NI MADE SEPTYA DWIYANTHI
19.1.050
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AGAMA
HINDU AMLAPURA
2020
KATA
PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa atas Asung Kerta Wara Nugraha Nya yang dilimpahkan kepada penulis
mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “REINKARNASI ATAU PUNARBHAVA DALAM AJARAN
AGAMA HINDU” ini dapat tersusun hingga selesai.
Saya menyadari isi makalah ini banyak kekurangan,
untuk itu kritik dan saran yang kontruktif dari semua pihak sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Om
Santih, Santih, Santih Om
Amlapura,
30 Maret 2019
Ni Made Septya Dwiyanthi
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 2
1.4
Manfaat
Penulisan......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Reinkarnasi.................................................................. 3
2.2 Proses dari Reinkarnasi dalam ajaran Agama Hindu..................... 4
2.3
Contoh
Nyata dari Reinkarnasi..................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Dalam Agama Hindu kita meyakini adanya
reinkarnasi yang merupakan suatu perputaran kelahiran
kembali ini, dimana manusia akan terlepas dari keterikatannya dengan proses
ulang kelahiran kembali atau samsara itu. Maka dari itu orang tersebut harus
menghancurkan dan menghilangkan keinginan-keinginannya. Reinkarnasi atau sering
disebut dengan Punarbhava adalah salah satu dari lima keyakinan yang dimiliki
oleh Agama Hindu. Di dalam filosofi reinkarnasi, kita akan mempelajari akar
masalah dan tujuan hidup. Akar masalah adalah alasan-alasan di balik tindakan-tindakan
manusia, yang menyebabkan dia mengalami duka yang berkepanjangan. Di dalam Reinkarnasi
kita mempercayakan adanya karma yang kita bawa dari kehidupan yang lalu ke
kehidupan yang datang nanti. Oleh karena itu setiap manusia memiliki tujuan
hidup, yaitu membersihkan dirinya dari berbagai karma buruk, caranya adalah
dengan berempati terhadap orang lain. Apabila kita menganggap orang lain adalah
kita, maka kita tidak akan melakukan hal – hal yang jahat terhadap orang lain.
Karena melalui reinkarnasi ini apabila kita berkesempatan memperbaiki hal
tersebut di kehidupan yang akan datang yang sering kita maksud dengan hukum
karma phala yaitu karma wasananya.
Reinkarnasi atau Punarbhava juga memiliki hubungan
erat dengan ajaran Tri Rna yaitu tiga hutang yang harus dibayar sehubungan
dengan keberadaan kita. Pertama yaitu Dewa Rna merupakan hutang yang
harus dibayar kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menyebabkan kita ada di dunia
ini. Pitra Rna yang kedua yaitu hutang yang harus dibayar manusia kepada
leluhur termasuk orang tua kita, karena jasa para Leluhur dan orang Tua
kita yang sehubungan dengan kelahiran kita serta perhatiannya semasa
hidup. Rsi Rna yang ketiga yaitu hutang yang harus dibayar kepada para Rsi,
pendeta, dan para guru lainya atas bimbingannya selama ini dan mendidik manusia
untuk belajar kebenaran. Ketiga hutang tersebut harus dibayar dengan
perbuatan-perbuatan yang baik pada kehidupan sekarang ini. Dikenalnya konsep
punarbhava atau reinkarnasi menjadikan manusia penasaran untuk mengetahui
kehidupan mereka di masa lampau. Dengan melihat realita yang ada tersebut, saya
tertarik untuk membuat makalah ini lebih lanjut tentang “Reinkarnasi atau
Punarbhava dalam Agama Hindu”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,maka dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.2.1 Apa Pengertiaan dari Reinkarnasi
atau punarbhawa?
1.2.2 Bagaimana Proses Reinkarnasi atau Punarbhawa
dalam Agama Hindu?
1.2.3 Adakah contoh nyata dari Reinkarasi?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami
tentang pengertian dari Reinkarnasi atau Punarbhava.
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami
tentang proses Reinkarnasi atau Punarbhava dalam Agama Hindu.
1.3.3 Untuk mengetahui beberapa contoh
nyata dari Reinkarnasi.
1.4
MANFAAT PENULISAN
1. 4.1 Sebagai media belajar
dan tambahan wawasan bagi penulis.
1.4.2 Memberikan
informasi bagi pembaca.
1.4.3 Dapat memahami pengetahuan yang telah
diperoleh.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN REINKARNASI
Reinkarnasi dari bahasa latin
untuk "lahir kembali" atau "kelahiran semula” atau numitis, merujuk kepada kepercayaan
bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan
lain. Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat
ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil
wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu. Semua jiwa mahluk hidup memiliki
kesempatan untuk bereinkarnasi dengan tujuan menikmati hasil perbuatannya pada
masa lalu dan memperbaiki kulaitas hidupnya. Dalam kehidupan di dunia, manusia
menempati strata yang paling tinggi sehingga reinkarnasi yang tertinggi adalah
hidup sebagai manusia. Makhluk hidup selain manusia memiliki jiwatman yang sama. Jiwatman memiliki memori untuk mencatat
dan mengenang peristiwa yang dilakukan atau dialami dalam kehidupan sewaktu
masih bersatu dengan raga. Memori tersebut menghasilkan kemelekatan terhadap
dunia yang terus dibawa walaupun terjadi kematian yang menyebabkan jiwatman berpisah dengan badan.
Dalam bahasa
Sansekerta reinkarnasi disebut sebagai Punarbhawa. Kata tersebut
berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Punar artinya “lagi”,
sedangkan Bhawa artinya “menjelma”. Maka dengan
demikian Punarbhawa memiliki arti kelahiran kembali yang berulang-ulang .
Punarbhawa atau Samsara adalah bagian keempat dari Panca
Sradha sebagai dasar keyakinan Umat Hindu . Pengertian sederhananya adalah,
bahwa pada saat seseorang meninggal dunia maka jiwatman (roh) akan
melepaskan badan jasmaninya (stula sarira), menuju sorga atau neraka. Untuk meningkatkan kualitas
jiwatman maka setelah waktu tertentu jiwatman kembali kedunia melalui proses
kelahiran dengan menggunakan badan jasmani yang baru.
Masyarakat
Hindu percaya akan reinkarnasi dimana setiap manusia yang bereinkarnasi itu
membawa karma wasananya. Kalau ia membawa karma yang baik, lahirlah ia
menjadi orang berbahagia, berbadan sehat dan berhasil cita-citanya. Sebaliknya
bila orang membawa karma yang buruk, ia akan lahir menjadi orang yang
menderita. Karena ada kepercayaan inilah masyarakat Hindu lebih bisa menjalani
hidup dengan baik demi untuk memperbaiki perbuatannya dimasa lalu. Melalui
reinkarnasi, siapa pun bisa memetik hikmah bahwa kehidupan ini berharga, kita
memiliki awal yaitu sebuah kelahiran, pertengahan yaitu proses pembelajaran,
dan akhir yaitu bersatu yang Maha Kuasa dengan kata lain mencapai Moksa.
Dalam
Hal ini perlu kita sebagai umat beragama harus bisa mengontrol dan belajar
tentang kehidupan kita sekarang dimulai dari diri sendiri yang percaya akan
reinkarnasi,menata sikap dan perbuatan kita agar kelak bisa mengubah karma yang
akan kita bawa nanti dikehidupan selanjutnya.
2.2
PROSES REINKARNASI ATAU PUNARBHAVA DALAM
AGAMA HINDU
Proses
Reinkarnasi itu sendiri dimulai dari Svah loka, dimana
Atman mendapat sinar dari Brahman dan Atman yang dibungkus dengan Tri guna maka
lahir dan menjelma di Bhuvah loka yaitu sebagai manusia dimana pembentukannya
terdiri dari lima unsur yaitu Panca Maha Buta, setelah manusia meninggal maka atman
lahir di Bhuvah loka. Demikian reinkarnasi tidak pernah berhenti lahir terus
menerus mengikuti suatu garis yang melintang dalam Tri Bhuwana. Dalam proses
reinkarnasi Atman terus berputar, diantara Tri Bhuana, lamanya setiap loka
tidak pasti sesuai dengan karmanya dan ini ditentukan oleh Brahman. Dalam
Reinkarnasi yang bearti kelahiran berulang-ulang tentu saja tidak terlepas dari
kematian yang merupakan proses yang
saling berkaitan tersebut. Karena masyarakat Hindu meyakini bahwa apa yang
pernah terlahir pasti akan mengalami kematian seperti yang dikutip dalam
Bhagavad Gita Sloka 2.27 yang menyebutkan :
Jatasya hi druvo
mrtyur,
Dhruvam
janma mrtasya ca,
Na
tvam soritutn arhasi,
Tasmad
apariharye'rthe
Artinya
bahwa orang yang sudah dilahirkan pasti akan meninggal, dan sesudah kematian,
seseorang pasti akan dilahirkan lagi. Karena itu dalam melaksanakan tugas
kewajibanmu yang tidak dapat dihindari, hendaknya engkau jangan menyesal.
Dimana
dalam hal ini bearti seseorang harus dilahirkan menurut kegiatan hidupnya.
Sesudah selesai satu tahap kegiatan, ia harus mati supaya dilahirkan untuk
tahap kegiatan berikutnya. Dengan cara demikian, peredaran kelahiran dan
kematian berputar, yang satu menyusul yang lain tanpa pembebasan. Akan tetapi
perputaran kelahiran dan kematian tersebut tidak membenarkan adanya pembunuhan,
penyembelihan, dan perang yang tidak diperlukan. Namun pada waktu yang sama, kekerasan
dan perang adalah unsur-unsur yang tidak dapat dihindari dalam masyarakat untuk
memelihara keadilan dan ketertiban seperti contoh perang Kurusetra yang
dijalankan atas kehendak Yang Maha Kuasa adalah peristiwa yang tidak dapat
dihindari dan bertempur untuk kepentingan yang benar sebagaimana tugas dan
kewajiban ksatriya.
Selain
itu juga proses Reinkarnasi dapat juga diartikan sebagai jiwa yang lahir kembali, roh yang utama kekal
namun raga kasarlah yang rusak, sehingga roh harus berpindah ke badan yang baru untuk
menikmati hasil perbuatannya. Pada saat memasuki badan yang baru, roh yang
utama membawa hasil perbuatan dari kehidupannya yang terdahulu, yang
mengakibatkan baik-buruk nasibnya kelak. Roh dan jiwa yang lahir kembali tidak
akan mengingat kehidupannya yang terdahulu agar tidak mengenang duka yang
bertumpuk-tumpuk di kehidupan lampau. Sebelum mereka bereinkarnasi, biasanya
jiwa pergi ke surga atau ke neraka. Hal ini pun sudah terdapat dalam Bhagavat
Gita sloka 2.13 yang menyebutkan :
Dehino ‘smin yatha dehe
Kaumaram
yauvanam jara
Tatha
dehantara-praptir
Dhiras
tatra na muhyati
Artinya halnya sang roh terkurung di dalam
badan terus menerus mengalami perpindahan di dalam badan ini, dari masa
kanak-kanak sampai masa remaja sampai masa tua, begitu juga sang roh masuk
dalam badan lain pada waktu meninggal. Orang yang tenang tidak bingung karena
pergantian ini.
Selama jiwa masih terikat pada hasil perbuatannya yang
terdahulu, maka ia tidak akan mencapai kebahagiaan yang tertinggi, yakni lepas
dari siklus reinkarnasi. Maka, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi
tersebut, roh yang utama melalui badan kasarnya berusaha
melepaskan diri dari belenggu duniawi dan harus mengerti hakikat kehidupan yang
sebenarnya. Jika tubuh terlepas dari belenggu duniawi dan jiwa sudah mengerti
makna hidup yang sesungguhnya, maka perasaan tidak akan pernah duka dan jiwa
akan lepas dari siklus kelahiran kembali. Dalam hal ini disebut dengan Moksa.
Proses dari reinkarnasi juga di kutip dalam beberapa sloka yaitu :
1. Bhagavad Gita Sloka 2.22 menyebutkan :
Vasami jirnani yatha vihaya
Navani grhnati naro parani
Tatha sarirani vihaya jirnany
Anyani samyati navani dehi
Artinya Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru,
dan membuka pakaian lama, begitu pula sang roh menerima badan-badan jasmani
yang baru, dengan meninggalkan badan-badan lama yang tidak berguna.
2. Bhagavad Gita Sloka 15.8 menyebutkan :
Sariram
yad avapnoti
Yac
capy utkramatisvarah
Grhitvaitani
samyati
Vayur
gandhan ivasayat
Artinya Makhluk hidup di dunia material membawa berbagai
paham hidupnya dari satu badan ke badan yang lain seperti udara membawa
berbagai bau. Dengan cara demikian ia menerima jenis badan tertentu, lalu
sekali lagi meninggalkan badan itu untuk menerima badan lain.
3. Wrhspati Tatwa menyebutkan :
Citta Hetuning Nikang Atma Pemukti Swarga,
Citta
Hetuning Atma Tibeng Neraka,
Citta
Hetuning Pangjanma Manusa,
Citta
Hetunya Pamanggihakenkemoksa,
Mwang
Kalepasan Nimitanya Niban.
Artinya pikiran yang menyebabkan atma masuk ke dalam
surge, pikiran pula yang menyebabkan atma masuk ke dalam neraka, pikiran pula
yang menyebabkan atma lahir mengambil wujud sebagai manusia, pikiran pula yang
menyebabkan atman mencapai moksa dan kelepasan, demikan keadaan sebenarnya.
4. Bhagavad Gita Sloka 4.5 menyebutkan :
Sri bhagavan uvaca
Bahuni
me vyatitani
Janmani
tava carjuna
Tany
aham veda sarvani
Na
twam vertha parantapa
Artinya Sri Bhagawan (Tuhan) bersabda, engkau dan aku
sudah dilahirkan berulang kali, aku dapat ingat segala kelahiran itu, tetapi
engkau tidak dapat ingat, wahai Parantapa.
Itulah beberapa
sloka yang menyebutkan tentang Reinkarnasi atau punarbhava. Segala kehidupan yang
menyebabkan bekas (wasana) dalam jiwatman dan bekas-bekas perbuatan (karma
wasana) itu ada bermacam-macam. Sehingga jika jiwatman masih mempunyai
bekas-bekas keduniawian maka ia cenderung akan ditarik kembali oleh hal-hal
duniawi. Namun jika jiwatman tidak ada bekas lagi tentang duniawi maka jiwatman
mampu menyatu dengan Sang Hyang Widhi. Tujuan hidup manusia mencapai Moksa
tetapi kelahiran kembali merupakan suatu kesempatan bagi manusia untuk
meningkatkan kesempurnaan hidup guna mengatasi kesengsaraan ini. Seperti
kutipan Bhagavad Gita Sloka 5.19 yang menyatakan :
Ihaiva tair jitah sargo
Yesam
samye sthitam manah
Nirdosam
hi samam brahma
Tasmad
brahmani te sthitah
Artinya orang yang pikirannya telah mantap dalam
persamaan dan kemerataan sikap, telah mengalahkan keadaan kelahiran dan
kematian. Bagaikan Brahman mereka bebas dari kelemahan dank arena itu mereka
sudah mantap dalam Brahman. Yang juga bearti bahwa di dunia ini reinkarnasi
(punarbava) diatasi oleh mereka yang pikirannya seimbang, maka mereka pun
bersatu dengan Brahma.
Selanjutnya
kembali dipertegas dalam petikan slokantara Bhagavad Gita 5. 11 sebagai berikut
:
Kayena manasa buddhya
Kevalair
indriyair api
Yoginah
karma kurvanti
Sangan
tyaktvatma suddhaye
Artinya Para yogi yang melepaskan ikatannya, bertindak
dengan badan, pikiran, kecerdasan, dan bahkan dengan indria-indria pun hanya
dimaksudkan untuk penyucian diri.
Kehidupan
sekarang ibarat menulis sesuatu permohonan untuk perjalanan hidup yang akan
datang. Rasa bersyukur harusnya ada ketika bisa menjelma kembali menggunakan
badan manusia, jangan sampai memakai badan binatang. Oleh karena itu kita harus
ingat bahwa segala hal yang kita punya hanyalah pinjaman dan titipan dari Hyang
Widhi. Sehingga kita harus mempertanggungjawabkan pinjaman tubuh ini dan
titipanNya. Punarbhava sebagai salah satu proses menuju Punarbhava berikutnya
yang lebih baik. Reinkarnasi atau Punarbhava ini akan terhenti ketika manusia
memaknai kehidupan dengan bersikap bijak dan bertindak sesuai dengan aturan
yang termuat dalam sastra-sastra agama untuk mencapai Moksa.
Reinkarnasi
atau Punarbhava terjadi ketika atman terbelenggu oleh maya. Maka atman itu
menjelma menjadi makhluk hidup. Tentang penjelmaan kembali ini dalam kitab
Svetasvatara Upanisad menyatakan :
Samkalpana-sparsana-drsti-mohair
Grasambhu-vrstyvirddhi-janma
Karmanugany
anukramena dehi sthanesv
Rupany
abhi samprapadyate
Sthulani
suksmani bahuni caira
Rupani
dehi svargunair vrnoti
Kry
gunair atmagunais ca tesam
Samyoga
hetur aparo pidrstah
Artinya
dengan mempergunakan kemauan pikiran, perabaan, penglihatan, dan menghayati
hawa nafsu atma menjelma kembali (reinkarnasi) secara berulang-ulang di
beberapa tempat dengan mengambil tubuh. Sesuai dengan hasil karmanya dan
mengalami kedewasaannya sama seperti tubuh itu dapat mengalami pertumbuhan
melalui makan dan minum.
Jalan reinkarnasi tidak selalu ke atas
tidak menjamin manusia lahir sebagai manusia. Seperti Sabdha Sri Krisna bahwa
orang bodoh tidak memahami bagaimana makhluk meninggalkan badannya dan juga
tidak memahami jenis badan mana dinikmati pesona sifat-sifat alam. Tetapi orang
yang mata nya terlatih dalam pengetahuan dapat melihat segala hal ini,
seseorang rohaniawan yang sedang berusaha dan mantap dalam keinsyafan diri
dapat semua hal ini dengan jelas. Tetapi orang yang belum mantap dalam
keinsyafan diri tidak dapat melihat hal yang sedang terjadi, walaupun barang
kali mereka berusaha untuk itu.
Maka dari itu roh yang cukup beruntung
hingga memperoleh badan manusia sebaiknya berusaha berbuat baik dalam memahami
prinsip dari reinkarnasi dan menjadi bebas dalam kelahiran dan kematian yang
berulang kali. Dan belajar dalam kehidupan agar bisa mencapai Moksa. Karena
tujuan dari kehidupan dalam Agama Hindu adalah mencapai Moksa.
3.3 CONTOH NYATA DARI REINKARNASI
Mengutip
dari sumber mantarahindu.com diuraikan ada lima contoh nyata dari seseorang
yang mengalami reinkarnasi yaitu :
1.
Ruth Simmons
Salah
satu kisah reinkarnasi yang paling terkenal adalah Ruth Simons yang pada
kelahirannya tahun 1952, ia menjalani serangkaian sesi terapi hipnosisnya
bersama Morey Bernstein. Hal aneh terjadi terhadap Ruth ketika ingatannya di
mundurkan sampai saat kelahirannya. Ruth tiba-tiba mulai berbicara dengan
bahasa Irlandia kuno dan ingat banyak detail dari hidupnya sebagai Bridey
Murphy yang pernah tinggal di Belfast Irlandia pada abad ke-19.
Ia
juga teringat pada dua orang terkenal saat itu, Mr. John Carrigan dan Mr. Farr.
Saat dilakukan identifikasi dalam berkas arsip kota, ditemukan bahwa pada tahun
1865-1866 tercantum dua individu tersebut sebagai pedagang. Hingga kisah ini
ditampilkan dalam sebuah film di tahun 1956 yang berjudul “The Search for Bridey Murphy”.
2.
Imad Elawar
Imad
Elawar seorang bocah 5 tahun asal Lebanon yang mengungkapkan kisah masa lalunya
yang tinggal di sebuah desa dekat tempat tinggalnya. Nama yang dia ungkapkan adalah “Jamileh” dan
“Mahmoud”. Dimana pada usia yang ke dua tahun ia menghentikan beberapa orang
asing yang sedang melintas dan mengatakan bahwa mereka bertetangga. Kejadian
tersebut menarik perhatian Dr. Ian Stevenson untuk menangani kasus Imad. Dalam
pengujian Dr. Ian Stevenson bersama keluarga Imad, ia mengunjungi rumah Imad
dimasa lalu. Dr. Ian Stevenson pun
melakukan indentifikasi di daerah tersebut dan Imad mampu menunjukkan bukti
serta tiga belas fakta dalam kenangannya yang sangat akurat.
Selain
itu ia juga bisa mengindetifikasi keluarga besar Mohmoud, Mohmoud, Jamileh dan
para selirnya di kehidupan sebelumnya melalui foto-foto yang dikumpulkan. Imad
juga bisa mengingat di mana ia menyimpan senjatanya dan juga mampu
berbincang-bincang dengan beberapa orang di sekitar rumah dan lingkungannya
tentang pengalaman mereka selama berhari-hari saat menjadi tentara. Ada 51 dari
57 pengalaman Imad yang diverifikasi dengan benar dan akurat selama
kunjungannaya. Perlu diketahui bahwa Imad sendiri telah membuat lebih dari 55
klaim yang berbeda tentang kehidupan sebelumnya. Hal inilah yang membawa
kisahnya mengenai reinkarnasi yang menjadi salah satu kisah popular.
3.
Cameron Macauley
Camareon
macauley lahir di Glasgow, Skotlandia.
Di Usia dua tahun dia mengatakan kepada ibunya bahwa dia berasal dari
sebuah pulau bernama Barra, di lepas pantai barat Skotlandia. Cameron berbicara
tentang sebuah rumah putih dan pantai dimana pesawat biasa mendarat. Dimana ia
juga mempunyai anjing hitam-putih dan ayahnya bernama Shane Robertson yang
tewas dibunuh. Dia menggambarkan rumah putih di tepi pantai dan ia pun telah
kehilangan ibunya serta ia sangat merindukan Barra. Pada akhirnya sang ibu pun
mengajaknya berkunjung ke Barra dimana landasan pesawat berada di tepi pantai.
Keluarga
Cameron menemukan rumah putih serta anjing hitam dan putih milik Cameron di
salah satu foto keluarga mereka bersama mobil milik Cameron dulu. Dimana saat
itu tidak ada yang mengingat tentang kehidupan pada saat itu, bahkan ia mampu
menunjukkan jalan dan keanehannya yang ada. Ketika ia tumbuh dewasa perlahan
Cameron pun kehilangan kenangannya. Tetapi ia masih meyakini bahwa kematian
bukanlah akhir. Ia juga menyatakan bahwa ia berada di perut ibunya sekarang
setelah ia jatuh melalui lubang misteri yang ia sendiri tidak tahu. Cerita ini
pernah ditayangkan di salah satu stasiun televise Inggris dan membuat kasus
Barra menjadi salah satu kisah reinkarnasi terbaik yang pernah
didokumentasikan.
4.
Parmod Sharma
Parmod
Sharma lahir di India tahun 1944, ketika ia berumur dua tahun, Parmod
mengatakan pada ibunya bahwa istrinya bisa memasak sehingga ibunya tak perlu
Memasakan makanan untuknya. Sekitar 145
kilometer jarak dari tempat kelahirannya ke tempat ia berada sekarang. Antara
tiga sampai empat tahun, Parmod mendeskripsikan sebuah bisnis yang bernama
“Mohan Brothers”, dimana ia bekerja dengan keluarga lainnya menjual kue dan
air. Dia juga membangun miniatur toko dan menyajikan kue dan air untuk
keluarganya.
Parmod
adalah pedagang yang baik dan mengomentari masalah keuangan yang tengah
dihadapi oleh keluarganya. Dia juga mengatakan bahwa kehidupan sebelumnya, ia
menjadi sakit karena mengkonsumsi susu mentega. Bahkan ia mengungkapkan bahwa
dia meninggal di bak mandi setelah mandi obat. Orang tuanya pun berjanji untuk
membawanya ke Moradabad setelah ia mampu belajar membaca. Akhirnya saat mereka
pergi ke Moradabad ternyata ada sebuah keluarga dengan nama Mehra yang telah
menjalankan usaha soda dan kue dengan tokonya bernama “Mohan Brothers” selama
sepuluh tahun.
Dari
kisah yang diceritakan oleh keluarga Mehra dan arsip kota di ketahui bahwa
Manager Parmanand Mehra telah meninggal dunia pada tahun 1943 karena sering
mengkonsumsi susu mentega dan menderita penyakit pencernaan dan peritonitis.
Parmanand mencoba untuk melakukan terapi mandi obat sebagai pengobatan dan
telah melakukan terapi tersebut sangat lama sebelum kematian menjemputnya.
5.
James Leininger
Pada
usia muda James leninger mulai ingat kehidupan masa lalunya sebagai pilot
pesawat tempur angkatan laut dan pesawat adalah satu-satunya hidupnya. Seiring
dengan waktu, obsesinya berubah menjadi sebuah mimpi buruk. Dia jarang tidur
dan terus berbicara tentang pesawat, tentang senjata dan kecelakaan menakutkan
dengan pesawatnya. James adalah bocah tiga tahun yang mampu menunjukkan pada
ibunya bagaimana kerusakan yang terjadi pada sebuah pesawat tempur.
Tidak
sampai disitu, James juga mampu memeriksa pesawat layaknya seorang pilot dan
mampu melakukan pre flight. Hal itu membuat banyak orang saat itu menjadi
sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh James. James juga memberitahukan
pada ayahnya bahwa ia menggunakan pesawat Natoma dan tahu nama co-pilotnya, Jack
Larson. Pesawat Natoma memanglah sebuah pesawat Pasifik dan Jack Larson sang
co-pilot sendiri masih hidup. Setelah James mengatakan kepada ayahnya bahwa ia
telah tewas dalam pesawatnya di Iwo jima, ayahnya menemukan pilot bernama James
M. Huston Jr melalui arsio dokumentasi Negara. Disebutkan bahwa sang pilot
telah meninggal disana saat pertempuran di Iwo Jima berlangsung.
Itulah
beberapa contoh yang dikutip, serta ada salah satu cerita tentang Reinkarnasi
yang sangat terkenal yaitu seorang anak yang bernama Santhi Devi yang
dilahirkan pada tanggal 12 Oktober 1926 di Delhi. Santhi Devi dapat
menceritakan segala macam pengalamannya yang dialami waktu kehidupannya yang lampau.
Sampai pada kejadian yang sekecil-kecilnya. Orang tua Santhi menganggap
ceritanya hanya obrolan anak-anak belaka. Namun karena Santhi menceritakannya
pada orang tuanya, timbullah niat untuk membuktikannya. Ternyata apa yang
diceritakan oleh Santhi Devi adalah benar setelah menunjukkan bukti-bukti
seperti tempat tinggalnya dulu di Mutra, suaminya yang masih hidup bernama
Pandit Kadar Natcha Chaubuy dan banyak lagi bukti-bukti lainnya.
Dan juga
pernah diceritakan bahwa Pitagoras ketika masih kecil ingat dengan jelas
kejadian ketika ia membawa sebuah perisai di dalam sebuah kuil di Grat yang
dilakukan olehnya dalam Reinkarnasi yang dulu bersama dengan pangeran dari
Troya. Demikianlah beberapa contoh nyata tentang reinkarnasi atau punarbhava
yang bisa dijelaskan.
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan Reinkarnasi adalah kelahiran dan kematian
yang berulang-ulang ke dunia maya yang dialami oleh setiap manusia karena
terikat akan karma subha dan asubha karma. Dan dengan adanya reinkarnasi maka
orang harus sadar bahwa segala kelahiran tergantung dari karma wasananya.
Ketika ia mampu berbuat baik maka lahirlah ia menjadi orang yang berbahagia,
sehat da berhasil cita-citanya. Sebaliknya bila orang membawa karma buruk, ia
akan lahir menjadi orang yang menderita. Oleh karena itu kelahiran
berululang-ulang ini merupakan sebuah kesempatan untuk memperbaiki diri untuk
meningkatkan hidup ke taraf yang lebih tinggi. Sampai sang atma mencapai titik
kesempurnaan, kekal abadi yang disebut dengan Moksa. Arti positif dari
mempelajari reinkarnasi adalah sebagai pedoman untuk menuntun manusia dalam
menjalani kehidupan dan melakukan kebaikan sampai tingkat kesempurnaan yang kekal abadi yaitu Moksa. Maka dari itu
dalam suatu kelahiran kembali harus selalu berharap, berdoa, dan melakukan
usaha yang sungguh-sungguh untuk mneghilangkan nafsu yang melekat dalam pikiran
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Bhagavad Gita menurut Versi aslinya oleh Sri
Srimad A.C Bhaktivedanta Swami Prabhupada Acarya Pendiri Internasional society
for Krsna consciousness sloka 2.27, 2.13, 2.22, 15.8, 4.5, 5.19, 5.11 .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar