Selasa, 31 Maret 2020

REINKARNASI ATAU PUNARBHAVA DALAM AJARAN AGAMA HINDU


REINKARNASI ATAU PUNARBHAVA DALAM AJARAN AGAMA HINDU

  


 OLEH:

NI MADE SEPTYA DWIYANTHI
19.1.050


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AGAMA HINDU AMLAPURA
2020


KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas Asung Kerta Wara Nugraha Nya yang dilimpahkan kepada penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “REINKARNASI ATAU PUNARBHAVA DALAM AJARAN AGAMA HINDU” ini dapat tersusun hingga selesai.
Saya menyadari isi makalah ini banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang kontruktif dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Om Santih, Santih, Santih Om
                                                                                    Amlapura, 30 Maret 2019


                                                                                    Ni Made Septya Dwiyanthi










DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................. PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2     Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3     Tujuan Penulisan............................................................................ 2
1.4     Manfaat Penulisan......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Reinkarnasi.................................................................. 3
2.2     Proses dari Reinkarnasi dalam ajaran Agama Hindu..................... 4
2.3    Contoh Nyata dari Reinkarnasi..................................................... 9
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
 Dalam Agama Hindu kita meyakini adanya reinkarnasi yang merupakan suatu perputaran kelahiran kembali ini, dimana manusia akan terlepas dari keterikatannya dengan proses ulang kelahiran kembali atau samsara itu. Maka dari itu orang tersebut harus menghancurkan dan menghilangkan keinginan-keinginannya. Reinkarnasi atau sering disebut dengan Punarbhava adalah salah satu dari lima keyakinan yang dimiliki oleh Agama Hindu. Di dalam filosofi reinkarnasi, kita akan mempelajari akar masalah dan tujuan hidup. Akar masalah adalah alasan-alasan di balik tindakan-tindakan manusia, yang menyebabkan dia mengalami duka yang berkepanjangan. Di dalam Reinkarnasi kita mempercayakan adanya karma yang kita bawa dari kehidupan yang lalu ke kehidupan yang datang nanti. Oleh karena itu setiap manusia memiliki tujuan hidup, yaitu membersihkan dirinya dari berbagai karma buruk, caranya adalah dengan berempati terhadap orang lain. Apabila kita menganggap orang lain adalah kita, maka kita tidak akan melakukan hal – hal yang jahat terhadap orang lain. Karena melalui reinkarnasi ini apabila kita berkesempatan memperbaiki hal tersebut di kehidupan yang akan datang yang sering kita maksud dengan hukum karma phala yaitu karma wasananya.
Reinkarnasi atau Punarbhava juga memiliki hubungan erat dengan ajaran Tri Rna yaitu tiga hutang yang harus dibayar sehubungan dengan keberadaan kita. Pertama yaitu Dewa Rna merupakan  hutang yang harus dibayar kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menyebabkan kita ada di dunia ini. Pitra Rna yang kedua yaitu hutang yang harus dibayar manusia kepada leluhur termasuk orang tua kita, karena jasa para Leluhur dan orang Tua kita  yang sehubungan dengan kelahiran kita serta perhatiannya semasa hidup. Rsi Rna yang ketiga yaitu hutang yang harus dibayar kepada para Rsi, pendeta, dan para guru lainya atas bimbingannya selama ini dan mendidik manusia untuk belajar kebenaran. Ketiga hutang tersebut harus dibayar dengan perbuatan-perbuatan yang baik pada kehidupan sekarang ini. Dikenalnya konsep punarbhava atau reinkarnasi menjadikan manusia penasaran untuk mengetahui kehidupan mereka di masa lampau. Dengan melihat realita yang ada tersebut, saya tertarik untuk membuat makalah ini lebih lanjut tentang “Reinkarnasi atau Punarbhava dalam Agama Hindu”.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.2.1   Apa Pengertiaan dari Reinkarnasi atau punarbhawa?
1.2.2    Bagaimana Proses Reinkarnasi atau Punarbhawa dalam Agama Hindu?
1.2.3    Adakah contoh nyata dari Reinkarasi?

1.3  TUJUAN PENULISAN
1.3.1   Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian dari Reinkarnasi atau Punarbhava.
1.3.2   Untuk mengetahui dan memahami tentang proses Reinkarnasi atau Punarbhava dalam Agama Hindu.
1.3.3   Untuk mengetahui beberapa contoh nyata dari Reinkarnasi.

1.4        MANFAAT PENULISAN
1. 4.1 Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi penulis.
1.4.2  Memberikan informasi bagi pembaca.
1.4.3  Dapat memahami pengetahuan yang telah diperoleh.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1  PENGERTIAN REINKARNASI
              Reinkarnasi dari bahasa latin untuk "lahir kembali" atau "kelahiran semula” atau numitis, merujuk kepada kepercayaan bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu. Semua jiwa mahluk hidup memiliki kesempatan untuk bereinkarnasi dengan tujuan menikmati hasil perbuatannya pada masa lalu dan memperbaiki kulaitas hidupnya. Dalam kehidupan di dunia, manusia menempati strata yang paling tinggi sehingga reinkarnasi yang tertinggi adalah hidup sebagai manusia. Makhluk hidup selain manusia memiliki jiwatman yang sama. Jiwatman memiliki memori untuk mencatat dan mengenang peristiwa yang dilakukan atau dialami dalam kehidupan sewaktu masih bersatu dengan raga. Memori tersebut menghasilkan kemelekatan terhadap dunia yang terus dibawa walaupun terjadi kematian yang menyebabkan jiwatman berpisah dengan badan.
              Dalam bahasa Sansekerta reinkarnasi disebut sebagai Punarbhawa. Kata tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Punar artinya “lagi”, sedangkan Bhawa artinya “menjelma”. Maka dengan demikian Punarbhawa memiliki arti kelahiran kembali yang berulang-ulang . Punarbhawa atau Samsara adalah bagian keempat dari Panca Sradha sebagai dasar keyakinan Umat Hindu . Pengertian sederhananya adalah, bahwa pada saat seseorang meninggal dunia maka jiwatman (roh) akan melepaskan badan jasmaninya (stula sarira), menuju sorga atau neraka. Untuk meningkatkan kualitas jiwatman maka setelah waktu tertentu jiwatman kembali kedunia melalui proses kelahiran dengan menggunakan badan jasmani yang baru.
              Masyarakat Hindu percaya akan reinkarnasi dimana setiap manusia yang bereinkarnasi itu membawa karma wasananya. Kalau ia membawa karma yang baik, lahirlah ia menjadi orang berbahagia, berbadan sehat dan berhasil cita-citanya. Sebaliknya bila orang membawa karma yang buruk, ia akan lahir menjadi orang yang menderita. Karena ada kepercayaan inilah masyarakat Hindu lebih bisa menjalani hidup dengan baik demi untuk memperbaiki perbuatannya dimasa lalu. Melalui reinkarnasi, siapa pun bisa memetik hikmah bahwa kehidupan ini berharga, kita memiliki awal yaitu sebuah kelahiran, pertengahan yaitu proses pembelajaran, dan akhir yaitu bersatu yang Maha Kuasa dengan kata lain mencapai Moksa.
              Dalam Hal ini perlu kita sebagai umat beragama harus bisa mengontrol dan belajar tentang kehidupan kita sekarang dimulai dari diri sendiri yang percaya akan reinkarnasi,menata sikap dan perbuatan kita agar kelak bisa mengubah karma yang akan kita bawa nanti dikehidupan selanjutnya.

2.2  PROSES REINKARNASI ATAU PUNARBHAVA DALAM AGAMA HINDU
                     Proses Reinkarnasi itu sendiri dimulai dari Svah loka, dimana Atman mendapat sinar dari Brahman dan Atman yang dibungkus dengan Tri guna maka lahir dan menjelma di Bhuvah loka yaitu sebagai manusia dimana pembentukannya terdiri dari lima unsur yaitu Panca Maha Buta, setelah manusia meninggal maka atman lahir di Bhuvah loka. Demikian reinkarnasi tidak pernah berhenti lahir terus menerus mengikuti suatu garis yang melintang dalam Tri Bhuwana. Dalam proses reinkarnasi Atman terus berputar, diantara Tri Bhuana, lamanya setiap loka tidak pasti sesuai dengan karmanya dan ini ditentukan oleh Brahman. Dalam Reinkarnasi yang bearti kelahiran berulang-ulang tentu saja tidak terlepas dari kematian yang merupakan  proses yang saling berkaitan tersebut. Karena masyarakat Hindu meyakini bahwa apa yang pernah terlahir pasti akan mengalami kematian seperti yang dikutip dalam Bhagavad Gita Sloka 2.27 yang menyebutkan :
                        Jatasya hi druvo mrtyur,
Dhruvam janma mrtasya ca,
Na tvam soritutn arhasi,
Tasmad apariharye'rthe
         Artinya bahwa orang yang sudah dilahirkan pasti akan meninggal, dan sesudah kematian, seseorang pasti akan dilahirkan lagi. Karena itu dalam melaksanakan tugas kewajibanmu yang tidak dapat dihindari, hendaknya engkau jangan menyesal.
                     Dimana dalam hal ini bearti seseorang harus dilahirkan menurut kegiatan hidupnya. Sesudah selesai satu tahap kegiatan, ia harus mati supaya dilahirkan untuk tahap kegiatan berikutnya. Dengan cara demikian, peredaran kelahiran dan kematian berputar, yang satu menyusul yang lain tanpa pembebasan. Akan tetapi perputaran kelahiran dan kematian tersebut tidak membenarkan adanya pembunuhan, penyembelihan, dan perang yang tidak diperlukan. Namun pada waktu yang sama, kekerasan dan perang adalah unsur-unsur yang tidak dapat dihindari dalam masyarakat untuk memelihara keadilan dan ketertiban seperti contoh perang Kurusetra yang dijalankan atas kehendak Yang Maha Kuasa adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari dan bertempur untuk kepentingan yang benar sebagaimana tugas dan kewajiban ksatriya.
                     Selain itu juga proses Reinkarnasi dapat juga diartikan sebagai jiwa yang lahir kembali, roh yang utama kekal namun raga kasarlah yang rusak, sehingga roh harus berpindah ke badan yang baru untuk menikmati hasil perbuatannya. Pada saat memasuki badan yang baru, roh yang utama membawa hasil perbuatan dari kehidupannya yang terdahulu, yang mengakibatkan baik-buruk nasibnya kelak. Roh dan jiwa yang lahir kembali tidak akan mengingat kehidupannya yang terdahulu agar tidak mengenang duka yang bertumpuk-tumpuk di kehidupan lampau. Sebelum mereka bereinkarnasi, biasanya jiwa pergi ke surga atau ke neraka. Hal ini pun sudah terdapat dalam Bhagavat Gita sloka 2.13 yang menyebutkan :
                     Dehino ‘smin yatha dehe
                     Kaumaram yauvanam jara
                     Tatha dehantara-praptir
                     Dhiras tatra na muhyati
         Artinya halnya sang roh terkurung di dalam badan terus menerus mengalami perpindahan di dalam badan ini, dari masa kanak-kanak sampai masa remaja sampai masa tua, begitu juga sang roh masuk dalam badan lain pada waktu meninggal. Orang yang tenang tidak bingung karena pergantian ini.
                     Selama jiwa masih terikat pada hasil perbuatannya yang terdahulu, maka ia tidak akan mencapai kebahagiaan yang tertinggi, yakni lepas dari siklus reinkarnasi. Maka, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi tersebut, roh yang utama melalui badan kasarnya berusaha melepaskan diri dari belenggu duniawi dan harus mengerti hakikat kehidupan yang sebenarnya. Jika tubuh terlepas dari belenggu duniawi dan jiwa sudah mengerti makna hidup yang sesungguhnya, maka perasaan tidak akan pernah duka dan jiwa akan lepas dari siklus kelahiran kembali. Dalam hal ini disebut dengan Moksa. Proses dari reinkarnasi juga di kutip dalam beberapa sloka yaitu :
1.      Bhagavad Gita Sloka 2.22 menyebutkan :
Vasami jirnani yatha vihaya
Navani grhnati naro parani
Tatha sarirani vihaya jirnany
Anyani samyati navani dehi
Artinya Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru, dan membuka pakaian lama, begitu pula sang roh menerima badan-badan jasmani yang baru, dengan meninggalkan badan-badan lama yang tidak berguna.
2.      Bhagavad Gita Sloka 15.8 menyebutkan :
      Sariram yad avapnoti
      Yac capy utkramatisvarah
      Grhitvaitani samyati
      Vayur gandhan ivasayat
Artinya Makhluk hidup di dunia material membawa berbagai paham hidupnya dari satu badan ke badan yang lain seperti udara membawa berbagai bau. Dengan cara demikian ia menerima jenis badan tertentu, lalu sekali lagi meninggalkan badan itu untuk menerima badan lain.
3.      Wrhspati Tatwa menyebutkan :
      Citta Hetuning Nikang Atma Pemukti Swarga,
      Citta Hetuning Atma Tibeng Neraka,
      Citta Hetuning Pangjanma Manusa,
      Citta Hetunya Pamanggihakenkemoksa,
      Mwang Kalepasan Nimitanya Niban.
Artinya pikiran yang menyebabkan atma masuk ke dalam surge, pikiran pula yang menyebabkan atma masuk ke dalam neraka, pikiran pula yang menyebabkan atma lahir mengambil wujud sebagai manusia, pikiran pula yang menyebabkan atman mencapai moksa dan kelepasan, demikan keadaan sebenarnya.
4.      Bhagavad Gita Sloka 4.5 menyebutkan :
      Sri bhagavan uvaca
      Bahuni me vyatitani
      Janmani tava carjuna
      Tany aham veda sarvani
      Na twam vertha parantapa
Artinya Sri Bhagawan (Tuhan) bersabda, engkau dan aku sudah dilahirkan berulang kali, aku dapat ingat segala kelahiran itu, tetapi engkau tidak dapat ingat, wahai Parantapa.
      Itulah beberapa sloka yang menyebutkan tentang Reinkarnasi atau punarbhava. Segala kehidupan yang menyebabkan bekas (wasana) dalam jiwatman dan bekas-bekas perbuatan (karma wasana) itu ada bermacam-macam. Sehingga jika jiwatman masih mempunyai bekas-bekas keduniawian maka ia cenderung akan ditarik kembali oleh hal-hal duniawi. Namun jika jiwatman tidak ada bekas lagi tentang duniawi maka jiwatman mampu menyatu dengan Sang Hyang Widhi. Tujuan hidup manusia mencapai Moksa tetapi kelahiran kembali merupakan suatu kesempatan bagi manusia untuk meningkatkan kesempurnaan hidup guna mengatasi kesengsaraan ini. Seperti kutipan Bhagavad Gita Sloka 5.19 yang menyatakan :
      Ihaiva tair jitah sargo
      Yesam samye sthitam manah
      Nirdosam hi samam brahma
      Tasmad brahmani te sthitah
Artinya orang yang pikirannya telah mantap dalam persamaan dan kemerataan sikap, telah mengalahkan keadaan kelahiran dan kematian. Bagaikan Brahman mereka bebas dari kelemahan dank arena itu mereka sudah mantap dalam Brahman. Yang juga bearti bahwa di dunia ini reinkarnasi (punarbava) diatasi oleh mereka yang pikirannya seimbang, maka mereka pun bersatu dengan Brahma.
      Selanjutnya kembali dipertegas dalam petikan slokantara Bhagavad Gita 5. 11 sebagai berikut :
      Kayena manasa buddhya
      Kevalair indriyair api
      Yoginah karma kurvanti
      Sangan tyaktvatma suddhaye
Artinya Para yogi yang melepaskan ikatannya, bertindak dengan badan, pikiran, kecerdasan, dan bahkan dengan indria-indria pun hanya dimaksudkan untuk penyucian diri.
      Kehidupan sekarang ibarat menulis sesuatu permohonan untuk perjalanan hidup yang akan datang. Rasa bersyukur harusnya ada ketika bisa menjelma kembali menggunakan badan manusia, jangan sampai memakai badan binatang. Oleh karena itu kita harus ingat bahwa segala hal yang kita punya hanyalah pinjaman dan titipan dari Hyang Widhi. Sehingga kita harus mempertanggungjawabkan pinjaman tubuh ini dan titipanNya. Punarbhava sebagai salah satu proses menuju Punarbhava berikutnya yang lebih baik. Reinkarnasi atau Punarbhava ini akan terhenti ketika manusia memaknai kehidupan dengan bersikap bijak dan bertindak sesuai dengan aturan yang termuat dalam sastra-sastra agama untuk mencapai Moksa.
      Reinkarnasi atau Punarbhava terjadi ketika atman terbelenggu oleh maya. Maka atman itu menjelma menjadi makhluk hidup. Tentang penjelmaan kembali ini dalam kitab Svetasvatara Upanisad menyatakan :
      Samkalpana-sparsana-drsti-mohair
      Grasambhu-vrstyvirddhi-janma
      Karmanugany anukramena dehi sthanesv
      Rupany abhi samprapadyate
      Sthulani suksmani bahuni caira
      Rupani dehi svargunair vrnoti
      Kry gunair atmagunais ca tesam
      Samyoga hetur aparo pidrstah
Artinya dengan mempergunakan kemauan pikiran, perabaan, penglihatan, dan menghayati hawa nafsu atma menjelma kembali (reinkarnasi) secara berulang-ulang di beberapa tempat dengan mengambil tubuh. Sesuai dengan hasil karmanya dan mengalami kedewasaannya sama seperti tubuh itu dapat mengalami pertumbuhan melalui makan dan minum.
     Jalan reinkarnasi tidak selalu ke atas tidak menjamin manusia lahir sebagai manusia. Seperti Sabdha Sri Krisna bahwa orang bodoh tidak memahami bagaimana makhluk meninggalkan badannya dan juga tidak memahami jenis badan mana dinikmati pesona sifat-sifat alam. Tetapi orang yang mata nya terlatih dalam pengetahuan dapat melihat segala hal ini, seseorang rohaniawan yang sedang berusaha dan mantap dalam keinsyafan diri dapat semua hal ini dengan jelas. Tetapi orang yang belum mantap dalam keinsyafan diri tidak dapat melihat hal yang sedang terjadi, walaupun barang kali mereka berusaha untuk itu.
     Maka dari itu roh yang cukup beruntung hingga memperoleh badan manusia sebaiknya berusaha berbuat baik dalam memahami prinsip dari reinkarnasi dan menjadi bebas dalam kelahiran dan kematian yang berulang kali. Dan belajar dalam kehidupan agar bisa mencapai Moksa. Karena tujuan dari kehidupan dalam Agama Hindu adalah mencapai Moksa.

3.3  CONTOH NYATA DARI REINKARNASI
      Mengutip dari sumber mantarahindu.com diuraikan ada lima contoh nyata dari seseorang yang mengalami reinkarnasi yaitu :
1.      Ruth Simmons
     Salah satu kisah reinkarnasi yang paling terkenal adalah Ruth Simons yang pada kelahirannya tahun 1952, ia menjalani serangkaian sesi terapi hipnosisnya bersama Morey Bernstein. Hal aneh terjadi terhadap Ruth ketika ingatannya di mundurkan sampai saat kelahirannya. Ruth tiba-tiba mulai berbicara dengan bahasa Irlandia kuno dan ingat banyak detail dari hidupnya sebagai Bridey Murphy yang pernah tinggal di Belfast Irlandia pada abad ke-19.
       Ia juga teringat pada dua orang terkenal saat itu, Mr. John Carrigan dan Mr. Farr. Saat dilakukan identifikasi dalam berkas arsip kota, ditemukan bahwa pada tahun 1865-1866 tercantum dua individu tersebut sebagai pedagang. Hingga kisah ini ditampilkan dalam sebuah film di tahun 1956 yang berjudul “The Search for Bridey Murphy”.
2.      Imad Elawar
     Imad Elawar seorang bocah 5 tahun asal Lebanon yang mengungkapkan kisah masa lalunya yang tinggal di sebuah desa dekat tempat tinggalnya.  Nama yang dia ungkapkan adalah “Jamileh” dan “Mahmoud”. Dimana pada usia yang ke dua tahun ia menghentikan beberapa orang asing yang sedang melintas dan mengatakan bahwa mereka bertetangga. Kejadian tersebut menarik perhatian Dr. Ian Stevenson untuk menangani kasus Imad. Dalam pengujian Dr. Ian Stevenson bersama keluarga Imad, ia mengunjungi rumah Imad dimasa lalu. Dr. Ian Stevenson  pun melakukan indentifikasi di daerah tersebut dan Imad mampu menunjukkan bukti serta tiga belas fakta dalam kenangannya yang sangat akurat.
     Selain itu ia juga bisa mengindetifikasi keluarga besar Mohmoud, Mohmoud, Jamileh dan para selirnya di kehidupan sebelumnya melalui foto-foto yang dikumpulkan. Imad juga bisa mengingat di mana ia menyimpan senjatanya dan juga mampu berbincang-bincang dengan beberapa orang di sekitar rumah dan lingkungannya tentang pengalaman mereka selama berhari-hari saat menjadi tentara. Ada 51 dari 57 pengalaman Imad yang diverifikasi dengan benar dan akurat selama kunjungannaya. Perlu diketahui bahwa Imad sendiri telah membuat lebih dari 55 klaim yang berbeda tentang kehidupan sebelumnya. Hal inilah yang membawa kisahnya mengenai reinkarnasi yang menjadi salah satu kisah popular.


3.      Cameron Macauley
     Camareon macauley lahir di Glasgow, Skotlandia.  Di Usia dua tahun dia mengatakan kepada ibunya bahwa dia berasal dari sebuah pulau bernama Barra, di lepas pantai barat Skotlandia. Cameron berbicara tentang sebuah rumah putih dan pantai dimana pesawat biasa mendarat. Dimana ia juga mempunyai anjing hitam-putih dan ayahnya bernama Shane Robertson yang tewas dibunuh. Dia menggambarkan rumah putih di tepi pantai dan ia pun telah kehilangan ibunya serta ia sangat merindukan Barra. Pada akhirnya sang ibu pun mengajaknya berkunjung ke Barra dimana landasan pesawat berada di tepi pantai.
     Keluarga Cameron menemukan rumah putih serta anjing hitam dan putih milik Cameron di salah satu foto keluarga mereka bersama mobil milik Cameron dulu. Dimana saat itu tidak ada yang mengingat tentang kehidupan pada saat itu, bahkan ia mampu menunjukkan jalan dan keanehannya yang ada. Ketika ia tumbuh dewasa perlahan Cameron pun kehilangan kenangannya. Tetapi ia masih meyakini bahwa kematian bukanlah akhir. Ia juga menyatakan bahwa ia berada di perut ibunya sekarang setelah ia jatuh melalui lubang misteri yang ia sendiri tidak tahu. Cerita ini pernah ditayangkan di salah satu stasiun televise Inggris dan membuat kasus Barra menjadi salah satu kisah reinkarnasi terbaik yang pernah didokumentasikan.
4.      Parmod Sharma
     Parmod Sharma lahir di India tahun 1944, ketika ia berumur dua tahun, Parmod mengatakan pada ibunya bahwa istrinya bisa memasak sehingga ibunya tak perlu
Memasakan makanan untuknya. Sekitar 145 kilometer jarak dari tempat kelahirannya ke tempat ia berada sekarang. Antara tiga sampai empat tahun, Parmod mendeskripsikan sebuah bisnis yang bernama “Mohan Brothers”, dimana ia bekerja dengan keluarga lainnya menjual kue dan air. Dia juga membangun miniatur toko dan menyajikan kue dan air untuk keluarganya.
     Parmod adalah pedagang yang baik dan mengomentari masalah keuangan yang tengah dihadapi oleh keluarganya. Dia juga mengatakan bahwa kehidupan sebelumnya, ia menjadi sakit karena mengkonsumsi susu mentega. Bahkan ia mengungkapkan bahwa dia meninggal di bak mandi setelah mandi obat. Orang tuanya pun berjanji untuk membawanya ke Moradabad setelah ia mampu belajar membaca. Akhirnya saat mereka pergi ke Moradabad ternyata ada sebuah keluarga dengan nama Mehra yang telah menjalankan usaha soda dan kue dengan tokonya bernama “Mohan Brothers” selama sepuluh tahun.
     Dari kisah yang diceritakan oleh keluarga Mehra dan arsip kota di ketahui bahwa Manager Parmanand Mehra telah meninggal dunia pada tahun 1943 karena sering mengkonsumsi susu mentega dan menderita penyakit pencernaan dan peritonitis. Parmanand mencoba untuk melakukan terapi mandi obat sebagai pengobatan dan telah melakukan terapi tersebut sangat lama sebelum kematian menjemputnya.
5.      James Leininger
     Pada usia muda James leninger mulai ingat kehidupan masa lalunya sebagai pilot pesawat tempur angkatan laut dan pesawat adalah satu-satunya hidupnya. Seiring dengan waktu, obsesinya berubah menjadi sebuah mimpi buruk. Dia jarang tidur dan terus berbicara tentang pesawat, tentang senjata dan kecelakaan menakutkan dengan pesawatnya. James adalah bocah tiga tahun yang mampu menunjukkan pada ibunya bagaimana kerusakan yang terjadi pada sebuah pesawat tempur.
     Tidak sampai disitu, James juga mampu memeriksa pesawat layaknya seorang pilot dan mampu melakukan pre flight. Hal itu membuat banyak orang saat itu menjadi sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh James. James juga memberitahukan pada ayahnya bahwa ia menggunakan pesawat Natoma dan tahu nama co-pilotnya, Jack Larson. Pesawat Natoma memanglah sebuah pesawat Pasifik dan Jack Larson sang co-pilot sendiri masih hidup. Setelah James mengatakan kepada ayahnya bahwa ia telah tewas dalam pesawatnya di Iwo jima, ayahnya menemukan pilot bernama James M. Huston Jr melalui arsio dokumentasi Negara. Disebutkan bahwa sang pilot telah meninggal disana saat pertempuran di Iwo Jima berlangsung.
           Itulah beberapa contoh yang dikutip, serta ada salah satu cerita tentang Reinkarnasi yang sangat terkenal yaitu seorang anak yang bernama Santhi Devi yang dilahirkan pada tanggal 12 Oktober 1926 di Delhi. Santhi Devi dapat menceritakan segala macam pengalamannya yang dialami waktu kehidupannya yang lampau. Sampai pada kejadian yang sekecil-kecilnya. Orang tua Santhi menganggap ceritanya hanya obrolan anak-anak belaka. Namun karena Santhi menceritakannya pada orang tuanya, timbullah niat untuk membuktikannya. Ternyata apa yang diceritakan oleh Santhi Devi adalah benar setelah menunjukkan bukti-bukti seperti tempat tinggalnya dulu di Mutra, suaminya yang masih hidup bernama Pandit Kadar Natcha Chaubuy dan banyak lagi bukti-bukti lainnya.
           Dan juga pernah diceritakan bahwa Pitagoras ketika masih kecil ingat dengan jelas kejadian ketika ia membawa sebuah perisai di dalam sebuah kuil di Grat yang dilakukan olehnya dalam Reinkarnasi yang dulu bersama dengan pangeran dari Troya. Demikianlah beberapa contoh nyata tentang reinkarnasi atau punarbhava yang bisa dijelaskan.













BAB III
PENUTUP

4.1  KESIMPULAN
               Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan Reinkarnasi adalah kelahiran dan kematian yang berulang-ulang ke dunia maya yang dialami oleh setiap manusia karena terikat akan karma subha dan asubha karma. Dan dengan adanya reinkarnasi maka orang harus sadar bahwa segala kelahiran tergantung dari karma wasananya. Ketika ia mampu berbuat baik maka lahirlah ia menjadi orang yang berbahagia, sehat da berhasil cita-citanya. Sebaliknya bila orang membawa karma buruk, ia akan lahir menjadi orang yang menderita. Oleh karena itu kelahiran berululang-ulang ini merupakan sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri untuk meningkatkan hidup ke taraf yang lebih tinggi. Sampai sang atma mencapai titik kesempurnaan, kekal abadi yang disebut dengan Moksa. Arti positif dari mempelajari reinkarnasi adalah sebagai pedoman untuk menuntun manusia dalam menjalani kehidupan dan melakukan kebaikan sampai tingkat kesempurnaan  yang kekal abadi yaitu Moksa. Maka dari itu dalam suatu kelahiran kembali harus selalu berharap, berdoa, dan melakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mneghilangkan nafsu yang melekat dalam pikiran manusia.







        




DAFTAR PUSTAKA
Bhagavad Gita menurut Versi aslinya oleh Sri Srimad A.C Bhaktivedanta Swami Prabhupada Acarya Pendiri Internasional society for Krsna consciousness sloka 2.27, 2.13, 2.22, 15.8, 4.5, 5.19, 5.11 .
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar