ARTIKEL
STUDI AGAMA - AGAMA
“KELUARGA
SUKINAH”
OLEH:
NI KADEK DEWIK
19.1.004
PRODI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
STKIP AGAMA HINDU AMLAPURA
AMLAPURA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berkeluarga
adalah adalah suatu upaya untuk mewujudkan
tujuan hidup agama hindu dalam jenjang Grhasta Asrama. Di setiap
perkawinan untuk membangun rumah tangga ada dua tujuan yang harus diselesaikan
dalam berkeluarga yaitu mewujudkan artha dan kama yang berdasarkan Dharma. Di
setiap keluarga harus benar-benar mampu mandiri mewujudkan dharma dalam
kehidupan ini. Kemandirian dan profesionalisme inilah yang harus benar-benar
disiapkan oleh seorang hindu untuk mencapai keluarga yang sukinah. Dalam hal
ini saya akan membahas lebih jelas mengenai keluarga sukinah seta kewajiban-kewajibannya menurut agama Hindu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
§ Apa pengertian Keliarga sukinah?
§ Apa tujuan dari keluarga sukinah?
§ Apa saja kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap
keluarga menurut masing-masing swadharmanya?
1.3 TUJUAN PENULISAN
§ Untuk mengetahui apa itu keluarga dan apa maksud
dari keluarga sukinah.
§ Untuk mengetahui apa saja tujuan dari keluarga
sukinah.
§ Untuk mengetahui apa saja kewajiban setiap keluarga
menurut suahdharmanya masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KELUARGA SUKINAH
Istilah “keluarga” berasal dari bahasa
sansekerta, dari kata “kula” artinya Abadi
atau hamba dan “warga” artinya jalinan /ikatan pengabdian . Keluarga artinya jalinan /ikatan pengabdian suami
, istri dan anak . Jadi Keluarga adalah persatuan yang terjalin diantara
seluruh anggota keluarga dalam rangka pengabdiannya kepada amanat dasar yang
mesti di emban oleh keluarga yang
bersangkutan .
Sedangkan kata ”Sukinah” atau
Sejahtera berarti terpenuhi segala kebutuhan lahir dan bathin. Bhoga
,Upabhoga , pari bhoga (Depag.RI, 1983:21) yaitu sandang, pangan
dan papan serta jalinan kasih yang sejati .
Jadi yang dimaksud dengan keluarga
sukinah/sejahtera adalah keluarga yang dibentuk hanya berlangsung sekali dalam
hidup manusia, keluarga atau rumah tangga bukanlah semata-mata tempat
berkumpulnya laki dan wanita sebagai pasangan suami istri dalam satu rumah,
makan-minum bersama. Namun mengupayakan terbinanya keperibadian dan ketenangan
lahir dan bathin, hidup rukun dan damai, tentram, bahagia dalam upaya
menurunkan tunas muda yang suputra (Jaman, 195 :3).
Pengertian Keluarga sejahtera menurut
Padangan Hindu adalah
terpenuhinya kebutuhan hidup jasmani dan rohani . hidup dalam suasana berkecukupan .selaras , serasi dan seibang
sesuai suadharma atu kewajiban masing-masing.
2.2 TUJUAN KELUARGA SUKINAH
Keluarga sukinah atau keluarga sejahtera memiliki
tujuan sebagai berikut:
· Menciptakan keharmonisan serta keselarasan antara hak dan kewajiban di masing-masing swadharma.
· Mempersatukan kedua pribadi yang berbeda.
· Mempertahanka keutuhan cinta dan kasih sayang di setiap keluarga.
· Saling mengisi kekurangan satu sama lain.
· Melaksanakan kewajiban-kewajiban setiap swadharma.
2.3 SWADHARMA KELUARGA
Suatu keluarga yang utuh dan
sempurna terdiri dari suami, istri , anak . Untuk mengujudkan
keluarga sejahtera masing –masing
keluarga mempunyai kewajiban
fungsional(swadharma) masing-masing.
·
Suadharma suami
a.
Melindungi istri
dan anak-anaknya
b.
Menyerahkan harta dan menugaskan istri sepenuhnya untuk mengurus rumah tangga serta urusan agama bagi
keluarga.
c.
Menjalani hidup
dengan member nafkah istri
bila karena suatu urusan penting
ia tinggalkan istrinya keluar daerah.
d.
Memelihara
hubungan kesucian dengan istri dan saling percaya memprcayai
sehingga terjalin hubungan kasih sayang dan keharmonisan rumah tangga.
e.
Berupaya agar
istrinya selalu ceria dan bahagia di
tengah keluarga guna dapat mengujudkan
kewibawaan keluarga.
f.
Menggauli
istrinya, mengusahkan agar tidak timbul
perceraian , dan masing-masing tidak melanggar kesucian.
·
Suadharma
istri
a.
Sebagai seorang istri ataupun wanita hendaknya diluar berusa untuk menghindari bertindak
diluar pengetahuan suami atau orang tua.
b.
Istri /wanita
harus pandai-pandai membawa diri dan pandai mengatur rumah tangga.
c.
Istri harus setia pada suaminya dan hendak
selalu berusha tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan untuk hidup suci.
d.
Istri harus
selalu mengendalikan diri dalam keadaan suci dan selalu ingat kepada suami dan tuhan.
e.
Istri
berkewajiban melihara rumah tangga.
f.
Seseorang istri dapat bekerja untuk menunjang
kehidupan asal tidak bertentangan dengan
kesopanan terutama bila suaminya kurang mampun member nafkah .
g.
Wanita
telah diciptakan menjadi ibu, disamping
itu ia mempunyai pula kewajiban sebagai pengurus rumah tangga dan
menyelenggaran upacara keagamaan.
·
Suadarma Anak
a.
Pertama adalah
berguru , belajar atau menuntut ilmu
pengetahuan (brahmacari).
b.
Seorang anak
wajib menghormati orang tuanya dengan teguh melakukan pengendalian diri, mengamalkan kebajikan dan
menegakan kebenaran.
c.
Melakukan
upacara Sradha bagi leluhurnya dan kegiatan keagamaan yang ditentukan di dalam
weda.
d.
Memberi
pertolongan dan mendermakan hasil usahanya.
Kitab Sarasamucascaya menyatakan :
“Durbalartham balam yasya tyagartham ca parigrahah
Pakaccaivapacitartham pitarastena ptrinah”
(S.s. 228)
Artinya:
Yang dianggap anak adalah orng yang
menjadi pelindung bagi orang yang memerlukan pertolongan , serta menolong
kaum kerabat yang tertimp kesengsaranan , mensedekahkan segala hasil
usahanya, memasak dan menyediakan makanan untuk orang-orang miskin anak yang
demikian itu putra sejati namanya.
“Tapascaucavata nityam dharmasatyaratena ca,
Matapitroharahah pujanam karyamanjasa”
(S.s. 239)
Artinya :
Orang yang selalu hormat kepada ibu bapaknya dinyatakan teguh melalukan tapa dan menyucikan diri, dan tetap teguh
berpegang kapada kebenaran dan
kebajakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan dari pernyataan di
atas dimana keluarga sukinah ialah keluarga yang bahagia lahir batin. Dimana
setiap keluarga mampu menjalankan kewajiban-kewajiban disetiap swadharmanya
masing-masing tampa ada rasa keterpaksaan dan beban, semua dilakukan dengan
iklas dan penuh rasa tanggung jawab. Sebagai mana setiap keluarga mampu
membangun kebahagian dan kesejakteraan yang hakiki dan mampu menciptakan
keselarasan dalam keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar