulit
untuk membuat kelompok yang homogen, baik intelegensi, bakat dan minat atau
daerah tempat tinggal.
2) Murid-murid
yang oleh guru telah dianggap homogen, sering tidak merasa cocok dengan anggota
kelompoknya itu.
3) Pengetahuan
guru tentang pengelompokkan itu kadang-kadang masih belum mencukupi.
Langkah-langkah
Penggunaan Metode Latihan Terbimbing (Roestiyah, 2001)
1) Menjelaskan
maksud dan tujuan latihan terbimbing pada siswa.
2) Guru
harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan belum bisa
mengharapkan siswa mendapatkan keterampilan yang sempurna.
3) Mengadakan
latihan terbimbing sehingga timbul response siswa yang berbeda-beda untuk
peningkatan keterampilan dan penyempunaan kecakapan siswa.
4) Memberi
waktu untuk mengadakan latihan yang singkat agar tidak meletihkan dan
membosankan dan guru perlu memperhatikan response siswa apakah telah melakukan
latihan dengan tepat dan cepat.
F.
Metode ceramah
Metode ceramah dapat
dipandang sebagai suatu cara penyampaian pelajaran dengan melalui penuturan.
Metode ceramah ini termasuk klasik. Namun penggunaanya sangat populer.banyak
guru memanfaat-kan metode ceramah dalam mengajar. Oleh karena pelaksanaanya
sangat sederhana.
Sebagai suatu sistem
penyampaian metode ceramah seringkali dilaku-kan tidak berdiri sendiri. Ceramah
yang baik harus divariasikan dengan metode-metode pembelajaran lain.
Langkah-langkah
pelaksanaan metode ceramah diantaranya sebagai berikut :
a.
Persiapan
Tujuan persiapan
ini adalah :
1) Menjelaskan
kepada siswatentang tujuan pelajaran dan masalah atau poko-pokok masalah,
apakah yang harus dibahas dalam pelajaran itu.
2) Membangkitkan
bahan apresiasi pada siswa untuk membantu siswa memahami pelajaran yang akan
disajikan.
b. Penyajian
Pada
tarap ini disajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
c. Generalisasi
Pada
saat ini unsur yang sama dan yang berlaianan dihimpun untuk mendapatkan
kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah ceramah
d.
Aplikasi penggunaan
Pada
langah ini, dimana kesimpulan atau konklusi yang diperoleh digunakan dalam
berbagai situasi sehingga nyata pelaksanaan itu.
Manfaat yang dapat
diperoleh dengan mempergunakan metode cermah yaitu, sebagai berikut :
a. Suasana
kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan aktifitas yang sama,
sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus
b. Tidak
membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat
murid dapat pelajaran sekaligus
c. Pelajaran
bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan
bahan yang banyak
d. Fleksibel
dalam penggunaan waktu dan bahan
Disamping memiliki
kelebihan metode ceramah juga memiliki kelemahan diantaranya :
a. Interaksi
cenderung bersifat teacher centered
b. Guru kurang
dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah
c. Pada
siswa berbentuk konsep-konsep yang lain dari apa yang dimaksud guru
d. Sering
sukar ditangkap maksudnya, bila ceramah berisi istilah-istilah yang
tidak/kurang dimengerti siswa sehingga mengarah kepada verbalisme.
G.
Praktek Penggunaan Metode Pembelajaran
Berikut contoh praktek mengajar
menggunakan metode pembelajaran problem solving:
1) Perencanaan
Pembelajaran
Untuk melaksanakan pembeljaran,
hal-hal yang perlu dipersiapkan meliputi.
1. Menentukan
materi ajar.
2. Menyiapkan
metode pembelajaran problem solving.
3. Membentuk
kelompok siswa yang kemampuannya bersifat heterogen berdasarkan nilai Agam
Hindu di semester sebelumnya dengan anggota 4 sampai 5 orang.
4. Menyiapkan
instrumen penelitian berupa :
-
Lembar kerja siswa
-
Rencana pembelajaran
-
Tes Prestasi belajar Agama Hindu
1) Pelaksanaan
tidakan
Langkah-langkah
yang dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar dipaparkan sebagai
berikut.
Tahap
Pendahuluan
1. Menginformasikan
beberapa materi yang harus diingat kembali oleh siswa sebagai prasyarat dalam
mempelajari materi yang akan diberikan.
2. Menyampaikan
indikator ketercapaian yang hendak dicapai.
3. Dengan
metode tanya jawab, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan stimulan untuk
memotivasi siswa mengikuti pembelajaran.
Tahap
inti pembelajaran
1. Guru
menyuruh siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompoknya pada tempat yang telah
ditentukan.
2. Guru
menyeting pembelajaran sesuai dengan sintaks metode pembelajaran problem
solving
3. Masing-masing
siswa dibagikan LKS.
4. Guru
menjelaskan cara-cara pengisian LKS.
5. Siswa
diberi kesempatan berdiskusi dalam kelompoknya untuk membahas masalah-masalah
serta menjawab soal-soal yang tertuang pada LKS.
6. Guru
berkeliling dan mengawasi siswa selama kerja kelompok berlangsung.
7. Guru
memberikan penjelasan kepada siswa yang mengalami kesulitan pada kelompok siswa
yang bersangkutan.
8. Jika
banyak siswa yang mengalami kesulitan pada salah satu soal pada LKS maka guru
menjelaskannya di depan kelas.
9. Setelah
waktu untuk diskusi kelompok berakhir, dilanjutkan dengan diskusi kelas.
Tahap
Penutup
1. Siswa
membuat rangkuman materi dengan bantuan guru
2. Guru
memberikan PR.
3. Observasi
dan Evaluasi
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat
disimpulkan sebgai berikut:
3.1.1
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau
teknik penyajian bahan pelajaran yang akan
digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara
individual atau secara kelompok.
3.1.2
Metode demontrasi adalah metode mengajar
yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara guru
dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu
yang sedang dipelajari baik dalam bentuk yang sebenarnya maupun tiruan melalui
penggunaan berbagai macam media yang relevan dengan pokok bahasan untuk
memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami materi.
3.1.3
Metode problem solving adalah metode pemecahan masalah bukan hanya sekadar
metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam
Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan
mencari data sampai kepada menarik kesimpul. Dari metode problem solving ada kekurangan dan kelebihan dan kelemahannya
contoh kelebihannya adalah Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah
menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja. Dan
contoh kelemahan dari metode problem problem solving adalah Menentukan suatu
masalah yang tingkat ksulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat
sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki
siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampila guru.
3.1.4
Metode karyawisata adalah suatu cara
penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung pada objek yang akan
dipelajari dan objek itu terdapat di luar kelas.
3.1.5
Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
3.1.6
Metode latihan adalah suatu cara
mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa
yang telah dipelajari.
3.1.7
Metode ceramah dapat dipandang sebagai
suatu cara penyampaian pelajaran dengan melalui penuturan. Metode ceramah ini
termasuk klasik. Namun penggunaanya sangat populer.banyak guru memanfaat-kan
metode ceramah dalam mengajar.
3.1.8
Praktek penggunaan metode pembelajaran
digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi siswa
DAFTAR
PUSTAKA
Alipandie,
Imansyah (1984). Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya: Usaha Nasional.
Trihendradi,
Cornelius (2007). Step by step SPSS (Analisis Data tatistik).Yogyakarta:
Penerbit Andi
Djamarah,
Syaiful Bahri. (2006). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah,
Syaiful Bahri. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Cetakan Kelima. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Gulo, W. (2002).
Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.
Irzani. (2010).
Pembelajaran Matematika Panduan Praktis Untuk Pengajar SD dan MI.
Banguntapan
Bantul Yokyakarta:Mandiri Graffindo Press.
Sudirman, N.
(1987). Ilmu Pendidikan.Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tabrani, Rusyan.
(2008). Cara pembelajaran matematika seri I. Semarang:PT Bengawan Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar