ARTIKEL SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI INDIA
NAMA KELOMPOK :
NI NENGAH MIA SUTRISNA DEWI. (201036)
I GUSTI AYU OKTAVIANI. ( 201041)
NI GUSTI AYU RISKA CAHYANINGRUM (201042)
STKIP AGAMA HINDU AMLAPURA
TAHUN AJARAN 2020/2021
SEJARAH AGAMA HINDU DI INDIA
Agama Hindu adalah agama tertua didunia, yang masih hidup dan berkembang sangat baik sampai saat ini. Walaupun agama hindu sudah berkembang sejak tahun 5000 SM, namun ajaran dan pikirannya masih relevan dalam abad moderan ini. Agama Hindu pada awalnya muncul di lembah sungai Shindu, India sebelah barat daya, yang sekarang dikenal dengan nama PUNYAB. Nama Hindu sesungguhnya diambil dari kata Sindhu. Orang Persia yang mengadakan kontak ke lembah sungai Sindhu yang menyebut Sindhu dengan kata Hindu, karena mereka tidak bisa menyebut lafal ‘s’.
Ajaran agama Hindu bersifat universal dan memberikan kebebasan bagi penganut-penganutnya untuk mengayati dan merasakan sari-sari ajaranya. Dengan ajaran sifat universal, agama Hindu bukanlah agama dengan satu golongan saja, oleh karena ajaran agama Hindu mengajarkan ajaran yang universal, maka ajaran yang selalu segar dan benar serta dapat ditrima sepanjang masa.
Peredaran dan perubahan jaman tidak akan menyebabkan agama Hindu ketinggalan dan ditinggalkan, karena kebenaran abadi tidak luput oleh jaman. Namun agama Hindu selalu menerima perubahan-perubahan penggunaan sarana akibat perkembangan zaman.Mengenai sejarah perkembangan agama Hindu di India dapat di bagi menjadi beberapa fase/zaman yaitu: Zaman Weda, Zaman Brahmana, Zaman Upanisad.
PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI INDIA PADA ZAMAN WEDA
Zaman Weda adalah zaman diturunkannya ajaran Weda (Wahyu) oleh Ida Sang Hyang Widhi dan ditrima oleh para Maha Rsi. Penurunan Weda ini sesungguhnya dalam kurun waktu yang sangat panjang. Kata Weda berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata “vid” yang berarti mengetahui. Jadi kata Weda berarti Pengetahuan, yaitu pengetahuan suci dari Sang Hyang Widhi Wasa.
Zaman Weda di India dimulai dengan datangnya bangsa arya ke India urang lebih 1500 SM, bertempat di lembah sungai Sindhu. Bangsa Arya adalah bangsa yang berasal dari Austria, Hongaria, dan Babylonia. Mereka datang ke India melalui laut hitam menuju selat Bosporus. Di selat Bosporus bangsa Arya berpisah menuju dua arah yaitu ke utara menuju India dengan membawa kebudayaan Weda dan ke timur menuju iran dengan membawa kebudayaan Awesta. Masa perpindahan bangsa arya menuju India dan iran diselat Bosporus di sebut fase indo-iran.
Sebelum mengalami perpisahan, bangsa Arya pada mulanya mengalami hidup bersama.
PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI INDIA PADA ZAMAN BRAHMANA
Zaman Brahmana ditandai dengan munculnya kitab suci Brahmana yaitu bagian Weda yang berisi tentang peraturan-peraturan dan kewajiban-kewajiban keagamaan. Kitab Brahmana juga disebut Karma Kanda yang disusun dalam bentuk Prosa. Kata Brahmana berasal dari kata “Brahman” yang berarti Doa yaitu ucapan-ucapan suci yang diucapkan oleh Brahmana pada waktu melaksanakan korban suci.
Pada zaman Brahmana, kehidupan beragama yang lebih ditonjolkan adalah pelaksanaan korban suci/yadnya. Dengan demikian segala sesuatunya diatur berdasarkan korban suci/pelaksanaan upacara yadnya, akibat dari penonjolan pelaksanaan yadnya, maka fungsi dari peranan para Brahmana semakin penting, dan masyarakat bergantung sepenuhnya pada para brahmana.
Dalam pelaksanaan upacara yadnya pada zaman brahmana selalu disertai dengan upacara mantra-mantra Weda yang dirapalkan oleh pendeta catur (sruti). Pendeta yang merapalkan/mengucapkan reg Weda disebut Hotr, untuk sama Weda disebut Udgatr, untuk yajur Weda disebut Adwaryu, dan untuk atarwa Weda disebut Brahman. Disamping semaraknya pelaksanaan upacara di India, pada zaman itu juga terjadi pengklasifikasian masyarakat sesuai dengan profesinya menjadi 4(empat) warna/golongan. Keempat warna/golongan tersebut disebut catur warna, yang terdiri dari: Warna/golongan Brahmana terdiri dari orang-orang suci
Warna/golongan Ksatrya yaitu meeka yang memegang pemerintahan
Warna/golongan Wesya yaitu yang memiliki keahlian berdagang
Warna/golongan Sudra yaitu yang menolong ketiga golongan diatas
pada zaman Brahmana Agama Hindu berkembang sampai ke India tengah, yaitu di dataran tinggi Dekan dan lembah Yamuna. Di tempat ini pula ditulis peraturan-peraturan mengenai tuntunan tentang kehidupan (tata susila). Peraturan dan tuntunan ini ditulis berdasarkan kitab Weda sruti, sehingga isinya tidak perlu di ragukan kebenarannya.Selama kurun waktu zaman Brahmana, kegiatan keagamaan ditekankan pada pembuatan persembahan sesaji, sehingga periode ini disebut dengan zaman Brahmana.
PERKEMBANGAN AGAMA HINDU DI INDIA PADA ZAMAN UPANISAD
Kehidupan beragama Hindu pada zaman Upanisad, bersumber pada ajaran-ajaran kitab Upanisad yang tergolong sruti dijelaskan secara pilisofis. Konsep keyakinan terhadap panca sradha dijadikan titik tolak pembahasan oleh para Rsi dan para arif bijaksana. Disamping itu, tujuan hidup yang disebut catur purusa artha (dharma, artha, kama, dan moksa) di formulasikan menjadi lebih jelas.
Zaman Upanisad berlangsung sejak tahun 800 SM. Agama Hindu yang berkembang di dataran tinggi dekan dan lembah Sungai Yamuna, terus meluas ke lembah sungai Gangga adalah daerah yang dihuni oleh penduduk dengan sumber kehidupan beraneka ragam, namun yang utama adalah berdagang. Dengan pola pikir perekonomian penduduk lembah sungai gangga tidak menginginkan praktek kehidupan beragama secara upacara yang berlebihan.
Kata upanisad berasal dari bahasa sanskerta dari akar kata upa yang berarti dekat, niberarti guru/pemimpin dan sad artinya duduk. Upanisad berarti duduk dekat guru untuk mendengarkan ajara-ajaran suci kerohanian. Upanisad mengajarkan tentang bagaimana caranya mengatasi kegelapan jiwa untuk akhirnya menemukan “sat cit ananda” (kesadaran dan kebahagiaan).
Penerapan ajaran tattwa/filsafat agama hindu dimulai sejak zaman Upanisad. Pandangan yang menonjol pada zaman ini yaitu suatu ajaran yang bersifat monistis dan absoluteisme, yang artinya ajara yang mengajarkan bahwa segala sesuatu yang bermacam-macan ini dari satu asal yang disebut “brahman”.
Melalui Upanisad yaitu duduk dekat dengan guru untuk menerima wejangan-wejangan suci yang bersifat rahasia. Ajaran-ajaran tersebut diberikan kepada murid-muridnya yang setia dan patuh secara terbatas di hutan. Ajaran Upanisad juga disebut Rhasiopadesa atau Aranyaka yang berarti ajaran rahasia yang ditulis di hutan. Mengenai isi pokok Upanisad adalah hakekat Panca Sradha Tattwa. Jumlah semua Upanisad ada 108 buah dan setiap weda samhita memiliki upanisad tersendiri yaitu:
Rg Weda memiliki : Aiteria Upanisad, Kausitaki Upanisad
Sama Weda memiliki : Candogya Upanisad, Kena Upanisad, Matreyi Upnisad
Yajur Weda memiliki : Taittiriya Upanisad, Suetaspatara Upanisad, Ksurika Upanisad, Brhadakanyaka Upanisad, Jabala Upanisad
Atharwa Weda memiliki: Prasna Upanisad, Mandukya Upanisad, Atharwasira Upanisad
Tuntunan keagamaan pada jaman Upanisad diarahkan untuk melepaskan diri dari ikatan-ikatan duniawi dan kembali keasal untuk bersatu dengan sang pencipta. Pada jaman Upanisad, berkembang 9 (sembilan) aliran filsafat yang dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu:
Kelompok Astika adalah aliran pilsafat yang sepenuhnya mengikuti kebenaran weda sebagai sumber ajaran untuk percaya kepada Ida Sang Hyang Widhi. Yang termasuk kelompok astika adalah:Wedanta,Mimamsa,Nyaya,Samkhya,Waisesika,Yoga
Kelompok Nastika adalah aliran yang tidak mengikuti kebenaran weda sebagai sumber ajaran untuk percaya kepada Ida Sang Hyang Widhi. Yang termasuk kelompok Nastika adalah: Carwakas,Buddha,Jaina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar