Adat, Tradisi, Agama, Budaya Hindu Bali

Minggu, 29 Maret 2020

AHIMSA

                                               AHIMSA
                              -------------
                            -----------------
                         ----------------------
                   Oleh:
                           I Nyoman Suryana 

BAB I
                                                              PENDAHULUAN

I.A.Latar Belakang
            pada zaman ini,kebenaran dan kebajikan sudah mulai memudar danorang-orang mulai melakukan hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama.Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pemahaman dalam ajaran agama atau bahkan sudah memahami tetapi tidak melaksanakannya.Bahkan di masa sekarang ini,rasa individualisasi muncul dan rasa saling memiliki serta cinta kasih terhadao sesame mulai memudar.Terjadi kriminal dimana-mana,seperti pembunuhan,perampokan,pemerkosaan,perzinahan,dan masih banyak lagi.Perbuatan-perbuatan tersebut jelas telah menyimpang dari ajaran susila yang tercatum dalam pustaka suci.Salah satu ajaran yang melarang adanya  perbuatan sejenis itu kekerasan seperti itu adalah ajaran Ahimsa yang dipopulerkan oleh Mahatma Gandhi.Ajaran Ahimsa terdapat  diberbagai pustaka suci Hindu,seperti Sarasamuccaya,Bhagavadgita,Whraspati Tattwa,dan pustaka lainya.
           Oleh karena hal tersebut diatas,maka melalui makalah ini penulis ingin menguraikan mengenai salah satu bagian dari Panca Yama Brata yang merupakan pokok ajaran subhakarma yaitu ajaran Ahimsa yang tercatum dalam putaka suci Hindu khususnya kitab Sarasamuccaya dan Bhagavadgita yang merupakan pustaka suci yang paling dikenal oleh umat pada umumnya.
I.B.Rumusan Masalah
     1.Apa pengertian Ahimsa
    2.Apa pengertian  Bhagavadgita dan apa pengertian Sarasamuccaya
    3.Pembunuhan yang bagaimana yang diijinkan oleh ajaran veda
I.C.Tujuan
     1.Untuk mengetahui pengertian Ahimsa
     2.Untuk mengetahui pengertian Bhagavadgita dan Sarasamuccaya
     3.Untuk mengetahui jenis pembunuhan yang di olehkan menurut ajaran Veda.
                                         
BAB II
                                                                       PEMBAHASAN
II.A.Pengertian Ahimsa
              Kata Ahimsa berasal dari dua kata yaitu’’A”yang berarti  tidak,dan’’ Himsa”yang berati membunuh.Jadi Ahimsa adalah tidak membunuh/menyakiti.Ahimsa merupakan bagian penting dari agama Hindu,Jainisme,dan Bhuddhisme.Akarnya tumbuh dalam tanah Veda dan Upanisad yang subur,yang merupakan kitab Hindu yang utama.Ahimsa mengajarkarkan bahwa sseorang harus menganggap semua mahluk hidup adalah perlambangan dari tuhan dan sehingga seseorang  itu tidak boleh melukai pikiran,dengan kata-kata,atau perbuatan mahluk lainya.Terdapat salah satu sloka yang  dalam veda yang mengatakan”Ahimsaya paro dharmah”yang aratinya”Dharma atau kebajikan tertinggi adalah Ahimsa”.Disini kita diajarkan untuk selalu menumbuhkan rasa kasih sayang pada tanaman dan pohonan maupun lingkungan hidup.
              Ahimsa juga berarti tidak melakukan kekerasan atau tidak melukai.Ahimsa  mengajarkan bahwa seseorang harus menganggap semua mahluk hidup adalah perlambangan dari Tuhan dan sehingga seseorang itu tidak boleh melukai pikiran,atau perbuatan mahluk lainnya.
              Dokrin ahimsa yang lain termasuk unsur penting berikut ini:
a.Dari sudut pandang tanpa kekerasan,ahimsa berate cinta universal untuk semua mahluk.Karena tuhan yang Maha esa berada dalam semua mahluk.cinta antara mahluk adalah cinta pada tuhan.
b.Sangatlah tidak mungkin untuk mempertahankan keberadaan dalam dunia fisik ini tanpa melukai atau membunuh beberapa mahluk.dalam semua situasi dan keadaan haru dengan cermat diterapkan agar dapat mengurangi jalan ahimsa.
c.Kemarahan dan benci tidak dapat berdampingan dengan ahimsa.Kemarahan yang membabi buta mengarahkan seseorang itu untuk melakukan kekerasan.seseorang pengikut jalan ahimsa harus rendah hati dan menjalankan tugasnya dengan semangat pengabdian.
d.ketamakan dan keposesifan adalah dua penyebab dari ketidak adilan dan penderitaan mahluk hidup.
e.Pengabdian adalah unsur  yang sangat penting  dalam ahimsa.Seseorang tidak harus puas dengan kemakmurannya sendiri,tetapi ia juga harus perihatin pada penderitaan bagi semua umat manusia.
f.pengikut dari ahimsa harus berlatih kedisiplinan.
g.Ahimsa menyatakan persamaan hak dan kesempatan bagi semua tidak memandang perbedaan kasta,warna kulit,keturunan,ras,jenis kelamin dan agama.
h.Ahimsa mengajarkan rasa sayang pada tanaman dan pohon.Hindu adalah agama pertama yang menyadari pentingnya untuk melindungi lingkungan.
             “Engkau tidak boleh menggunakan tubuh yang diberikan tuhan untuk membunuh mahluk tuhan,apkah mereka manusia,binatang,atau apapun’,//Yajur Veda Samhita 12.32
II.B.Pengertian Bhagavadgita dan Sarasamuccaya
                a.Pengertian Bhagavadgita
           Bhagavadgita,yanyian Devada,Ia sering menamakan sebagai Veda kelima,pancamo Veda.Bhagavadgita merupakan bagian dari Mahabharata yang termasyur,yang berupa dialog yang di tuangkan dalam bentuk syair.Dalam dialog ini,Krishna yang meruapakan Keperibadian Tuhan Yang Maha Esa adalah pembicara utama,sedangkan Arjuna adalah murid langsung dari Sri Krishna.Pengertian Bhagavadgita dapat dilihat dari beberapa jenis yaitu;
1.Bhagavadgita dalah sebagai pencamo veda yang bersifat suplemen yang mana Bhagavadgita adalah sebuah Upanisad dan Upanisad Itu sendiri adalah Veda yang Tergolong Sruti.
2.Bhagavadgita adalah ajaran mistik .kitab ini bertujuan untuk menguak tabir rahasia ketuhanan sehingga memudahkan umatnya melaksanakan jalan lintas itu menuju kekekalan Brahman atau Nirvana Brahman atau Moksa.Kitab ini dikenal sebagi Kitab Gita Rahasi.
3.Bhagavadgita adalah kitab Yoga.Dimana Yoga itu adalah satu sistim dan juga satu metode menghubungkan diri atau bersembah kepada tuhan agar mendapat rahmat dari padaNYA.
              Adapun sloka yang menyangkut tentang Ahimsa;
                  Vedavinasinam nityam ya enam ajam avyanam
                         Katham sa purusah partha kam ghatyati hanta kam
                                                                       Bhagavadgita sloka II-2                                                                                                                  Artinya;wahai partha,bagaiamana mungkin orang yang mengetahui orang yang mengetahui bahwa               
            sang roh musnakan,bersifat kekal tidak dilahirkan dan tidak pernah berubah dapat membunuh
                              seseorang atau menyebabkan seseorang membunuh.
                   Dari sloka diatas dapat dipahami bahwa seseorang yang membunuh tidaklah dapat memusnahkan roh atau atman seseorang,yang terbunuh tersebut adalah badan kasar atau stula sariranya saja.Tetapi walaupun roh itu tidak dapat dimusnahkan,bukan berarti seseorang diberikan kebebasan untuk menyakiti ataupun membunuh orang lain.Akan tetapi kekerasan itu dibenarkan untuk dilakukan apabila kekerasan tersebut untuk memperoleh keadilan yang utama.Adapun sloka yang menguraikan tentang kekarasan atau pembunuhan yang dilakukan oleh para ksatriya dalam pertempuran yaitu;
            ‘’ Yadrcchaya co’papannam svarga-dvaram apavrtam,
                       Sukhinah ksatriyah partha labhante yuddham idrsam’’.
                                                                          Bhagavadgita sloka II-32
Artinya;
   Berbahagialah pahlawan sejati yang mendapat kesempatan untuk bertempur dalam hal seperti ini,
      wahai Arjuna,karena bagi mereka pintu surge telah terbuka lebar.
            Dalam hal ini perlu dipahami pula bahwa kebahagian seorang ksatria bukan terkandung pada kesenangan rumah tangga dan kenyamanan keluarga,tetapi dalam berjuang menegakan kebenaran atau dharma.Dengan kutipan sloka Bhagavadgita dapat di tarik kesimpulan bahwa kekerasan atau membunuh/Ahimsa tidak hanya merupakan perbuatan yang berdosa,akan tetapijuga merupakan suatu perbuatan yang memiliki kegunaan seperti untuk memperoleh keadilan yang dapat dilakukan oleh para ksatriya dalam pertempuran.
               b.Pengertian Sarasamuccaya
        Kitab sarassamuccaya adalah sari pati dari Asta Dasa Parwa yang disarikan oleh Bhagawan Waruci.Asta Dasa Parwa adalah delapan belas Parwa yang membangun kitab Mahabharata karya Bhagawan Byasa.Sarasamuccaya adalah salah satu susastra Hindu yang merupakan ajaran etika.Yang merupakan pedoman tentang tingkah laku yang baik dalam kehidupan manusia yaitu relegi dan etika.Ajaran etika perlu dipahami oleh umat sebagai alat untuk menuntun dirinya mencapai kesempurnaan.Sarassamuccaya merupakan kitab yang banyak menguraikan tentang etika hidup,antara murid dengan gurunya karena guru dijadikan teladan oleh muridnya.
          Sarasamuccaya dengan jelas menyebutkan bahwa manusia pada dasarya memiliki kecendrungan untuk berbuat baik dan juga berbuat buruk.Oleh sebab itu menurut kitab Sarasamuccaya kehidupan ini tidak boleh mengabaikan  etika,karena etika juga dapat menuntun umatnya lepas dari ikatan duniawi untuk menuju kesempurnaan.Sehingga dengan demikian manusia itu tetap sadar dan mampu bertingkah laku yang baik dalam kehidupan ini.
II.C.Pembunuhan yang Dibenarkan
                Pembunuhan atau perbuatan dosa sesunguhnya tidak pernah berhasil baik,sebab kebaikan tidak pernah bersahat dengan kejahatan.Tuhanpun tidak menolong orang yang berdosa.Bila orang sadar akan dosa,lakukan penyucian diri dan sebanyak-banyaknya berbuat baik.Perbuatan jahat tidak berumur panjang dan pelaku kejahatan selalu menderita.Bagaimana membebaskan diri dari perbuatan dosa atau pembunuhan itu,caranya tentu dengan mengetahui pembunuhan yang dibenarkann oleh kitab suci Veda.
                 Adapun pembunuhan yang di benarkan atau diijinkan oleh dan bahkan diwajibkan oleh ajaran Veda.Membunuh untuk mempertahankan hidup bukanlah tindakan himsa karma.Membunuh kuman-kuman yang menular,baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihata,juga boleh dilakukan.Bahkan Bhagavadgita yang disabdakankan oleh Keperibadian Tuhan Yang Maha Esa,Sri Krishna adalah merupakan perintah kepada Arjuna untuk bangkit dan melakukan kewajibannya membunuh lawan-lawanya di medan perang.Pembunuhan harus dilakukan dalam rangka melakukan tugas dan kewajiban.Pembunuhan binatang dapat dilakukan dalam rangka korban suci,misalnya pembunuhan uutuk persembahan para dewa,untuk para leluhur,dan untuk persembahan para tamu.Adapun pembunuhan yang tidak boleh disalahkan,misalnya seseorang yang membela diri dalam menghadapi serangan perampok demi mempertahankan jiwa raga dan harta bendanya.Begitu jugasemua mahluk hidup yang melakukan pembunuhan demi makan dan mempertahankan hidupnya tidak bisa serta merta disalahkan.Dan manusia diijinkan melakukan pembunuhan binatang untuk kebutuhan hidupnya.
               Bhagavata Purana 6.4.9 mengatakan;’’Annam caranam acara hy apadah pada-carinam ahasta-yuktanam dvi-padam ca catus-padah’’,secara alamiah,buah-buahan dan bunga diperuntukan sebagai makanan binatang berkaki empat seperti sapidan kerbau’,binatang yang tidak menggunakan kaki depan sebagai tangan adalah makanan bagi binatang seperti macan,yang memiliki cakar’,dan binatang berkaki empat seperti rusa dan kambing,maupun biji-bijian,adalah makanan bagi manusia’’.
                 Kendatipun manusia diijinkan untuk membunuh,tapi hendaknya kita harus menyikapi’’hak’’ itu dengan sangat hati-hati.Itu Artinya kita tidak bisa membunuh dengan sembarangan dengan alasan bahwa sang roh itu tidak pernah terbunuh meski badan kasarnya terbunuh.
                                                                           BAB III
                                                                               PENUTUP
III.A.Kesimpulan:
                  Yang dimaksud dengan ahimsa adalah tidak menyakiti/tidak membunuh.Membunuh atau menyakiti yang sangat dilarang yaitu pembunuhan/pebuatan buruk yang dilatarbelakangi oleh rasa/ niat jahat,benci,dendam dan adanya rasa marah/kroda.Dengan demikian Ahimsa sejatinya adalah tingkah laku atau perbuatan yang tanpa kekerasan tapi bukan berarti tidak melakukan apapun,toleransi tapi tidak penakut,kasih tapi tidak terikat,kekuatan tapi bukan keinginan yang buruk,kedamaian tapi bukan kepengecutan dan kebebasan lengkap tanpa ada rasa tamak,benci,marah dan pemusnahan.
III.B.Saran
1.Sebagai umat Hindu di dalam berbuat semestinya selalu mempertimbangkan baik dan buruknya ,dan harus dikaji lebih bijaksana sehingga perbuatan yang kita lakukan selalu bermaafaat bagi orang lain.
2.Bagi umat Hindu yang meyakini adanya ajaran Ahimsa,kita mestinya mempercayai dan mempelajari kebenaran yang ada dalam kitab suci yang kita miliki.

DAFTAR PUSTAKA
I MADE TITIB/1996…..VEDA Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan
G.PUDJA MA.SH/2013……….BHAGAWADGITA / Pancama Veda
I NYOMAN KAJENG,DKI/1997….SARASAMUCCAYA
Windariyanti259.blogspot.com……   .2.4 Ajaran Ahimsa dalam kitab Sarasamuccaya



                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar