Kamis, 07 November 2019

MAKALAH METODE-METODE MENGAJAR


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Salah satu tugas guru adalah mengajar. Hal ini menyebabkan adanya tuntutan kepada setiap guru untuk dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan kata lain, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar jika, guru paling tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai model dan metode belajar mengajar serta hubungannya dengan belajar disamping kemampuan-kemampuan lain yang menunjang.
Guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasia edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan seorang guru.
Di dalam proses belajar mengajar,guru harus memiliki strategi,agar siswa dapat belajar secara aktif dan efesien,mengena pada tujuan yang diharapkan.  Salah satu langkah-langkah untuk memiliki strategi ialah harus memiliki teknik-teknik dan  penyajian atau biasa disebut metode mengajar. Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur
Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara/mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1)      Bagaimana bentuk metode demontrasi?
2)      Bagaimana bentuk metode problem solving?
3)      Bagaimana bentuk metode karya wisata?
4)      Bagaimana bentuk metode tanya jawab?
5)      Bagaimana bentuk metode latihan?
6)      Bagaimana bentuk metode ceramah?
7)      Bagaimana bentuk praktik penggunaan metode pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan
            Ada pun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1)      Untuk mendeskripsikan bentuk metode demontrasi.
2)      Untuk mendeskripsikan bentuk metode problem solving.
3)      Untuk mendeskripsikan bentuk metode karya wisata.
4)      Untuk mendeskripsikan bentuk metode tanya jawab.
5)      Untuk mendeskripsikan bentuk metode latihan.
6)      Untuk mendeskripsikan bentuk metode ceramah.
7)      Untuk mendeskripsikan bentuk praktik pengguanaan metode pembeljaran.

1.4  Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi seluruh pembaca guna menambah pengetahuan dalam hal melakukan penilaian dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.







BAB II
PEMBAHASAN

1.2 Pengertian Metode Pembelajaran
Metode menurut Djamaludin dan Abdullah Aly dalam kapita selekta Pendidikan Islam, (1999:144) berasal dari kata meta melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Hindu (2017:19) dikatakan bahwa “Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.” Sedangkan menurut WJS. Poerwadarminta dalam kamus besar bahasa Indonesia, (1999:767) dikatakan bahwa “Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud.”
Sedangkan pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan mendapat kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan metode pembelajaran adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa, atau metode pembelajaran juga didefinisikan sebagai cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

2.2 Macam-Macam Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran sangat beraneka ragam. dengan mempertim-bangkan apakah metode tersebut cocok atau tidak untuk mengajarkan materi pembelajaran tersebut, guru dapat memilih metode pembelajaran yang efektif untuk mengantarkan siswa mencapai tujuan.
Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Untuk melaksanakan proses pembelajaran suatu materi pembelajaran perlu difikirkan metode pembelajaran yang tepat. Ketepatan (efektifitas) penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa pertimbangan dalam memilih metode dalah sebagai berikut, yaitu :
1. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
     Metode pembelajaran adalah adalah alat untuk mencapai tujuan, maka tujuan itu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas sebelum menentukan atau memilih metode pembelajaran.
2. Kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran
     Materi pembelajaran dari masing-masing mata pelajaran tentu saja berbeda-beda. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan sifat materi pembelajaran tersebut.
3.  Kesesuaian metode pembelajaran dengan kemampuan guru
     Seoang guru dituntut untuk menguasai semua metode pembelajaran. Namun pada saat-saat tertentu kemampuan guru terbatas. Oleh karena itu, guru dituntut pula cerdik mensiasatinya dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kemampuannya.
4.  Kesesuaian metode pembelajaran dengan kondisi siswa
     Kondisi siswa berhubunan dengan usia, latar belakang kehidupan, keadaan tubuh, atau tingkat kemampuan berfikir.
5.  Kesesuaian metode pembelajaran dengan sumber dan fasilitas tertentu
     Sumber dan fasilitas yang tersedia disuatu sekolah tentu saja berbeda-beda dari segi kualitas dan kuantitas. Sekolah yang sumber dan fasilitasnya lengkap, maka akan mudah menentukan metode apapun yang akan digunakan dalam pembelajaran. Namun bagi sekolah yang sumber dan fasilitasnya kurang lengkap, maka metode yang tepat untuk digunakan hedaknya menyesuaikan dengan keadaan.
6. Kesesuaian metode pembelajaran dengan situasi dan kondisi belajar mengajar
     Situasi kondisi ini bisa berkaitan dengan tempat dimana pembelajaran itu dilaksanakan, situasi kondisi ini berkaitan pula dengan jenis lembaga pendidikan/sekolah.
7. Kesesuaian metode pembelajaran dengan waktu yang tersedia
     Penggunaan waktu untuk masing-masing metode pembelajaran dalam membahas suatu materi pembelajaran tentu berbeda-beda.
8. Kesesuaian metode pembelajaran dengan tempat belajar
Kegunaan metode pembelajaran perlu menentukan tempat di mana kegiatan itu dilakukan, apakah di ruang kelas, di ruang demonstras, di laboratorium, atau di luar kelas dalam studi lapangan.
Secara umum penerapan metode pembelajaran meliputi empat kegiatan utama, yaitu kegiatan awal yang bersifat orientasi, kegiatan inti dalam proses pembelajaran, penguatan dan umpan balik serta penilaian. Beberapa metode pembelajaran di bawah ini adalah metode-metode yang biasanya digunakan oleh para guru, yakni:
A.  Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan " ( Mulyani Sumantri, dalam Roetiyah 2001 : 82 ).
Menurut Suaedy (2011) metode demonstrasi adalah suatu cara penyampaian materi dengan memperagakan suatu proses atau kegiatan. Pengertian metode demonstrasi menurut Syah (2000: 208) adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi adalah  adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara guru dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk yang sebenarnya maupun tiruan melalui penggunaan berbagai macam media yang relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami materi.
Pupuh Fathur Rochman ( 2007: 98) mengemukakan bahwa tujuan penerapan metode demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu seperti:
a). Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur    keterampilan -- keterampilan fisik dan motorik.
b). Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan     penglihatan para siswa secara bersama -- sama.
c). Mengkonkritkan informasi yang disajikan kepada siswa.
Dengan kata lain, metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dan pemahaman pelajaran yang diajarkan oleh guru.
Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, yaitu pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik, sehingga dengan menggunakan metode demonstrasi banyak kelebihan yang akan diperoleh. Menurut Syaiful Sagala beberapa kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi yaitu:
1)  Perhatian murid dapat dipusatkan
2)  Dapat membimbing siswa kearah berpikir yang sama
3)  Ekonomis dalam jam pelajaran
4)  Siswa lebih mendapatakan gambaran yang jelas dari hasil   pengamatan
5)  Persoalan yang menimbulkan pertanyaan dapat di perjelas pada saat proses demonstrasi
Selain mempunyai kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki kekurangan-kekurangan, kekurangan metode demonstrasi adalah:
1)      Derajat visibilitasnya kurang, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol
2)      Memerlukan alat-alat khsusus yang terkadang alat itu sukar di dapat.
3)      Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di dalam kelas
4)      Kadang demonstrasi di dalam kelas beda dengan demonstrasi dalam situasi nyata.
5)      Memerlukan ketelitian dan kesabaran
Menurut Hasibuan dan Mujiono (2006: 31) langkah-langkah metode Pembelajaran demonstrasi adalah sebagai berikut:
1)      Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
2)       Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
3)      Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.
4)      Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas.
5)      Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya.
6)      Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaanpertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan:
1)      Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa.
2)      Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas.
3)      Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya.

B. Metode Problem Solving
Metode Problem Solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
a. Langkah-langkah metode Problem Solving sebagai berikut :
1)  Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
2)  Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut
3)  Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut
4)  Menguji kebebenaran jawaban sementara tersebut
5)  Menarik kesimpulan
b.  Kelebihan Metode Problem Solving sebagai berikut :
1)  Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja
2)  Poses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3)  Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh
c. Kelemahan metode Problem Solving sebagai berikut :
1)  Menentukan suatu masalah yang tingkat ksulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampila guru.
2)  Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang cukup banyak dan sering terpaka mengambil waktu pelajaran lain
3) Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan menggunakan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berfikir memecahkan masalah sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memelukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

C. Metode Karya Wisata
Metode karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung pada objek yang akan dipelajari dan objek itu terdapat di luar kelas. Kata karyawisata berasal dari kata karyayang artinya kerja dan wisata berarti pergi. Dengan demikian, karyawisata berarti pergi bekerja atau bepergian ke suatu tempat untuk bekerja hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, pengertian karyawisata adalah para siswa akan mempelajari suatu objek di luar kelas.
Dengan demikian, apa yang disebut dengan karyawisata sebenarnya ialah mempelajari sesuatu. Metode karyawisata sering pula disebut dengan nama ”field trip method”(metode study touratau metode study trip) yang sudah lazim disebut widya wisata (widya=ilmu). Sebenarnya, apapun nama yang diberikan pada metode ini yang penting adalah isi pengertian yang diberikan pada metode dengan nama seperti karyawisata ini.
a. Langkah-Langkah Pembelajaran Karyawisata
1. Persiapan
Dalam merencanakan tujuan karyawisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajarandengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yangakan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yangmasak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok,serta mengirim utusan.
2. Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan, jenis objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
·         Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/ seksi.
·         Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan langsung, dokumentasi.
·         Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung. Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telahdirencanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana.
·         Mengurus perizinan.
·         Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
3. Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencanakunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswayang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
4. Pembuatan laporan Akhir Karya Wisata
Pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasilkarya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, sertaalat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.
b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Karyawisata
1. Kelebihan
·         Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.
·         Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat.
·         Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang kreatifitas siswa.
2. Kekurangan
·         Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.
·         Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.
·         Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
c. Tujuan Penggunaan Metode Karyawisata
·         Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas
·         Untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dan nyata mengenai obyek tersebut
·         Untuk menanamkan nilai moral pada siswa
d. Alasan Penggunaan Metode Karyawisata
Obyek yang akan dipelajari tidak dapat dibawa kedalam kelas karena, misalnya:
·         Terlalu besar/berat
·         Berbahaya
·         Akan berubah bila berpindah tempat
·         Obyek terdapat di tempat tertentu
·         Kepentingan siswa dalam rangka melengkapi proses belajar mengajar

D. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Metode tanya jawab memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :
a.  Kelebihan Metode Tanya Jawab sebagai berikut :
1)  Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang mengantuknya
2)  Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan
3)  Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
b.  Kekurangan Metode Tanya Jawab sebagai berikut :
1)  Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab
2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa
3)  Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang
4)  Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
c.  Dampak yang ditimbulkan dengan metode mengajar
Untuk melakukan perubahan dalam proses pendidikan, maka dibutuhkan metode yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak didik. Hal ini penting sebab ada pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar anak didik. Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar dapat dilihat secara berkesinambungan sebab pendidikan adalah proses.
Tidak heran jika di dalam proses pendidikan dan pembelajaran, model dan metode harus dikuasai oleh guru. Semakin menguasai model dan metode mengajar, semakin jelas pengaruh pembelajaran terhadap prestasi belajar anak didik. Tetapi kita harus pula memperhatikan kondisi anak didik.
Guru harus mampu untuk memilih dan memilah model dan metode yang sesuai dengan kondisi anak didiknya. Pengaruh model dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
Model dan metode yang tepat akan menyebabkan anak didik merasa nyaman dan berkonsentrasi pada saat proses belajar. Mereka merasa ada kesinergisan antara proses di luar dan di dalam dirinya. Hal ini menyebabkan anak didik lebih konsen mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran.

E.  Metode Latihan
Menurut Roestiyah (2001), metode latihan adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan  agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi  dari apa yang telah dipelajari. Menurut Sagala (2003) Metode latihan (drill) atau metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, selain itu sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. Metode latihan biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa: memiliki keterampilan motoris/gerak: seperti meghafalkan kata-kata, menulis, mempergunakan alat/ mempergunakan suatu benda
Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitungang mencongak. Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.
Memiliki kemampuan menghubungkan sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan banjir, penggunaan lambang/simbol di dalam peta dan lain-lain (Roestiyah, 2001).
Keunggulan dan Kelemahan Metode Latihan (Sagala, 2003)
1. Keunggulan Metode Latihan
1)   Membiasakan siswa bekerjasama menurut paham demokrasi, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan sikap musyawarah dan bertanggung jawab.
2)   Kesadaran akan adanya kelompok menimbulkan rasa kompetitip yang sehat, sehingga membangkitkan kemauan belajar yang sungguh-sungguh.
3)   Guru tidak perlu mengawasi masing-masing murid secara individual cukup dengan memperhatikan kelompok saja atau ketua-ketua kelompoknya.
4)   Melatih ketua kelompok menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan membiasakan anggota-anggotanya untuk melaksanakan tugas kewajiban sebagai warga yang patuh pada aturan.
2. Kelemahan Metode Latihan
1)      Sulit untuk membuat kelompok yang homogen, baik intelegensi, bakat dan minat atau daerah tempat tinggal.
2)      Murid-murid yang oleh guru telah dianggap homogen, sering tidak merasa cocok dengan anggota kelompoknya itu.
3)      Pengetahuan guru tentang pengelompokkan itu kadang-kadang masih belum mencukupi.
Langkah-langkah Penggunaan Metode Latihan Terbimbing (Roestiyah, 2001)
1)      Menjelaskan maksud dan tujuan latihan terbimbing pada siswa.
2)      Guru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan belum bisa mengharapkan siswa mendapatkan keterampilan yang sempurna.
3)      Mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul response siswa yang berbeda-beda untuk peningkatan keterampilan dan penyempunaan kecakapan siswa.
4)      Memberi waktu untuk mengadakan latihan yang singkat agar tidak meletihkan dan membosankan dan guru perlu memperhatikan response siswa apakah telah melakukan latihan dengan tepat dan cepat.

F. Metode ceramah
Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara penyampaian pelajaran dengan melalui penuturan. Metode ceramah ini termasuk klasik. Namun penggunaanya sangat populer.banyak guru memanfaat-kan metode ceramah dalam mengajar. Oleh karena pelaksanaanya sangat sederhana.
Sebagai suatu sistem penyampaian metode ceramah seringkali dilaku-kan tidak berdiri sendiri. Ceramah yang baik harus divariasikan dengan metode-metode pembelajaran lain.
Langkah-langkah pelaksanaan metode ceramah diantaranya sebagai berikut :
a.    Persiapan
Tujuan persiapan ini adalah :
1)  Menjelaskan kepada siswatentang tujuan pelajaran dan masalah atau poko-pokok masalah, apakah yang harus dibahas dalam pelajaran itu.
2)  Membangkitkan bahan apresiasi pada siswa untuk membantu siswa memahami pelajaran yang akan disajikan.
b.  Penyajian
Pada tarap ini disajikan bahan yang berkenaan dengan pokok-pokok masalah.
c.  Generalisasi
Pada saat ini unsur yang sama dan yang berlaianan dihimpun untuk mendapatkan kesimpulan-kesimpulan mengenai pokok-pokok masalah ceramah
d.  Aplikasi penggunaan
Pada langah ini, dimana kesimpulan atau konklusi yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata pelaksanaan itu.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan mempergunakan metode cermah yaitu, sebagai berikut :
a.  Suasana kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan aktifitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus
b.  Tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan waktu yang lama, dengan waktu yang singkat murid dapat pelajaran sekaligus
c. Pelajaran bisa dilaksanakan dengan cepat, karena dalam waktu yang sedikit dapat diuraikan bahan yang banyak
d.  Fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan
Disamping memiliki kelebihan metode ceramah juga memiliki kelemahan diantaranya :
a.  Interaksi cenderung bersifat teacher centered
b.  Guru kurang dapat mengetahui dengan pasti sejauh mana siswa telah menguasai bahan ceramah
c.  Pada siswa berbentuk konsep-konsep yang lain dari apa yang dimaksud guru
d.  Sering sukar ditangkap maksudnya, bila ceramah berisi istilah-istilah yang tidak/kurang dimengerti siswa sehingga mengarah kepada verbalisme.

G. Praktek Penggunaan Metode Pembelajaran
Berikut contoh praktek mengajar menggunakan metode pembelajaran problem solving:
1)      Perencanaan Pembelajaran
Untuk melaksanakan pembeljaran, hal-hal yang perlu dipersiapkan meliputi.
1.      Menentukan materi ajar.
2.      Menyiapkan metode pembelajaran problem solving.
3.      Membentuk kelompok siswa yang kemampuannya bersifat heterogen berdasarkan nilai Agam Hindu di semester sebelumnya dengan anggota 4 sampai 5 orang.
4.      Menyiapkan instrumen penelitian berupa :
-          Lembar kerja siswa
-          Rencana pembelajaran
-          Tes Prestasi belajar Agama Hindu
1)      Pelaksanaan tidakan
Langkah-langkah yang dilaksanakan pada saat kegiatan belajar mengajar dipaparkan sebagai berikut.
            Tahap Pendahuluan
1.      Menginformasikan beberapa materi yang harus diingat kembali oleh siswa sebagai prasyarat dalam mempelajari materi yang akan diberikan.
2.      Menyampaikan indikator ketercapaian yang hendak dicapai.
3.      Dengan metode tanya jawab, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan stimulan untuk memotivasi siswa mengikuti pembelajaran.
Tahap inti pembelajaran
1.      Guru menyuruh siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompoknya pada tempat yang telah ditentukan.
2.      Guru menyeting pembelajaran sesuai dengan sintaks metode pembelajaran problem solving
3.      Masing-masing siswa dibagikan LKS.
4.      Guru menjelaskan cara-cara pengisian LKS.
5.      Siswa diberi kesempatan berdiskusi dalam kelompoknya untuk membahas masalah-masalah serta menjawab soal-soal yang tertuang pada LKS.
6.      Guru berkeliling dan mengawasi siswa selama kerja kelompok berlangsung.
7.      Guru memberikan penjelasan kepada siswa yang mengalami kesulitan pada kelompok siswa yang bersangkutan.
8.      Jika banyak siswa yang mengalami kesulitan pada salah satu soal pada LKS maka guru menjelaskannya di depan kelas.
9.      Setelah waktu untuk diskusi kelompok berakhir, dilanjutkan dengan diskusi kelas.
Tahap Penutup
1.      Siswa membuat rangkuman materi dengan bantuan guru
2.      Guru memberikan PR.
3.      Observasi dan Evaluasi
















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan sebgai berikut:
3.1.1        Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan  digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.
3.1.2        Metode demontrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara guru dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk yang sebenarnya maupun tiruan melalui penggunaan berbagai macam media yang relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami materi.
3.1.3        Metode problem solving adalah metode pemecahan masalah bukan hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpul. Dari metode problem solving ada kekurangan dan kelebihan dan kelemahannya contoh kelebihannya adalah Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja. Dan contoh kelemahan dari metode problem  problem solving adalah Menentukan suatu masalah yang tingkat ksulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampila guru.
3.1.4        Metode karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung pada objek yang akan dipelajari dan objek itu terdapat di luar kelas.
3.1.5        Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
3.1.6        Metode latihan adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan  agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi  dari apa yang telah dipelajari.
3.1.7        Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara penyampaian pelajaran dengan melalui penuturan. Metode ceramah ini termasuk klasik. Namun penggunaanya sangat populer.banyak guru memanfaat-kan metode ceramah dalam mengajar.
3.1.8        Praktek penggunaan metode pembelajaran digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi siswa







DAFTAR PUSTAKA

Alipandie, Imansyah (1984). Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya: Usaha Nasional.
Trihendradi, Cornelius (2007). Step by step SPSS (Analisis Data tatistik).Yogyakarta: Penerbit Andi
Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Cetakan Kelima. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Gulo, W. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.
Irzani. (2010). Pembelajaran Matematika Panduan Praktis Untuk Pengajar SD dan MI.
Banguntapan Bantul Yokyakarta:Mandiri Graffindo Press.
Sudirman, N. (1987). Ilmu Pendidikan.Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tabrani, Rusyan. (2008). Cara pembelajaran matematika seri I. Semarang:PT Bengawan Ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar